Novel Backstreet Aja Bab Kedua Belas halaman, 197-212

Rocha : ”Pacar lo? Kok bisa?” Genta 2 : ”Dia satu kampus sama gue, Cha.” Backstreet Aja, hal.189, brs.20 Rocha : ”Di Un-Gar?” Genta : ”Iya. Dia mninggal karena kecelakaan, kan? Gue nemanin dia di rumah sakit sampe malem.” End : Pembicaraan mengenai hubungan Genta dengan Larey. Act : Rocha melanjutkan pembicaraan setelah Genta meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rocha dan Genta. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Meyakinkan Ujaran Genta 1 bertujuan untuk meyakinkan Rocha bahwa kakaknya yang bernama Lareshia itu adalah pacarnya Genta dan kebetulan orang itu satu kampus di Universitas Garuda. Dengan demikian, Rocha tidak akan lagi bertanggapan negatif akan kedatangan Genta, Mayang, Ariel, dan Rista melayat Lareshia apalagi memang selama ini Mayang dan Rista musuhan sama Rocha gara-gara Ariel.

2.1.12 Novel Backstreet Aja Bab Kedua Belas halaman, 197-212

2.1.12.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama halaman, 202-203 Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Setting : Keesokan harinya sepulang sekolah, Rista menarik paksa Ariel ke belakang gedung sekolah. Tanpa basa-basi didorongnya Ariel hingga cowok itu nyaris terjatuh. Participant : Pembicara Ariel : ”Kenapa,Ta? Kalo marah yang jelas dong, jangan bikin aku bingung.” Pendengar Rista 1 : ”Heh, lo jangan sok suci ya Jangan mentang-mentang akhir-akhir ini kita nggak pernah ketemuan lagi ,lo jadi nyeleweng sama cewek lain Lo jahat, Ar Lo jahat Kalo lo emang udah jenuh sama hubungan kita dan pengen putus, gue bisa terima, tapi nggak gini caranya Nggak gini, Ar Backstreet Aja, hal.202, brs.14-20 Ariel : ”Lo jangan ngomong kacau dong, Ta” Rista : ”Kalo gitu, gue minta jelasin tentang lo lakukan kemaren Lo sama Kak Rocha ngapain kemaren? LO pacaran kan sama dia? Iya, kan? Lo nggak usah nyembunyiin apa – apa dari gue, Ar, gue udah tahu” Ariel : ”Lo tahu dari mana?” Rista : ”Berarti benar, kan? ”Lo punya hubungan sama Kak Rocha, benar, kan?” Ariel : ”Lo tahu dari mana?” Rista 2 : ”Gue liat pake mata gue sendiri, Ar Di mal kan, di restoran” Backstreet Aja, hal.203, brs.11-12 Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Ariel : ”Oke, kemaren aku memang ke mal sama Rocha. Tapi Cuma curhat sama aku. Kamu tahu kan kalo dua bulan lalu kakaknya meninggal? Sejak itu dia sering cerita-cerita sama aku. Soal apa aja. Soal kakaknya, soal kehidupannya, dia pengen aku jadi sahabatnya...” End : Pembicaraan tentang pengakuan Rista yang melihat Ariel bersama Rocha di sebuah restoran. Act : Ariel melanjutkan pembicaraan setelah Rista meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Ariel dan Rista. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Meyakinkan Ujaran Rista 1 bertujuan untuk meyakinkan bahwa Ariel seorang laki-laki yang tak bisa dipercayai yang membuat hati sang kekasihnya hancur dan dihantii rasa benci. Meyakinkan Ujaran Rista 2 bertujuan untuk meyakinkan bahwa ia dan Mayang memang benar- benar melihat kejadian kemarin waktu mereka pergi ke sebuah restoran. Mereka melihat Rocha bersama Ariel kelihatan kompak dan layaknya seperti orang pacaran.Tentunya hal ini membuat Rista tidak senang dan timbul rasa cemburu karena Rista dan Ariel masih back street. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 2.1.12.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua halaman, 211-212 Setting : Mayang manggut-manggut tanpa bisa mengatakan apa- apa. Tanpa pikir panjang Rista langsung merangkul leher Mayang erat-erat. Saat itu Rista di rumah Mayang menyelesaikan masalah yang lagi panas-panasnya mereka hadapi. Mayang lagi benci sama Rista karena merasa sudah dikhianati sahabat sendiri. Participant : Pembicara Rista 1 : ”Yang, beneran deh, gue merasa bersalaaaah banget sama lo. Gue mengkhianati lo, sobat gue sendiri, demi mendapatkan seseorang yang ternyata nggak tahu diri, nyebelin, dan ngeselin kayak Ariel. Setelah semua kejadian ini, gue baru sadar lo orang terbaik yang pernah gue miliki, orang yang nggak pantes gue tusuk dari belakang.Gue nyesal,Yang.” Backstreet Aja, hal.211, brs.15-23 Pendengar Mayang : ”Udalah, Ta.Gue maafin lo kok. Fungsi Amplifikasi : Meyakinkan dan mengatakan hal yang sebenarnya Ujaran Rista 1 bertujuan untuk meyakinkan dan mengatakan hal yang sebenarnya kepada Mayang sahabatnya akrabnya itu tidak akan pernah lagi membuatnya kecewa, menangis, sedih, dan marah. Rista dengan sepenuh hati tidak akan pernah mengkhianati sahabatnya itu lagi karena bagi Rista sahabat sejati lebih berarti daripada seorang pacar. Pacar bisa membuat seseorang terluka dan kecewa bahkan Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 dendam sementara sahabat sejati sangat mengerti akan posisi dan keadaan kita untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat kita kecewa dia enggan melakukannya. 2.2. Hubungan Amplifikasi dengan Ciri-ciri Konteks 2.2.1 Novel Backstreet Aja Bab Pertama halaman, 1-23 2.2.1.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama halaman, 8-23 Setting : Bel istirahat telah usai. Kelas 1-2 seperti kapal pecah di saat tak ada guru. Kelas dimana tawa dan canda menghiasi hari-hari para murid yang menempatinya. Kelas tempat anak-anak cowok sering menjaili anak cewek. Kelas di mana gosip sedang meluncur dari bibir anak-anak cewek. Kelas dimana gosip-gosip sedap meluncur dari bibir-bibir anak cewek. Dan kelas di mana suka dan duka menyertai mereka bersama. Participant : Pembicara Tya : ”Mayang Octalentaaaa” Pendengar Mayang : ”Gosip apa yang lagi enak diomongin kali ini ?” Tya 1 : ” Aduh, Mayang, ini bukan gosip. Tapi fakta” Mayang : “Ah… Gue maunya gosip bisa bebas ngomong.” Mayang sedikit kecewa. Backstreet Aja, hal.9, brs.1-2. Tya : ”Yang, tau anak kelas tiga yang tinggi gundul itu, nggak?” Mayang : ”Yang mana.?” Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Tya 2 : ”Aduh, Yang, yang kurus itu lho, yang sekretaris OSIS. Keren banget ya…? Kok bisa sih orang selucu itu? Udah baik, pintar, baby face, terus gaul banget, lagi Ih, mana tahan gue” Mayang : ”Oh, Fajri…” Backstreet Aja, hal.9, brs.15. Tya : ”Siapa? Fajri?” Mayang : ”Iya, Fajri.Yang item banget itu, kan? Ya udah, Fajri namanya.” Tya : ”Tau dari mana?” Mayang1 : ”Tau dong. Waktu MOS kan dia bilang namanya Fajri.” Tya : ”Ya ampun…” memukul dahinya. Backstreet Aja, hal.9, brs.24. End : Pembicaraan mengenai seorang laki-laki yang namanya Fajri. Act : Tya melanjutkan pembicaraan setelah Mayang meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Tya dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Perlokusi Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Tya 1 yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena ujaran Tya membuat Mayang agak kecewa. Lokusi Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Tya 2 yang mengandung unsur amplifikasi yang menimbulkan tindak tutur lokusi karena ujaran Tya tidak menimbulkan daya reaksi dan tidak menimbulkan daya yang ditimbulkan oleh pemakainya perintah atau ejekan. 2.2.1.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua halaman, 14 Setting : Siswa kelas 1-2 sedang belajar bahasa Inggris yang diajarkan oleh ibu Diah. Participant : Pembicara Mayang : Eh, Ta, sebenarnya gue pingin banget lho ucapin makasih ke Bu Diah. Kan gara-gara dia gue bisa jadi ketemu tuh cowok.” Pendengar Rista : “Ah, tapi gimana pun juga Bu Diah nggak akan mau nyuruh lo ngambil buku lagi. Udah kapok dia, nggak mau nunggu lama. Mayang 1 : ”Eh ,tuh dia” Rista : “Yang mana? Kan banyak,Yang” Backstreet Aja, hal.14, brs.13 Mayang 2 : ”Itu lho, yang pake ransel item, yang megang fruit tea…” Rista : “Oh, Ariel. Backstreet Aja, hal.14, brs.16 Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 End : Pembicaraan mengenai seorang laki-laki yang namanya Ariel. Act : Mayang melanjutkan pembicarannya setelah Rista meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik. Genre : Perkacapan nonformalsantai. Lokusi Berdasarkan konteks ini dengan adanya ujaran Mayang 1 dan 2 yang mengndung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena tidak menimbulkan ekspresi atau daya keluhan atau ejekan terhadap Rista. 2.2.1.3 Novel Backstreet Aja Bagian Ketiga halaman, 17-18 Setting : Suasana kelas lagi asyik aman dan siswa sibuk dengan PR mereka. Participant : Pembicara Tya : ”Bukannya lo udah ngerjain PR? Tadi kan lo bilang... Pendengar Mayang1 : ”Tapi kemarin gue mikirin dia pas lagi ngerjain PR. Gue jadi nggak konsen. Jadinya gue nggak ngisi apa-apa. Tuh PR Cuma gue plototin. Dan walaupun gue nggak mikirin sapa – siapa tuh, PR nggak bakal gue kerjain juga sih Gue paling malas ngerjain PR”. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Rista : ”Dasar” Backstreet Aja, hal.17, brs.12 Mayang 2 : ”Rista....Oh my God, Rista…Keren banget Aa..cute abis Astaga Rista, cakep, lucu, sumpah Gue nggak nyesel bisa jadi adik kelasnya Hidungnya mancung, matanya bulet,aaaah bisa gila gue” Rista : “Iya, iya, gue tahu kok,Yang.Tapi jangan bikin gue budeg dong wajah mayang merah padam. Backstreet Aja, hal.18, brs.4-5 End : Pembicaraan menngenai seorang laki-laki yang bernama Ariel. Act : Rista melanjutkan pembicaraannya setelah Mayang meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai. Perlokusi dan Lokusi Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang 1 yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur perlokusi karena bisa jadi ujaran Mayang itu membuat Rista agak kecewa dan kesal. Di samping itu, bisa juga menimbulkan ilokusi karena berdasarkan data tulis tidak ada reaksi yang timbul akibat ujaran Mayang. Perlokusi Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang 2 yang mengandung unsur amplifikasi bisa saja menimbulkan tindak tutur perlokusi karena Rista membuat Mayang agak marah. 2.2.1.4 Novel Backstreet Aja Bagian Keempat halaman, 19 Setting : Bel berbunyi tanda. Siswa SMU Camar istirahat Demikian halnya dengan Rista dan Mayamg. Participant : Pembicara Mayang : ”Ta, Ariel, Ta” Pendengar Tya : ”Lo ngebosanin banget sih Dari tadi dia-dia aja yang lo pikirin Mending dia masi ingat kejadian kemarin” Mayang 1 : Oke, gue tes Rista : “Tes gimana maksud lo?” tidak digubris Mayang. Backstreet Aja, hal.19, brs.16 Mayang 2 : ”Yang kemaren itu lo... yang di ruang guru... Ariel : ”Oh, ya. langsung pergi tanpa digubris. Backstreet Aja, hal.19, brs.25 End : Pembicaraan mengenai pertemuan Ariel dengan Mayang di ruang guru. Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Ariel meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Mayang dan Ariel Genre : Percakapan nonformalsantai. Lokusi Berdasarkan konteks di atas adanya ujaran Mayang 1 dan 2 yang mengandung unsur amplifikasi menimbulkan tindak tutur lokusi karena tidak menimbulkan reaksi dan daya ejekan, keluhan, dan pujian..

2.2.2 Novel Backstreet Aja Bab Kedua halaman, 24-44