Novel Backstreet Aja Bab Keenam halaman, 96-111

2.1.6 Novel Backstreet Aja Bab Keenam halaman, 96-111

2.1.6.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama halaman, 110 Setting : Anak-anak mulai menguap ketika pukul 06.30 datang lagi untuk kesekian kalinya dalam dunia tercinta ini. Mereka pun sibuk dengan aktivitas masing-masing sambil menuggu sarapan. Tak lama lagi sarapan telah siap.Wah, makananya menggiurkan. Seperti semalam, ditambah agar-agar kenyal. Siap sarapan semuanya langsung begegas. Ariel sama Bayu asyik membahas suatu masalah yang lagi dihadapi Ariel sahabatnya itu. Participant : Pembicara Bayu : ”Ar, muka lo kusut amat.Kenapa sih?” Pendengar Ariel : ”Gue nggak pernah bisa ketemu dia dengan nyaman. Mesti di balik pohon. Kalo di sekolah kan pohonnya nggak bisa buat sembunyi, soalnya kecil. Bisa-bisa ketemuan di belakang gedung, trus di balik tiang, lama-lama di kolong meja. Bayu 1 : ”Ar, sumpah, lo nggak bisa dibilangin. Lo kan udah tau ini sembunyi- sembunyi. Rista kan yang minta? Lo jalanin aja deh, Ar. Percaya sama gue,nggak selamanya lo berdua harus begini. Suatu saat nanti, Mayang bakal tahu.” Backstreet Aja, hal.110, brs.19-23 Ariel : ”Tapi sampai kapan, Bay?? Hari kedua aja gue udah nggak tahan.Gue nggak bisa begini terus.Gue nggak sanggup”. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 End : Pembicaraan antara Bayu dan Ariel mengenai trik-trik pacaran Rista dengan Ariel suatu saat pasti diketahui oleh Mayang. Act : Bayu melanjutkan pembicaraan setelah Ariel meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Bayu dan Ariel. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Meyakinkan Ujaran Bayu 1 bertujuan untuk meyakinkan Ariel suatu bahwa pacaran mereka yang secara diam-diam backstreet ini bakal ketahuan hingga Mayang pun tahu hubungan Ariel dengan Rista sahabat kompaknya itu. 2.1.6.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua halaman, 103-104 Setting : Selasa pagi, anak-anak sibuk mengemasi barang-barang bawaan mereka, bersiap-siap kembali lagi ke sekolah. Kini saatnya menuju bus. Anak-anak membentuk barisan sesuai dengan kelompok masing-masing. Selama perjalanan di bus yang berjumlah empat buah, bus untuk laki-laki dan dua untuk perempuan, anak-anak yang berada dalam bus Mayang tidak ada yang berisik. Rupanya kebanyakan Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 capek, masih ngantuk, atau sudah langsunng tidur pulas Bus sunyi senyap. Participant : Pembicara Mayang : ”Ta...Gue sebel, benci, kesel sama acara kemah ini ” Pendengar Rista : ”Nggak salah? Seru, kali, Yang.Gue sih menikmati banget Mayang 1 : ”Ariel ...Ta. Dia ngagak nembak gue, dasar Mas Genta ngibul ”Awas aja, gue bunuh nanti” Backstreet Aja, hal.103, brs.25-28 Rista : ”Nggak nembak elo? Masa sih? Padahal kan dia udah keliatan banget suka sama lo End : Pembicaraan tentang kekecewaan dan rasa kesal yang dialami oleh Mayang saat berkemah di Cibubur. Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Rista meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Mengungkapkan hal yang sebenarnya Ujaran Mayang 1 bertujuan untuk mengungkapkan perasaan kecewanya kepada Rista tentang semua yang dialaminya selama di perkemahan Cibubur terlebih-lebih kepada abangnya Genta karena semua ucapannya membuat Mayang menaruh harapan Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 besar terhadap Ariel. Nyatanya hanyalah sebuah dusta belaka yang tak terpikirkan Mayang. 2.1.6.3 Novel Backstreet Aja Bagian Ketiga halaman, 107-108 Setting : Genta membuka pintu gerbang rumahnya. Saat itulah muncul Ariel dan Mayang karena pada waktu itu Ariel mengantar Mayang pulang dengan sedan milik Ariel. Mereka bertiga pun masuk ke rumah. Perticipant : Pembicara Genta : ”Halo…Yang. Halo, Ar....Gimana kemahnya?” Pendengar Ariel : ”Seru. Gue main ya Gen… Genta : ”Lho, kok adikku cemberut aja? Kenapa? Bad hair day? Mayang : ”Jangan coba-coba megang rambut orang ” Genta 1 : ”Kenapa sih adik gue, Ar? Pasti ada kejadian di Cibubur yang bikin dia sebel.” Backstreet Aja, hal.107, brs.24-26 Ariel : ”Mana gue tahu.” Genta : ”Ar, gimana tentang rencana lepas peluru lo itu?” Ariel 1 : ”Gen, rencana itu berhasil.Gue diterima.” Backstreet Aja, hal.108, brs.11 Genta : ”WAOW” End : Pembicaraan antara Genta dan Ariel tentang kesan-kesan berkemah waktu di Cibubur. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Act : Genta melanjutkan pembicaraan setelah Ariel meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Ariel. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi: Memastikan Ujaran Genta 1 bertujuan untuk memastikan bahwa ada sesuatu hal yang membuat Mayang adiknya itu kesal dan kecewa saat berkemah di Cibubur, tampak dari tingkahnya yang agak lain tidak seperti biasanya suka bercanda, pokoknya periang. Meyakinkan Ujaran Ariel 1 bertujuan untuk meyakinkan Genta bahwa rencananya berjalan dengan lancar dan mulus serta berhasil mendapat gadis pilihannaya itu seperti yang pernah diceritakannya pada Genta sebelum mereka pergi berkemah ke Cibubur 2.1.6.4 Novel Backstreet Aja Bagian Keempat halaman, 109-110 Setting : Malam itu Mayang membuka pintu kamar Genta.Saat itu Genta menautkan alisnya menatap Mayang yang lagi menunduk suram. Participant : Pembicara Mayang : ”Mas Genta Mas Genta jahat” Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Pendengar Genta : ”Kok kamu masuk-masuk langsung nuduh Mas Genta jahat sih? Kapan Mas Genta ngejahatin kamu? Kapan???” Mayang 1 : ”Emang jarang tapi, sekalinya jahat tuh nyakitin banget sampe ke hati Aku nggak ngelebih-lebihin. Kenapa Mas Genta waktu itu mau sok-sok bikin aku seneng? Bikin aku terus inget-inget? Asal tau aja, itu sama sekali nggak lucu. Kelewatan.” Backstreet Aja, hal.109, brs.26 dan hal.110, brs. 1-6 Genta : ”Kamu ngomong apa sih?” Mayang : ”Ariel nggak nembak aku waktu di Cibubur” End : Pembicaraan tentang rasa kesal dan kekecewaan Mayang terhadap Genta abangnya.. Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Genta meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Meyakinkan dan mengatakan hal yang sebenarnya Ujaran Mayang 1 bertujuan untuk meyakinkan dan mengatakan sesuatu dengan jujur kepada abangnya Genta bahwa harapan–harapan yang diberikan abangnya tentang cerita Ariel hanyalah bohong belaka yang membuat dia kecewa. Buktinya Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Ariel tidak memilih Mayang waktu berkemah ke Cibubur padahal ucapan-ucapan Genta membuat Mayang semangat berkemah karena ada sesuatu yang dinanti- nantinya dari seseorang yang sangat dicintainya.

2.1.7 Novel Backstreet Aja Bab Ketujuh halaman, 112-133