Novel Backstreet Aja Bab Kesebelas halaman, 179-196

ngumpul di depan restoran.Larey seneng baget melihat Mas dateng. Dia berniat menghampiri Mas di seberang. Dia nggak hati-hati. Dia langsung aja nyebrang sambil lari-lari. Akhirnya...ketabrak mobil.” End : Pembicaraan tentang kejadian yang menimpa Larey yang akan mengadakan pesta ulang tahun di sebuah Restoran. Act : Genta melanjutkan pembicaraan setelah Mayang meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Mengungkapkan suatu hal yang sebenarnya Ujaran Genta 1 bertujuan untuk mengungkapkan kejadian tragis yang baru dialami Larey yang akan merayakan hari ulang tahunnya yang kesembilan belas di sebuah restoran Pizza Hut Kemang. Ternyata batal dan berakhir dengan sebuah kisah pilu yang membuat Genta sedih tak habis habisnya.Pacarnya yang akan merayakan ulang tahun tertabrak sebuah mobil waktu menyebrang.

2.1.11 Novel Backstreet Aja Bab Kesebelas halaman, 179-196

Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 2.1.11.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama halaman, 184-185 Setting : Mayang yang baru pulang dari sekolah mendapati Genta yang duduk di sofa sambil menonton TV. Seperti biasa seragam putih abu-abunya selalu awut-awutan alias lecek. Wajah Genta terlihat sangat semu dan tidak bergairah. Mayang menghela napas. Tas selempang yang bertengger di pundaknya jatuh tanpa instruksi ke lantai. Langsung saja dihampirinya Genta dan duduk di sebelahnya. Sekonyong- konyong telepon rumah yang dekat TV berbunyi. Mayang memandang Genta,yang menatap ke arah telepon. Genta berdiri perlahan lalu menghampiri meja telepon. Diamatinya nomor yang tertera di layar telepon itu. Dengan was-was diangkatnya telepon itu, lalu berbicara dengan si penelepon. Mayang menenggit bibir ngeri, menebak-nebak apa yang disampaikan si penelepon.Kalau benar dari rumah sakit, kemungkinan besar itu keluarga Larey yang mengabarkan kondisi cewek itu. Mayang memalingkan wajah sambil memejamkan mata rapat-rapat karena tak berani melihat ekspresi Genta nanti. Sudah satu menit berlalu sejak Mayang menutup mata. Tak terdengar suara apa pun. Mayang menghela napas lega, menarik kesimpulan semua baik-baik saja, saat suara gagang telepon yang terjatuh ke lantai menyentak gendang telinga. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Mayang berteriak kaget dan seketika membuka matanya Seperti kemarin, Mayang kembali mendadapati Genta menangis sambil menutup wajahnya. Participant : Pembicara Mayang : ”Aaa Mas?” Pendengar Genta : ”Larey udah nggak ada,Yang Udah nggak ada...hiks...” Mayang : ”Meninggal?” Genta 1 : ”Sebenarnya dia udah meninggal sejak tadi pagi. Sore ini dia mau dimakamkan. Backstreet Aja, hal.185, brs.10-12 Mayang : ”Kenapa keluarganya baru nelepon sekarang?” Genta : ”Mas nggak tahu, Yang. Ayo siap-siap, Yang, kita ke pemakaman.Mas Genta sudah dikasih alamatnya.” End : Pembicaraan tentang berita kematian Larey sang kekasih Genta. Act : Mayang melanjutkan pembicaraan setelah Genta meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Meyakinkan Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Ujaran Genta 1 bertujuan untuk meyakinkan Mayang bahwa Larey sang kekasih abangnya itu sudah meninggal dan sorenya itu juga akan dikebumikan. 2.1.11.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua halaman, 188-189 Setting : Cuaca yang sangat mendung mengiri upacara pemakaman Larey. Banyak sekali orang-orang yang mengerumuni makam Larey sambil berkomat-kamit mengucapkan doa. Baik itu dari pihak kelurga maupun teman-teman.Belum melihat makamnya saja, Genta sudah menangis lagi. Mayang menatap wajah Rista yang ternyata basah oleh air mata. Rista menyenderkan kepalanya di pundak Mayang. Mayang hanya menghela napas panjang. Ariel menepuk lembut pundak Genta.Genta mengangguk sambil masih terisak-isak. Perlahan mereka berempat menerobos kerumun orang berbaju hitam sampai akhirnya berdiri di barisan depan. Tampaklah sebuah makam bertabur bunga dengan foto dan nama Larey terukir di batu nisan. Genta makin terus terisak sementara Ariel merangkul pundaknya. Namun mereka tidak begitu jelas dapat melihat foto itu karena ada seorang gadis yang duduk di tepi makam Larey, menangis keras, dan setengah foto itu terhalang tubuhnya. Mayang mencoba melihat wajah gadis yang sepertinya paling terpukul oleh kepergian Larey, namun Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 tak bisa karena gadis itu menempelkan keningnya di nisan. Namun ketika gadis itu mengangkat kepalanya, giliran Mayang yang kaget-kaget tak percaya. Genta dan Ariel langsung penasaran menatap Rocha. Rocha sendiri juga menangkap bayangan mereka. Rocha seketika berdiri terpaku memandang mereka berempat. Dengan kemeja dan celana panjang hitam serta selendang yang menghangatkan pundaknya, harus Mayang akui bahwa hari itu Rocha tampak sangat manis, meskipun wajahnya penuh air mata. Participant : Pembicara Rocha : ”Kok…ada kalian?” Pendengar Ariel : ”Rocha Kok lo malah lari ngeliat kami?” Rocha : ”Kok kalian ada di sini? Kalian tahu dari mana kakak gue meninggal? Atau kalian ke sini mau ngetawain kesedihan gue ya?” Genta : ”Tunggu dulu Lo bilang apa? Kakak lo?” Rocha : ” Iya,Gen Emang kenapa?” Mayang : ”Jadi Kak Larey itu kakaknya Kak Rocha? Tuh, kan, Ta, bener dugaan gue” Rocha : ”Kok lo tahu namanya? Dari mana lo tahu?” Genta 1 : ”Cha, biar gue jelasin. Lareshia pacar gue.” Backstreet Aja, hal.189, brs.16-17 Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Rocha : ”Pacar lo? Kok bisa?” Genta 2 : ”Dia satu kampus sama gue, Cha.” Backstreet Aja, hal.189, brs.20 Rocha : ”Di Un-Gar?” Genta : ”Iya. Dia mninggal karena kecelakaan, kan? Gue nemanin dia di rumah sakit sampe malem.” End : Pembicaraan mengenai hubungan Genta dengan Larey. Act : Rocha melanjutkan pembicaraan setelah Genta meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rocha dan Genta. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Meyakinkan Ujaran Genta 1 bertujuan untuk meyakinkan Rocha bahwa kakaknya yang bernama Lareshia itu adalah pacarnya Genta dan kebetulan orang itu satu kampus di Universitas Garuda. Dengan demikian, Rocha tidak akan lagi bertanggapan negatif akan kedatangan Genta, Mayang, Ariel, dan Rista melayat Lareshia apalagi memang selama ini Mayang dan Rista musuhan sama Rocha gara-gara Ariel.

2.1.12 Novel Backstreet Aja Bab Kedua Belas halaman, 197-212