Novel Backstreet Aja Bab Kesepuluh halaman, 165-178

2.1.10 Novel Backstreet Aja Bab Kesepuluh halaman, 165-178

2.1.10.1 Novel Backstreet Aja Bagian Pertama halaman, 167-169 Setting : Waktu jam istirahat disekolah Mayang dan Rista ke kantin sekolah. Sambil menunggu pesanan nasi gorengnya mereka asyik membicarakan Larey pacar abangnya Mayang yang kebetulan sama-sama kuliah di Universitas Garuda. Participant : Pembicara Mayang : ”Lo mesti liat deh orangnya.Cantik abis, tomboi abis, keren abis...” Pendengar Rista : ”Sebagus itu,Yang?Apaloh nggak ngelebih-lebihin tuh?” Mayang : ”Nggak, Ta, beneran deh” Rista : ”Gue harus ngeliat dia nih..Tapi, Yang, kalo gue udah liat dan ternyata jauh dari ciri-ciri yang lo bilang …, awas aja.Gue tonjok.” Mayang 1 : ”Ya udah.Ayo, mau taruhan berapa? Lima ratus juta? Gue sih berani – berani aja.” Backstreet Aja, hal.169, brs.9-11 Rista : ”Waah...segitu yakinnya” End : Pembicaraan mengenai pacar Genta yang bernama Larey. Act : Rista melanjutkan pembicaraan setelah Mayang meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Rista dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi ampifikasi : Meyakinkan Ujaran Mayang 1 bertujuan untuk meyakinkan Rista bahwa gadis pacar abangnya yang bernama Larey itu memang benar-benar cantik orangnya dan untuk membuktikannya ia pun berani taruhan sama Rista. 2.1.10.2 Novel Backstreet Aja Bagian Kedua halaman, 176-177 Setting : ”Jarum jam menunjukkan angka 22.00. Mayang memandang langit di luar lewat bingkai jendela kamarnya. Malam ini angat dingin. Langit malam yang mestinya indah bertabur bintang, kini malah gerimis. Sepertinya tengah malam akan ujanderas dan besok pagi banjir. Orang tua Mayang sudah pulang pukul 08.00 tadi. Dari tadi siang Mayang sindirian di rumah. Diam seperti orang pengangguran. Sebenarnya Mayang sudah mau tidur tetapi, ia membatalkan niatnya karena menunggu seseorang. Siapa lagi kalau bukan Genta. Benar-benar membuat gelisah karena belum pulang. Mayang menyelimuti dirinya sambil terus menatap jam Betty Boop Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 di dinding kamar. Terdengar pintu rumah dibanting GUBRAK. Gadi mungil itu tersentak kaget sampai jantungnya seperti meledak. Siapa yang membanting pintu rumah sekeras itu? Dengan penuh rasa waswas Mayang mendekati pintu kamarnya dan pelan- pelan membukanya. Ia masih belum melihat siapa – siapa.Lalu dengan takut-takut ia berjalan menuju ruang makan yang letaknya memang dekat dengan pintu muka. Mayang berdiri terdiam dengan wajah sendu mendapati Genta duduk di kursi makan dan membenamkan wajahnya di balik kedua telapak tangannya, terisak-isak begitu dalam wajah Mayang mengiba menatap kondisi kakaknya yang begitu menyentuh hatinya. Pariticipant : Pembicara Mayang : ” Mas Genta...Mas Genta kenapa? Terus kadonya kenapa nggak dikasih ke Kak Larey?” Pendengar Genta : ”Larey...” Mayang : ”Larey? Kenapa Kak Larey?” Genta 1 : ”Larey kecelakaan,Yang.” Backstreet Aja, hal.177, brs.5 Mayang : ”Ya ampun…kok bisa? Kenapa, Mas?” Genta : ”Kejadiaanya cepat banget, Yang. Mas Genta mau nyebrang ke Pizza Hut soalnya mobil Mas parkirnya di seberang restoran. Ternyata Larey sama yang lain sudah Masda Pardosi : Amplifikasi Dalam Ciri-Ciri Konteks Pada Novel Backstreet Aja Karya Gisantia Bestari, 2007 USU e-Repository © 2009 ngumpul di depan restoran.Larey seneng baget melihat Mas dateng. Dia berniat menghampiri Mas di seberang. Dia nggak hati-hati. Dia langsung aja nyebrang sambil lari-lari. Akhirnya...ketabrak mobil.” End : Pembicaraan tentang kejadian yang menimpa Larey yang akan mengadakan pesta ulang tahun di sebuah Restoran. Act : Genta melanjutkan pembicaraan setelah Mayang meresponnya. Key : Bahasa nonformal dialek Jakarta. Instrument : secara lisan. Norm : Komunikasi secara timbal-balik antara Genta dan Mayang. Genre : Percakapan nonformalsantai Fungsi amplifikasi : Mengungkapkan suatu hal yang sebenarnya Ujaran Genta 1 bertujuan untuk mengungkapkan kejadian tragis yang baru dialami Larey yang akan merayakan hari ulang tahunnya yang kesembilan belas di sebuah restoran Pizza Hut Kemang. Ternyata batal dan berakhir dengan sebuah kisah pilu yang membuat Genta sedih tak habis habisnya.Pacarnya yang akan merayakan ulang tahun tertabrak sebuah mobil waktu menyebrang.

2.1.11 Novel Backstreet Aja Bab Kesebelas halaman, 179-196