39
Adapun penjelasan dari alir pembuatan laporan rencana pelatihan internal saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Penjelasan Alir Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Saat Ini
Phase No.
Proses Nama Proses
Input Proses
Output 5
1 Membuat
laporan program
pelatihan tanggal dan
rincian pelatihan
Data program
pelatihan internal
Staf SDI Umum membuat laporan
program pelatihan. Laporan berisi
nama peserta, materi pelatihan,
dan tanggal pelatihan.
Laporan rencana
pelatihan internal
tahunan
3.2 Analisis Permasalahan
Setelah diketahui detil dari masing-masing proses, selanjutnya dilakukan analisis permasalahan sesuai dengan detil alir proses pada tahap identifikasi
permasalahan. Hasil analisis dari masing-masing proses diperlukan untuk merancang perangkat lunak agar memiliki fungsi-fungsi yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pengguna nantinya. Hasil dari analisis permasalahan adalah sebagai berikut.
3.2.1 Analisis Pada Alir Proses Pembuatan Soal Uji Kompetensi Saat Ini
Supervisor Laboratorium melakukan proses pembuatan soal sesuai dengan instruksi kerja alat pada masing-masing klinik. Pembuatan soal uji kompetensi
saat ini telah dicatat ke dalam Ms.Excel, sehingga cukup memudahkan Supervisor Laboratorium dalam menyusun soal uji kompetensi. Oleh karena itu, pada proses
pembuatan soal uji kompetensi tidak diperlukan rancangan perangkat lunak yang terotomasi.
40
3.2.2 Analisis Pada Alir Proses Penilaian Uji Kompetensi Saat Ini
Penilaian uji kompetensi dilakukan oleh Supervisor Laboratorium dengan cara mencatat nilai dan menghitung total nilai dari masing-masing jenis soal.
Soal-soal uji kompetensi saat ini terdiri atas soal ujian tulis dan soal ujian praktek. Saat ini, ketentuan seseorang dikatakan kompeten apabila total nilai uji
kompetensinya telah mencap ai ≥ 80. Jika total nilai uji kompetensi pegawai
80, maka akan diberi pelatihan. Cara perhitungan yang dilakukan Supervisor Laboratorium saat ini juga masih menggunakan alat hitung manual, yaitu
kalkulator. Namun, dari hasil uji kompetensi tersebut belum dapat diketahui bagaimana ukuran seseorang dapat dikatakan kompeten atau tidak, karena pada
soal uji kompetensi yang diberikan tidak disebutkan syarat minimal jawaban yang harus dijawab oleh pegawai agar dapat dikatakan kompeten. Hal ini menyebabkan
pelatihan yang diberikan belum tentu efektif bagi pegawai. Selain itu, proses perhitungan yang masih menggunakan kalkulator akan memakan waktu lebih
lama. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rancangan perangkat lunak yang dapat
membantu Supervisor Laboratorium dalam melakukan proses rekapitulasi nilai uji kompetensi berdasarkan standar nilai yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Proses rekapitulasi nilai uji pada perangkat lunak yang dibangun digunakan untuk mencatat nilai masing-masing jenis dan level kompetensi, serta untuk menghitung
nilai rata-rata gap kompetensi secara otomatis sehingga didapatkan hasil penentuan kebutuhan pelatihan pada setiap pegawai. Soal-soal yang dicatat dalam
proses rekapitulasi nilai uji kompetensi ini akan diberikan syarat minimal jawaban
41
yang harus dijawab oleh pegawai, sehingga dapat diketahui nilai kompeten pada tiap soal uji kompetensi.
3.2.3 Analisis Pada Alir Proses Penyusunan Kebutuhan Pelatihan Saat Ini