commit to user
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Keagenan Agency Theory
Perspektif teori agensi yang digunakan merupakan dasar yang digunakan guna memahami isu corporate governance dan earnings management. Adanya
pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenan diantara principal
dan agent. Jensen dan Meckling 1976, Watts Zimmerman 1986 menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat dengan angka
–angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik diantara pihak
–pihak yang berkepentingan. Dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh agent sebagai pertanggungjawaban
kinerjanya, principal dapat menilai, mengukur, dan mengawasi sampai sejauh mana agent tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya dan serta
sebagai dasar pemberian kompensasi kepada agent. Corporate Governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada
teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang mereka
investasikan. Corporate Governance berkaitan dengan bagaimana investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi investor, yakin bahwa manajer
tidak akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek- proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana kapital yang telah
commit to user
13 ditanamkan oleh investor dan berkaitan dengan bagaimana para investor
mengendalikan para manajer Sheifer dan Vishny, 1997. Teori keagenan agency theory menekankan pentingnya pemilik
perusahaan atau pemegang saham principal menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga
–tenaga profesional agents yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari
–hari agar pemilik perusahaan memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan biaya yang seefisien mungkin. Namun, adanya
keleluasaan pengelola manajemen perusahaan untuk memaksimalkan laba perusahaan bisa mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan pengelolanya
sendiri dengan beban dan biaya yang harus ditanggung oleh pemilik perusahaan. Manajemen memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggungjawaban keuangan
yang disajikan kepada pihak luar dapat dipercaya, sedangkan pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga untuk memperoleh keyakinan bahwa
laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya. Oleh karenanya, diperlukan peran pihak independen guna menilai kewajaran
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Auditor eksternal yang bekerja independen dari manajemen perusahaan dan akuntan internal bertugas memeriksa
laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen dan mengeluarkan pendapat auditor tentang kewajaran laporan keuangan tersebut serta ketaatannya terhadap
prinsip akuntansi yang berlaku.
commit to user
14
B. Manajemen Laba