Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Konvensional

commit to user 9 beberapa saran yang perlu dipertimbangkan apabila pendekatan drill yang digunakan yaitu: 1. Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara otomatis atau menjadi terbiasa, serta menekankan dalam keadaan tertentu gerakan itu harus dilakukan. 2. Pelajaran diarahkan agar berkonsentrasi pada kebenaran pelaksanaan gerakan serta ketepatan penggunaannya. Apabila pelajar tidak meningkat penguasaan geraknya, situasinya perlu dianalisis untuk menemukan penyebabnya dan kemudian membuat perbaikan pelaksanaannya. 3. Selama pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap tertuju pada kebenaran gerak. 4. Pelaksanaan drill disesuakan dengan bagian-bagian dari situasi permainan olahraga yang sebenarnya. Hal ini bisa menimbulkan daya tarik dalam latihan. 5. Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi permainan yang sebenarnya. 6. Suasana kompetetif perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill, tetapi tetap ada control kebenaran geraknya. Saran-saran dalam pendekatan drill tersebut sangat penting untuk dipahami dan dimengerti oleh seorang guru dalam pelaksanaan mengajar keterampilan gerak. Seorang guru harus mampu menyusun tugas-tugas ajar secara baik, dapat membelajarkan siswa secara aktif sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar berjalan secara kondusif.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Konvensional

Bertolak dari kesimpulan pendekatan konvensional tersebut diatas, maka pembelajaran servis atas dengan pendekatan konvensional yaitu dengan memilah- milah teknik gerakan servis atas. Bagian-bagian teknik servis atas dipelajari secara berulang-ulang dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut. Kerangka kerja pendekatan konvensional yang diterapkan terangkum dalam table sebagai berikut : commit to user 10 Teknik Proses Pembelajaran 1. Sikap permulaan 2. Gerak pelaksanaan 3. Gerak lanjutan a. Di jelaskan sikap siap servis atas b. Dijelaskan posisi kaki yang benar, sikap badan, posisi kedua tangan c. Siswa mempraktekkan sikap permulaan servis atas sesuai dengan instruksi a. Dijelaskan cara melambungkan bola dan tingginya lambungan bola. b. Dijelaskan gerakan lengan pemukul dan perkenaan lengan dengan bola. c. Siswa mempraktekkan sesuai instruksi dari guru. a. Dijelaskan sikap atau gerakan kaki setelah memukul bola. b. Dijelaskan maksud dan tujuan setelah melakukan pukulan servis langsung masuk kelapangan dan melakukan sikap siap normal kembali. c. Siswa mempraktekkan sesuai dengan instruksi guru. Berdasarkan kerangka pembelajaran servis atas tersebut, guru bertugas mengorganisasi pembelajaran di antaranya mengatur tata urutan pembelajaran, formasi pembelajaran, alokasi waktu pembelajaran dan lain sebagainya. Disamping itu juga, menciptakan kondisi belajar yang menggairahkan adalah sangat penting, agar siswa terhindar dari rasa bosan. Dalam hal ini seorang guru harus mampu menciptakan variasi-variasi pembelajaran servis atas, misalnya servis atas di arahkan pada sasaran yang berubah-ubah dan sebagainya. commit to user 11 Keaktifan siswa melakukan tugas ajar sangat di tuntut dalam pendekatan konvensional. Seperti dikemukakan Rusli Lutan 1988: 399 bahwa “keaktifan sendiri dari pihak siswa merupakan kunci utama penguasaan dan pemantapan gerak. Kelangsungan proses latihan pada tahap berikutnya ialah penguasaan teknik yang ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-activity dari pihak siswa itu sendiri”. Sedang guru bertugas mengarahkan penguasaan gerak, melakukan koreksi dan evaluasi setiap terjadi kesalahan teknik adalah penting terhindar dari pola gerakan yang salah dari teknik yang dipelajari. Seperti dikemukakan Sugiyanto 1996: 72 bahwa“setiap pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tertuju pada kebenaran gerak”.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas dengan pendekatan Konvensional

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PASSING MENGGUNAKAN BOLA TIDAK STANDART DAN BOLA STANDART TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS IV

2 193 92

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI

4 40 158

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 24 73

Perbedaan Hasil Latihan Servis Atas Topspin antara Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Hasil Latihan Servis Permainan Bolavoli pada Siswa Putra Eksrtakurikuler SMA N 1 Polokarto.

0 0 1

PERBEDAAN LATIHAN SERVIS FLOATING DAN SERVIS TOP SPIN TERHADAP KETEPATAN SERVIS DALAM PERMAIANAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKTRAKURIKULER MAN 1 SEMARANG TAHUN 2009.

0 6 82

PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD N 1 PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI.

0 0 19