Pengertian Gaya Inklusi Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Konvensional

commit to user 13 Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sangat penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Penerapan gaya mengajar ini dikaitkan dengan pengelolaan lingkungan belajar dan atmosfir belajar mengajar .

b. Pengertian Gaya Inklusi

Setiap gaya mengajar memiliki karekteristik sendiri-sendiri dan masing- masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Muska Mosston dan Sara Ashworth 1992: 116 bahwa gaya mengajar inklusi adalah gaya mengajar yang dirancang oleh guru, di mana rancangan pembelajaran yang dibuat didasarkan pada kemampuan masing-masing siswa. Dari rancangan tersebut siswa diberi kebebasan untuk melaksanakan tugas ajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra 2000: 30 tujuan gaya mengajar inklusi adalah “untuk membelajarkan siswa pada level kemampuan masing-masing siswa”. Gaya mengajar lainnya yang memiliki pengertian hampir sama dengan gaya inklusi adalah gaya tugas. Berkaitan dengan gaya tugas Rusli Lutan 2000: 32 menyatakan: Ciri gaya tugas yaitu guru bertanggungjawab menentukan tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata urut kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam gaya tugas ini siswa ikut serta menentukan cepat atau lambatnya tempo belajar. Guru memberi keleluasaan bagi setiap siswa untuk menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya. Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, gaya mengajar inklusi merupakan gaya mengajar yang mempunyai tujuan membelajarkan siswa berdasarkan kemampuan masing-masing siswa. Dalam hal ini siswa melakukan tugas ajar sesuai dengan rancangan yang telah dibuat guru, dimana rancangan ini dibuat dengan tingkatan-tingkatan dari yang sederhana atau mudah, sedang atau tingkatan yang lebih sulit. Peranan siswa dalam gaya inklusi adalah mencoba melakukan gerakan untuk setiap tingkatan sesuai dengan kemampuannya. Siswa dapat memilih commit to user 14 gerakan yang mereka anggap mampu. Siswa dapat melanjutkan aktivitasnya pada level yang lebih sukar atau sulit, jika sebelumnya telah dikuasai. Peranan guru dalam gaya inklusi adalah mempersiapkan tugas gerak yang akan dilakukan siswa dan menentukan tingkat kesukaran di dalam tugas gerak yang akan diberikan. Guru harus mempersiapkan keriteria untuk masing-masing tahapan tugas. Berdasarkan pengertian gaya inklusi di atas, gaya mengajar inklusi ini memiliki karakteristik yaitu, siswa diberi kebebasan untuk melakukan tugas gerak yang telah disusun oleh guru. Siswa dapat melakukan tugas gerak sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dengan kata lain, siswa diberikan pembelajaran servis atas bola voli dari rancangan yang sederhana atau mudah, untuk kemudian meningkat pada rancangan yang lebih sulit atau kompleks.

c. Pembelajaran Servis Atas Gaya Inklusi Net meningkat dengan Jarak

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PASSING MENGGUNAKAN BOLA TIDAK STANDART DAN BOLA STANDART TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS IV

2 193 92

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI

4 40 158

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 24 73

Perbedaan Hasil Latihan Servis Atas Topspin antara Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Hasil Latihan Servis Permainan Bolavoli pada Siswa Putra Eksrtakurikuler SMA N 1 Polokarto.

0 0 1

PERBEDAAN LATIHAN SERVIS FLOATING DAN SERVIS TOP SPIN TERHADAP KETEPATAN SERVIS DALAM PERMAIANAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKTRAKURIKULER MAN 1 SEMARANG TAHUN 2009.

0 6 82

PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD N 1 PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI.

0 0 19