Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas dengan pendekatan Konvensional Gaya Mengajar

commit to user 11 Keaktifan siswa melakukan tugas ajar sangat di tuntut dalam pendekatan konvensional. Seperti dikemukakan Rusli Lutan 1988: 399 bahwa “keaktifan sendiri dari pihak siswa merupakan kunci utama penguasaan dan pemantapan gerak. Kelangsungan proses latihan pada tahap berikutnya ialah penguasaan teknik yang ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-activity dari pihak siswa itu sendiri”. Sedang guru bertugas mengarahkan penguasaan gerak, melakukan koreksi dan evaluasi setiap terjadi kesalahan teknik adalah penting terhindar dari pola gerakan yang salah dari teknik yang dipelajari. Seperti dikemukakan Sugiyanto 1996: 72 bahwa“setiap pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tertuju pada kebenaran gerak”.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas dengan pendekatan Konvensional

Berdasarkan pengertian dan pelaksanaan pembelajaran servis atas dengan pendekatan konvensional yang telah di kemukakan di atas dapat di identifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran servis atas dengan pendekatan konvensional antara lain : 1 Siswa dapat memperagakan atau mempraktekkan teknik servis atas dengan baik dan benar. 2 Kesalahan teknik dapat dikenali lebih awal karena ada koreksi dari guru, sehingga dapat meminimalkan kesalahan teknik. Pembelajaran servis atas dengan pendekatan konvensional memiliki kelemahan antara lain : 1 Dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus mengulang–ulang gerakan yang sama secara terus menerus dan menunggu giliran untuk melakukan tugas ajar. commit to user 12 2 Hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena pembelajaran harus dilakukan secara runtut. 3 Siswa kurang ada tantangan dalam melakukan servis atas karena gerakan terlalu monoton. 2. Pembelajaran Servis Atas dengan Gaya Inklusi

a. Gaya Mengajar

Pembuatan keputusan pada awal pengajaran tentang gaya mengajar yang akan digunakan oleh guru pendidikan jasmani sangatlah penting untuk mencapai pengajaran yang sukses. Bila gaya mengajar tidak direncanakan , maka guru pendidikan jasmani akan menghadapi kesukaran untuk menyampaikan materi. Berkaitan dengan gaya mengajar Husdarto dan Yudah M. Saputra 2000: 21 menyatakan, “gaya mengajar merupakan interaksi yang dilakukan oleh guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar agar materi yang disajikan dapat diserap oleh siswa”. Sedangkan Srijono Brotosuroyo, Sunardi dan M. Furqon 1994: 250 berpendapat, “gaya mengajar didefinisikan dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh guru dan dibuat oleh siswa di dalam episode atau peristiwa belajar yang diberikan”. Berdasarkan pengertian gaya mengajar yang dikemukakan dua ahli tesebut dapat disimpulkan bahwa, gaya mengajar merupakan cara atau siasat yang dilakukan guru untuk mengaktifkan dan menggiatkan partisipasi siswa dalam melaksanakan tugas-tugas dari guru. Dalam hal ini guru dapat memilih atau menerapkan gaya mengajar tertentu untuk menyampaikan materi pelajaran dan mengatur kegiatan belajar. Dalam hal ini Muska Mosston dan Sara Ashworth 1992: 17-116 mengelompokkan gaya mengajar menjadi 5 yakni “1 The command style, 2 The practice style, 3 The reciprocal style, 4 The shelf-check style, 5 The inclusion style”. commit to user 13 Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sangat penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Penerapan gaya mengajar ini dikaitkan dengan pengelolaan lingkungan belajar dan atmosfir belajar mengajar .

b. Pengertian Gaya Inklusi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PASSING MENGGUNAKAN BOLA TIDAK STANDART DAN BOLA STANDART TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS IV

2 193 92

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI

4 40 158

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 24 73

Perbedaan Hasil Latihan Servis Atas Topspin antara Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Hasil Latihan Servis Permainan Bolavoli pada Siswa Putra Eksrtakurikuler SMA N 1 Polokarto.

0 0 1

PERBEDAAN LATIHAN SERVIS FLOATING DAN SERVIS TOP SPIN TERHADAP KETEPATAN SERVIS DALAM PERMAIANAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKTRAKURIKULER MAN 1 SEMARANG TAHUN 2009.

0 6 82

PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD N 1 PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI.

0 0 19