Pembelajaran Servis Atas Gaya Inklusi Net meningkat dengan Jarak

commit to user 14 gerakan yang mereka anggap mampu. Siswa dapat melanjutkan aktivitasnya pada level yang lebih sukar atau sulit, jika sebelumnya telah dikuasai. Peranan guru dalam gaya inklusi adalah mempersiapkan tugas gerak yang akan dilakukan siswa dan menentukan tingkat kesukaran di dalam tugas gerak yang akan diberikan. Guru harus mempersiapkan keriteria untuk masing-masing tahapan tugas. Berdasarkan pengertian gaya inklusi di atas, gaya mengajar inklusi ini memiliki karakteristik yaitu, siswa diberi kebebasan untuk melakukan tugas gerak yang telah disusun oleh guru. Siswa dapat melakukan tugas gerak sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dengan kata lain, siswa diberikan pembelajaran servis atas bola voli dari rancangan yang sederhana atau mudah, untuk kemudian meningkat pada rancangan yang lebih sulit atau kompleks.

c. Pembelajaran Servis Atas Gaya Inklusi Net meningkat dengan Jarak

Bertahap Pembelajaran servis atas gaya Inklusi dengan net meningkat jarak bertahap berorientasi pada kondisi siswa yang belum siap atau belum mampu melakukan servis dari jarak yang sebenarnya. Seringkali servis atas dari jarak sebenarnya maupun dengan tinggi net yang sesuai kurang dapat dilakukan dengan baik, bolanya sering menyangkut net, atau bolanya melenceng diluar lapangan permainan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu disusun cara belajar dari yang mudah atau sederhana, untuk selanjutnya ditingkatkan secara bertahap. Menurut Sugiyanto 1996: 64 bahwa: Berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas, penyusunan materi pelajaran hendaknya mengikuti prinsip-prinsip penyusunan materi keterampilan yaitu: 1dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang lebih sukar, 2 dimulai dari materi belajar yang sederhana dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang semakin komplek. commit to user 15 Dari pendapat yang di kemukakan tokoh di atas ada pendapat lain yang dikemukakan Rusli Lutan dan Adang Suherman 2000: 76 bahwa: Manakala kondisi sebenarnya menjadi penghambat belajar keterampilan tertutup, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan siswa selama perubahan kondisi tersebut tidak merusak integritas skill yang dipelajarinya. Pada kesempatan ini ubahlah orientasi pembelajaran agar lebih menekankan pada efisiensi proses daripada efektivitas produk. Jelaskanlah pengetahuan hasil tentang proses. Untuk elanjutnya tingkatkan kondisi. Berdasarkan dua pendapat ahli diatas menunjukkan bahwa, pembelajaran servis atas dengan net meningkat dan jarak bertahap merupakan cara belajar yang dilakukan dalam pembelajaran servis atas dengan gaya inklusi, karena servis atas dari jarak maupun tinggi net yang sesuai siswa mengalami kesulitan. Pembelajaran servis atas ini dilakukan dari kondisi yang mudah atau sederhana baik dari tinggi net maupun jarak servis secara bertahap di tingkatkan menuju yang sebenarnya atau sesuai. Belajar tahap demi tahap hasilnya akan lebih baik. Hasil yang dicapai pada tahap awal bisa menjadi modal untuk mempelajari materi berikutnya. Kemampuan fisik dan gerak akan berkembang sejalan dengan aktifitas mempraktekkan gerak berulang-ulang. Dengan meningkatnya daya fisik dan gerak akan menjadi siap untuk mempelajari gerakan-gerakan yang semakin sukar atau berat dan kompleks. Pelaksanaan pembelajaran servis atas yaitu: Berdasarkan jadwal yang direncanakan yaitu selama enam minggu dengan tiga kali pembelajaran dalam satu minggu. Pada minggu pertama servis atas dilakukan dengan tinggi net putri 2,10 meter, setelah tiga kali pertemuan tinggi net di naikkan 6 cm dari sisa ketinggian 2,10 yaitu 33 cm di bagi 5 minggu yaitu 6,6 diambil 6 cm dan seterusnya hingga ketinggian net pada ketinggian yang sebenarnya prinsip overload. Jarak servis pada pertemuan 1 adalah 3 m. dari program yang dijadwalkan ada jarak sisa 6 meter. Dari 6 meter di bagi 5 minggu hasilnya 1,20 m. Dengan demikian jarak servis setelah tiga kali pertemuan jaraknya ditambah 1,20 m.. Dari jarak servis dan tinggi net yang bertahap sampai mencapai tinggi dan jarak servis yang sebenarnya tersebut di harapkan siswa akan lebih mudah menyeberangkan bola ke daerah lapangan lawan. commit to user 16

d. Kelebihan dan Kelemahan Mengajar Inklusi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PASSING MENGGUNAKAN BOLA TIDAK STANDART DAN BOLA STANDART TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS IV

2 193 92

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI

4 40 158

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 4 66

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI

0 2 67

PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR LATIHAN DAN RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMP N 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 67

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 2 NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 24 73

Perbedaan Hasil Latihan Servis Atas Topspin antara Jarak Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Hasil Latihan Servis Permainan Bolavoli pada Siswa Putra Eksrtakurikuler SMA N 1 Polokarto.

0 0 1

PERBEDAAN LATIHAN SERVIS FLOATING DAN SERVIS TOP SPIN TERHADAP KETEPATAN SERVIS DALAM PERMAIANAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKTRAKURIKULER MAN 1 SEMARANG TAHUN 2009.

0 6 82

PENGGUNAAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI MINI PADA SISWA KELAS IV SD N 1 PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI.

0 0 19