Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

37 b. Data sekunder ialah sumber data yang diperoleh peneliti melalui buku, literature, dan website bank BRI

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan c. Kuesioner angket diberikan peneliti kepada karyawan PT Bank BRI Tbk cabang kuala simpang yang meliputi Kantor Cabang BRI Unit Karang Baru, Kantor Cabang BRI Unit Kejuruan Muda, Kantor Cabang BRI Unit Kuala Simpang, Kantor Cabang BRI Unit Tamiang, Kantor Cabang BRI Unit Pasar Pagi. Peneliti membagikan langsung kuesioner kepada karyawan PT Bak BRI di kuala simpang. Kuesioner ditunggu satu minggu karena kesibukan karyawan di Bank BRI Kuala simpang. d. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Dimana dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank BRI cabang Kuala simpang. e. Studi dokumentasi yaitu mengambil data permanen seperti sejarah dan struktur organisasi dari PT.Bank BRI PERSERO tbk.

3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai Dalam penelitian ini digunakan tiga macam variabel penelitian, yaitu variabel independen, variable dependen, dan variable moderating.

1. Variabel independen

Variabel bebas independent variable adalah variabel yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap variabel lain Variable Universitas Sumatera Utara 38 independen dalam penelitian ini yaitu pengendalian internal X 1 , Sistem Informasi Akuntansi X 2 , Motivasi kerja X 3 . IAI 2011: SA Seksi 319 pr.02 dalam Agoes 2004: 76 mendefinisikan “ Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu Keandalan laporan keuangan, Efektivitas dan efesiensi operasi dan Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku ”. Widjayanto 2001: 7, “ sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan yang dikoordinasikan secara erat yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”. Robbins 2006: 166 “ Motivasi kerja di defenisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual ” Ketiga variabel di atas menggunakan skala likert Dengan skala likert, maka variable yang di ukur dijabarkan menjadi indikator variable, Sugiyono 2006: 86 semakin tinggi skor, maka ketiga variable independen semakin memiliki pengaruh terhadap variable independen. Dimana Poin 1 Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 kurang setuju, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju. Universitas Sumatera Utara 39

2. Variabel Dependen

Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variable dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan Y. kinerja atau prestasi kinerja adalah hasil kerja seseorang atau kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Variable ini menggunakan skala sikap likert. Dimana poin 1 sangat tidak setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju.

3. Variabel Moderating

Variabel moderasi moderating variable adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderating dalam penelitian ini yaitu kapasitas sumber daya manusia. Menurut Rahmawati 2010. “ Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi kelembagaan, atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien ”. Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 3.2 Definisi Operasional dan pengukuran variabel Variabel penelitian Defenisi operasional Indikator Skala Ukur Variabel dependen Kinerja karyawan kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.kinerja merupakan gabungan dari kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas,serta peraan dan tingkat motivasi seorang karyawan. 1. Kuantitas Hasil Kerja. 2. Kualitas Hasil Kerja. 3. Efisiensi dlm melaksanakan tugas. 4. Inisiatif. 5. Disiplin. 6. Ketelitian. Skala likert Variabel independen Pengendalian internal Pengendalian internal adalah suatu prosedur yang digunakan untuk melindungi harta perusahaan dan memberikan informasi pelaporan keuangan yang akan sesuai dengan kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif 1. Lingkungan pengendalian 2. Penilian resiko 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasidan komunikasi 5. Pemantauan Skala likert Sistem informasi akuntansi sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan yang dikoordinasikan secara erat yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen 1. Persepsi kegunaan. 2. Persepsi kemudahan penggunaan. Skala likert Universitas Sumatera Utara 41 Motivasi kerja Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual 1. Kebutuhan pencapaian . 2. Kebutuhan akan Kekuatan. 3. Kebutuhan Hubungan Skala likert Variabel moderating Kapasitas sumber daya manusia Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi kelembagaan, atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien 1. Pendidikan 2. Pelatihan Skala likert

3.6 Teknik Analisis Data

Untuk pengujian dan analisis yang dilakukan, digunaka program SPSS Statistical Program For Social Science for Windows. dan untuk itu dilakukan:

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono 2006: 142 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan, modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, Universitas Sumatera Utara 42 perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata standar deviasi daan perhitungan presentasi, dalam Sugiyono 2006: 143. Penelitian yang dilakukan menggunakan pengujian hipotesis asosiatif dengan datanya berbentuk likert maka digunakan teknik analisis regresi. Analisis regresi dugunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variable dependen bila nilai variable independen di naikkan atau diturunkan dimanipulasi, dalam Sugiyono 2006: 149. 3.6.2 Uji Kualitas Data 3.6.2.1 Uji Validitas Data Validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya Azwar, 2000 dalam Erlina 2008: 91. Menurut Erlina 2008: 92 validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya, validitas juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. a. Jika r hitung positif dan r hitung r table, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung negatif dan r hitung r table, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation Universitas Sumatera Utara 43

3.6.2.2 Uji Reliabilitas Data

Menurut Erlina realiabilitas data adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. kriteria untuk mengukur reliabilitas menurut Sekaran 2009 adalah: 1. kurang dari 0,6 tidak reliable 2. 0,6-0,7 dapat diterima 3. 0,7-0,8 baik 4. Lebih dari 0,8 reliabel 3.6.3 Uji Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2005: 91. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance 0.01 atau sama dengan VIF 10. Nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinearitas 0,95, dengan kata lain tingkat kolinearitas tidak boleh melebihi 0.95 atau 95. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.Jika terjadi Universitas Sumatera Utara 44 korelasisempurna di antara sesame variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: a. Koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir b. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu: a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B saling berkorelasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi. b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge

3.6.3.2 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005: 105. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized, dengan dasar analisis Universitas Sumatera Utara 45 bahwa jika ada pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005: 105. Metode grafik plot dilakukan dengan cara mendiagnosa diagram residual plot yang kemudian dibandingkan dengan hasil prediksi. Penentuan heterokedastisitas didasari oleh: 1. Jika titik-titik tersebar membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasian telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak terlihat pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka heterokedastisitas tidak terjadi.

3.6.3.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau layak, yaitu distribusi data tersebut tidak melenceng kekiri atau kekanan Santoso, 2000: 35 dalam Novi 2010.Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji grafik dan uji statistik kolmogrov-smirov K-S. Pada uji grafik, data yang baik adalah data dengan bentuk lonceng bell shaped yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji statistik kolmogrov-smirov K-S memiliki kriteriasebagai berikut: 1. Nilai signifikan 0.05, maka distribusi data adalah tidak normal. 2. Nilai signifikan 0.05, maka distribusi data adalah normal. Universitas Sumatera Utara 46 3.6.4 Uji Hipotesis 3.6.4.1 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya R Square � 2 untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu pengendalian internal, sistem informasi akuntansi, dan kapasitas sumber daya manusia menjelaskan variabel dependen yaitu kinerja karyawan perusahaan. Nilai � 2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 ≤ � 2 ≤1. Jika nilai � 2 bernilai sebesar 9 mendekati 1 berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen, sedangkan jika � 2 bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas Ghozali, 2005: 83. Dalam penelitian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat dari besarnya Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan � 2 adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas maka � 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Tidak seperti � 2 nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun apabila satu variable independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2005: 83. Oleh karena itu digunakanlah Adjusted R-Square pada saat mengevaluasi model regresi linear berganda. Universitas Sumatera Utara 47

3.6.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual uji t-statistik

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variable-variabel bebas secara individual dapat menerangkan variasi variable independen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan uji t yaitu : Ho diterima jika : t-hitung t-tabel atau sig t 0.05 Ha diterima jika : t-hitung t-tabel atau sig t 0.05

3.6.4.3 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik f

Uji statistik f digunakan untuk melihat pengaruh variable variable independen secara simultan terhadap variable dependen. Kriteria pengambilan keputusan yaitu dengan: Jika f hitung f table maka tolak Ho artinya signifikan Jika f hitung f table maka terima Ho artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan ɑ = 0.05

3.6.4.4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono 2006: 210 analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variable dependen kriterium, bila dua atau lebih variable independen sebagai faktor predikator naik turunnya nilai. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dua tahap yaitu: 1 Melihat pengaruh antara pengendalian internal X 1 ,sistem informasi akuntansi X 2 ,dan motivasi kerja X 3 terhadap kinerja karyawan Y Universitas Sumatera Utara 48 2 Melihat pengaruh antara pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansi X 2 , dan motivasi kerja X 3 terhadap kinerja karyawan Y dengan variabelkapasitas sumber daya manusia X 4 sebagai variabel moderator. Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan 2 model. Penggunaan 2 model regresi dimaksudkan untuk membandingkan hasil pengujian dari kedua model regresi. Model Regresi I digunakan untuk menguji pengaruh ketiga variabel independen terhadap variabel dependen tanpa memasukkan variabel pemoderasi dan variabel kontrol. Sedangkan untuk Model Regresi II seluruh variabel dimasukkan dalam uji penelitian. Untuk menguji pengaruh variabel pemoderasi digunakan uji interaksi. Berikut merupakan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini: Persamaan Regresi Model I : Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3+e Keterangan: Y = kinerja karyawan α = konstanta β1- β4 = koefisien regresi X1 = Pengendalian internal X2 = Sistem informasi akuntansi X3 = Motivasi Kerja e = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian Universitas Sumatera Utara 49 Persamaan regresi model II : Y = α + β1X 1 + β2X 2 + β3X 3 +β4X 4 + β5X 1 X 4 + β6X 2 X 4 +β7X 3 X 4 + e Keterangan: Y = kinerja karyawan α = konstanta β1- β7 = koefisien regresi X1 = Pengendalian internal PI X2 = Sistem informasi akuntansi SIA X3 = Motivasi kerja MK X4 = Kpasitas sumberdaya manusia KSM X1X4 = Interaksi antara PI dan KSM X2X4 = Interaksi antara SIA dan KSM X3X4 = Interaksi antara MK dan KSM e = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalampersamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. Variabel perkalian antara Pengendalian Internal X ₁ dan Kapasitas Sumber daya manusia X 4 , dan Kapasitas Sumber daya manusia X 4 serta Motivasi Kerja X 3 danKapasitas Sumber daya manusia X 4 merupakan variabel moderating oleh karena menggambarkan pengaruh moderating variabel Kapasitas Sumber daya manusia X 4 terhadap hubungan Pengendalian Internal X ₁, Sistem informasi Akuntansi X 2 , Motivasi Kerja X 3 dan kinerja karyawan Y. Universitas Sumatera Utara 50

BAB IV ANALISIS HASIL DATA

4.1 Gambaran Umum PT.Bank BRI Persero Tbk. 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT.Bank BRI Persero Tbk. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. dimulai sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah dengan nama “Hulpen Spaarbank der InlandscheBestuurs Ambtenaren ” yang setelah beberapa kali mengalami perubahan nama kemudian resmi ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia sejak 16 Desember1968 berdasarkan UU No.21 tahun 1968. Sejak tahun 1992, status BRI berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan 100 kepemilikan BRI ditangan pemerintah Republik Indonesia yang kemudian pada tahun 2003, BRI melakukan Initial PublicOffering IPO sehingga komposisi kepemilikan saham pemerintah di BRI menjadi 56.75, sementara sisanya sebesar 43,25 dimiliki oleh pemegang saham publik. Sebagai bank yang beroperasi ditengah populasi masyarakat terbesar keempat di dunia, BRI akan konsisten dengan tekadnya menjadi partner utama bagi masyarakat di Indonesia dalam mengembangkan perekonomiannya. Seluruh keunggulan BRI tersebut kini didukung posisi keuangan yang semakin kuat, sehingga diyakini akan semakin meningkatkan kemampuannya dalam menstimulus laju pertumbuhan perekonomian secara berkesinambungan di masa mendatang sejalan dengan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Intern Dan Peran Internal Audit Terhadap Ku

0 2 14

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Ketera

0 2 15

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Ketera

0 3 17

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keter

2 37 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keter

0 5 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemer

0 2 13

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Dinas Kabupaten

0 3 16

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA SISTEM Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Sistem Keuangan Berbasis Teknologi Informasi.

0 2 21

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan P

0 2 16

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Sumber Daya Manusia (Kompensasi)terhadap Motivasi Karyawan.

0 0 21