37
b. Data sekunder ialah sumber data yang diperoleh peneliti melalui buku,
literature, dan website bank BRI
b. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan c.
Kuesioner angket diberikan peneliti kepada karyawan PT Bank BRI Tbk cabang kuala simpang yang meliputi Kantor Cabang BRI Unit Karang
Baru, Kantor Cabang BRI Unit Kejuruan Muda, Kantor Cabang BRI Unit Kuala Simpang, Kantor Cabang BRI Unit Tamiang, Kantor Cabang BRI
Unit Pasar Pagi. Peneliti membagikan langsung kuesioner kepada karyawan PT Bak BRI di kuala simpang. Kuesioner ditunggu satu minggu
karena kesibukan karyawan di Bank BRI Kuala simpang. d.
Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Dimana dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah Bank
BRI cabang Kuala simpang. e.
Studi dokumentasi yaitu mengambil data permanen seperti sejarah dan struktur organisasi dari PT.Bank BRI PERSERO tbk.
3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai Dalam penelitian ini digunakan tiga macam variabel penelitian,
yaitu variabel independen, variable dependen, dan variable moderating.
1. Variabel independen
Variabel bebas independent variable adalah variabel yang memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap variabel lain Variable
Universitas Sumatera Utara
38
independen dalam penelitian ini yaitu pengendalian internal X
1
, Sistem Informasi Akuntansi X
2
, Motivasi kerja X
3
. IAI 2011: SA Seksi 319 pr.02 dalam Agoes 2004: 76 mendefinisikan
“ Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris,
manajemen, dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu
Keandalan laporan keuangan, Efektivitas dan efesiensi operasi dan Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
”. Widjayanto 2001: 7,
“ sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya,
serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan yang dikoordinasikan secara erat yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi
informasi yang dibutuhkan manajemen”. Robbins 2006:
166 “ Motivasi kerja di defenisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan tujuan organisasi,
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual
” Ketiga variabel di atas menggunakan skala likert Dengan skala likert,
maka variable yang di ukur dijabarkan menjadi indikator variable, Sugiyono 2006: 86 semakin tinggi skor, maka ketiga variable independen semakin
memiliki pengaruh terhadap variable independen. Dimana Poin 1 Sangat Tidak Setuju, 2 Tidak Setuju, 3 kurang setuju, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju.
Universitas Sumatera Utara
39
2. Variabel Dependen
Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variable dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja
karyawan Y. kinerja atau prestasi kinerja adalah hasil kerja seseorang atau kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
misalnya standar, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.
Variable ini menggunakan skala sikap likert. Dimana poin 1 sangat tidak setuju, 2 Tidak Setuju, 3 Netral, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju.
3. Variabel Moderating
Variabel moderasi moderating variable adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel
moderating dalam penelitian ini yaitu kapasitas sumber daya manusia. Menurut Rahmawati 2010. “ Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan
seseorang atau individu, suatu organisasi kelembagaan, atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien ”.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan pengukuran variabel
Variabel penelitian
Defenisi operasional Indikator
Skala Ukur
Variabel dependen
Kinerja karyawan kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.kinerja merupakan gabungan dari
kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas,serta peraan dan
tingkat motivasi seorang karyawan.
1. Kuantitas Hasil
Kerja. 2.
Kualitas Hasil Kerja.
3. Efisiensi dlm
melaksanakan tugas.
4. Inisiatif.
5. Disiplin.
6. Ketelitian.
Skala likert
Variabel independen
Pengendalian internal
Pengendalian internal adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk melindungi harta perusahaan dan memberikan
informasi pelaporan keuangan yang akan sesuai dengan
kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif
1. Lingkungan
pengendalian 2.
Penilian resiko 3.
Aktivitas pengendalian
4. Informasidan
komunikasi 5.
Pemantauan Skala
likert
Sistem informasi akuntansi
sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai
formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan
perlengkapannya, serta alat komunikasi, tenaga
pelaksanaanya, dan laporan yang dikoordinasikan secara
erat yang di desain untuk mentransformasikan data
keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen
1. Persepsi
kegunaan. 2.
Persepsi kemudahan
penggunaan. Skala
likert
Universitas Sumatera Utara
41 Motivasi kerja
Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi untuk tujuan tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi
suatu kebutuhan individual 1.
Kebutuhan pencapaian .
2. Kebutuhan akan
Kekuatan. 3.
Kebutuhan Hubungan
Skala likert
Variabel moderating
Kapasitas sumber daya manusia
Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang
atau individu, suatu organisasi kelembagaan,
atau suatu
sistem untuk
melaksanakan fungsi-fungsi
atau kewenangannya
untuk mencapai
tujuannya secara
efektif dan efisien 1.
Pendidikan 2.
Pelatihan Skala
likert
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk pengujian dan analisis yang dilakukan, digunaka program SPSS Statistical Program For Social Science for Windows. dan untuk itu dilakukan:
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono 2006: 142 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi
dimana sampel diambil. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram perhitungan,
modus, median, mean pengukuran tendensi sentral, perhitungan desil, persentil,
Universitas Sumatera Utara
42
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata standar deviasi daan perhitungan presentasi, dalam Sugiyono 2006: 143.
Penelitian yang dilakukan menggunakan pengujian hipotesis asosiatif dengan datanya berbentuk likert maka digunakan teknik analisis regresi. Analisis
regresi dugunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variable dependen bila nilai variable independen di naikkan atau diturunkan
dimanipulasi, dalam Sugiyono 2006: 149.
3.6.2 Uji Kualitas Data 3.6.2.1 Uji Validitas Data
Validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya Azwar, 2000 dalam Erlina 2008: 91.
Menurut Erlina 2008: 92 validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya, validitas juga
berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar.
a. Jika
r
hitung
positif dan
r
hitung
r
table,
maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika
r
hitung
negatif dan
r
hitung
r
table,
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
c.
r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation
Universitas Sumatera Utara
43
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Data
Menurut Erlina realiabilitas data adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Untuk melihat reliabilitas
masing-masing instrument yang digunakan, maka peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha.
kriteria untuk mengukur reliabilitas menurut Sekaran 2009 adalah:
1. kurang dari 0,6 tidak reliable
2. 0,6-0,7 dapat diterima
3. 0,7-0,8 baik
4. Lebih dari 0,8 reliabel
3.6.3 Uji Asumsi Klasik 3.6.3.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2005: 91. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan menganalisis matriks
korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance 0.01 atau sama dengan VIF 10. Nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinearitas 0,95,
dengan kata lain tingkat kolinearitas tidak boleh melebihi 0.95 atau 95. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel yang
memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.Jika terjadi
Universitas Sumatera Utara
44
korelasisempurna di antara sesame variabel bebas, maka konsekuensinya adalah:
a. Koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir
b. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga
Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu:
a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B
saling berkorelasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.
b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge
3.6.3.2 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005: 105.
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnya yang telah di studentized, dengan dasar analisis
Universitas Sumatera Utara
45
bahwa jika ada pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005: 105.
Metode grafik plot dilakukan dengan cara mendiagnosa diagram residual plot yang kemudian dibandingkan dengan hasil prediksi. Penentuan
heterokedastisitas didasari oleh: 1.
Jika titik-titik tersebar membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasian telah terjadi
heterokedastisitas. 2.
Jika tidak terlihat pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka heterokedastisitas tidak terjadi.
3.6.3.3 Uji Normalitas
Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau layak, yaitu distribusi data
tersebut tidak melenceng kekiri atau kekanan Santoso, 2000: 35 dalam Novi 2010.Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji grafik dan uji statistik
kolmogrov-smirov K-S. Pada uji grafik, data yang baik adalah data dengan
bentuk lonceng bell shaped yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji statistik kolmogrov-smirov K-S memiliki kriteriasebagai berikut:
1. Nilai signifikan 0.05, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai signifikan 0.05, maka distribusi data adalah normal.
Universitas Sumatera Utara
46
3.6.4 Uji Hipotesis 3.6.4.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam
pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya R Square �
2
untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu pengendalian internal, sistem informasi akuntansi, dan kapasitas sumber daya manusia menjelaskan
variabel dependen yaitu kinerja karyawan perusahaan. Nilai �
2
mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 ≤ �
2
≤1. Jika nilai �
2
bernilai sebesar 9 mendekati 1 berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen, sedangkan jika �
2
bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen
sangat terbatas Ghozali, 2005: 83. Dalam penelitian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat dari
besarnya Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan �
2
adalah bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap
tambahan satu variabel bebas maka �
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Tidak
seperti �
2
nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun apabila satu variable independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2005: 83. Oleh karena itu
digunakanlah Adjusted R-Square pada saat mengevaluasi model regresi linear berganda.
Universitas Sumatera Utara
47
3.6.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual uji t-statistik
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variable-variabel bebas secara individual dapat menerangkan variasi variable
independen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan uji t yaitu : Ho diterima jika : t-hitung t-tabel atau sig t 0.05
Ha diterima jika : t-hitung t-tabel atau sig t 0.05
3.6.4.3 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik f
Uji statistik f digunakan untuk melihat pengaruh variable variable independen secara simultan terhadap variable dependen. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu dengan: Jika f hitung f table maka tolak Ho artinya signifikan
Jika f hitung f table maka terima Ho artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan
ɑ = 0.05
3.6.4.4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono 2006: 210 analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya
variable dependen kriterium, bila dua atau lebih variable independen sebagai faktor predikator naik turunnya nilai.
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dua tahap yaitu:
1 Melihat pengaruh antara pengendalian internal X
1
,sistem informasi akuntansi X
2
,dan motivasi kerja X
3
terhadap kinerja karyawan Y
Universitas Sumatera Utara
48
2 Melihat pengaruh antara pengendalian internal X
1
, sistem informasi akuntansi X
2
, dan motivasi kerja X
3
terhadap kinerja karyawan Y dengan variabelkapasitas sumber daya manusia X
4
sebagai variabel moderator. Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi
yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan 2 model.
Penggunaan 2 model regresi dimaksudkan untuk membandingkan hasil pengujian dari kedua model regresi. Model Regresi I digunakan untuk menguji pengaruh
ketiga variabel independen terhadap variabel dependen tanpa memasukkan variabel pemoderasi dan variabel kontrol. Sedangkan untuk Model Regresi II
seluruh variabel dimasukkan dalam uji penelitian. Untuk menguji pengaruh variabel pemoderasi digunakan uji interaksi. Berikut merupakan persamaan
regresi yang digunakan dalam penelitian ini:
Persamaan Regresi Model I :
Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3+e Keterangan:
Y = kinerja karyawan
α = konstanta
β1- β4 = koefisien regresi X1
= Pengendalian internal X2
= Sistem informasi akuntansi X3
= Motivasi Kerja e
= error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
Universitas Sumatera Utara
49
Persamaan regresi model II :
Y = α + β1X
1
+ β2X
2
+ β3X
3
+β4X
4
+ β5X
1
X
4
+ β6X
2
X
4
+β7X
3
X
4
+ e Keterangan:
Y = kinerja karyawan
α = konstanta
β1- β7 = koefisien regresi
X1 = Pengendalian internal PI
X2 = Sistem informasi akuntansi SIA
X3 = Motivasi kerja MK
X4 = Kpasitas sumberdaya manusia KSM
X1X4 = Interaksi antara PI dan KSM
X2X4 = Interaksi antara SIA dan KSM
X3X4 = Interaksi antara MK dan KSM
e = error term, yaitu tingkat kesalahan penduga
dalam penelitian Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis
MRA merupakan
aplikasi khusus
regresi berganda
linear dimana
dalampersamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. Variabel perkalian antara Pengendalian
Internal X ₁ dan Kapasitas Sumber daya manusia X
4
, dan Kapasitas Sumber daya manusia X
4
serta Motivasi Kerja X
3
danKapasitas Sumber daya manusia X
4
merupakan variabel moderating oleh karena menggambarkan pengaruh moderating variabel Kapasitas Sumber daya manusia X
4
terhadap hubungan Pengendalian Internal X
₁, Sistem informasi Akuntansi X
2
, Motivasi Kerja X
3
dan kinerja karyawan Y.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV ANALISIS HASIL DATA
4.1 Gambaran Umum PT.Bank BRI Persero Tbk. 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT.Bank BRI Persero Tbk.
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. dimulai sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto,
Jawa Tengah dengan nama “Hulpen Spaarbank der InlandscheBestuurs Ambtenaren
” yang setelah beberapa kali mengalami perubahan nama kemudian resmi ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia sejak
16 Desember1968 berdasarkan UU No.21 tahun 1968. Sejak tahun 1992, status BRI berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan 100 kepemilikan BRI ditangan
pemerintah Republik Indonesia yang kemudian pada tahun 2003, BRI melakukan Initial PublicOffering
IPO sehingga komposisi kepemilikan saham pemerintah di BRI menjadi 56.75, sementara sisanya sebesar 43,25 dimiliki oleh
pemegang saham publik. Sebagai bank yang beroperasi ditengah populasi masyarakat terbesar
keempat di dunia, BRI akan konsisten dengan tekadnya menjadi partner utama bagi masyarakat di Indonesia dalam mengembangkan perekonomiannya. Seluruh
keunggulan BRI tersebut kini didukung posisi keuangan yang semakin kuat, sehingga diyakini akan semakin meningkatkan kemampuannya dalam
menstimulus laju pertumbuhan perekonomian secara berkesinambungan di masa mendatang sejalan dengan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.
Universitas Sumatera Utara