15
pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas serta peranan dan tingkat motivasi seorang karyawan
”.
2. Karakteristik Kinerja Karyawan
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut Mangkunegara, 2001: 68:
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3. Memiliki tujuan yang realistis.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuannya. 5.
Memanfaatkan umpan balik feed back yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan.
3. Penilaian Kinerja Karyawan a. Pengertian Penilaian Kinerja
Handoko 2000: 135 “penilaian kinerja adalah suatu proses dimana
organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi anggota organisasi yang salah satu kegunaannya adalah untuk memperbaiki kinerja
”.
b. Tujuan Penilaian Kinerja
Adapun tujuan penilaian kinerja Dharma, 2001: 150 adalah sebagai berikut :
a. Pertanggungjawaban
Apabila standard dan sasaran digunakan sebagai alat pengukur pertanggungjawaban, maka dasar untuk pengambilan keputusan
kenaikan gaji atau upah, promosi, penugasan khusus, dan sebagainya adalah kualitas hasil pekerjaan karyawan yang
bersangkutan.
b. Pengembangan
Jika standar dan sasaran digunakan sebagai alat untuk keperluan pengembangan, hal itu mengacu pada dukungan yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
16
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan mereka.Dukungan itu dapat berupa pelatihan, bimbingan, atau bantuan lainnya.
c. Pelaku Penilaian Kinerja
Untuk mendaptkan informasi atas kinerja pegawai, maka ada beberapa pihak baik itu perorangan ataupun kelompok yang biasanya melakukan
penilaian atas kinerja karyawanpegawai. Menurut Robbins 2001: 231,
ada lima pihak yang dapat melakukan penilaian kinerja karyawan, yaitu:
1. Atasan langsung
Semua evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah dari organisasi dijalankan oleh atasan langsung karyawan itu karena
atasan langsung yang memberikan pekerjaan dan paling tahu kinerja karyawannya.
2. Rekan sekerja
Penilaian kinerja yang dilakukan oleh rekan sekerja dilaksanakan dengan pertimbangan. Pertama, rekan sekerja dekat dengan
tindakan. Interaksi sehari-hari memberikan kepada karyawan pandangan menyeluruh terhadap kinerja seorang karyawan dalam
pekerjaan. Kedua, dengan menggunakan rekan sekerja sebagai penilaian menghasilkan sejumlah penilaian yang independen.
3. Evaluasi diri
Evaluasi ini cendrung mengurangi keefisienan para karyawan mengenai proses penilaian, dan evaluasi ini merupakan sarana yang
unggul untuk merangsang pembahasan kinerja karyawan.
4. Bawahan langsung
Penilaian kinerja karyawan oleh bawahan langsung dapat memberikan informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku
seorang atasan karena lazimnya penilai mempunyai kontak yang sering dengan yang dinilai.
5. Pendekatan menyeluruh
Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan, pelanggan, rekan sekerja, dan bawahan. Penilaian kinerja ini cocok didalam
organisasi yang memperkenlkan tim. .
Universitas Sumatera Utara
17
d. Indikator kinerja