Uji Reliabilitas Sistem Informasi Akuntansi Uji Reliabilitas Motivasi Kerja Uji Reliabilitas Kapasitas Sumber Daya Manusia Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan

64 Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Cronbanch alpha sebesar 0,840 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliabel, yaitu 0,840 0,6 Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Pengendalian Internal Reliability Statistic Cronbach’s Alpha N of Items 0,840 6

b. Uji Reliabilitas Sistem Informasi Akuntansi

Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpha untuk variabel Sistem InformasiAkuntansi dengan bantuan SPSS for windows versi 17 dapat dilihat pada table berikut ini: Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Cronbanch alpha sebesar 0,832 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliabel, yaitu 0,832 0,6 Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Sumber Informasi Akuntansi Reliability Statistic Cronbach’s Alpha N of Items 0,832 6

c. Uji Reliabilitas Motivasi Kerja

Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpha untuk variabel motivasi kerja dengan bantuan SPSS for windows versi 17 dapat dilihat pada table berikut ini: Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Cronbanch alpha sebesar 0,851 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliabel, yaitu 0,851 0,6 Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Motivasi Kerja Reliability Statistic Cronbach’s Alpha N of Items 0,851 6

d. Uji Reliabilitas Kapasitas Sumber Daya Manusia

Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpha untuk variabel Kapasitas sumber daya manusia dengan bantuan SPSS for windows versi 17 dapat dilihat pada table berikut ini: Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai Cronbanch alpha sebesar 0,779 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliabel, yaitu 0,779 0,6 Tabel 4.11 Uji Reliabilitas untuk Kapasitas Sumber Daya Manusia Reliability Statistic Cronbach’s Alpha N of Items 0,779 6

e. Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan

Hasil perhitungan nilai reliabilitas Cronbach Alpha untuk variabel kinerja karyawan dengan bantuan SPSS for windows versi 17 dapat dilihat pada table berikut ini: Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Cronbanch alpha sebesar 0,823 telah memenuhi kriteria untuk dikatakan reliabel, yaitu 0,823 0,6 Tabel 4.12 Uji Reliabilitas untuk Kinerja Karyawan Reliability Statistic Cronbach’s Alpha N of Items 0,823 6 Universitas Sumatera Utara 66

4.3.2.3 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner

Selain uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Penelitian ini juga terdapat pernyataan tentang lima variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari pengendalian internal X 1 , sumber informasi akuntansi X 2 , motivasi kerja X 3 , kapasitas sumberdaya manusia X 4 , dan kinerja karyawan X 5 . a. Pengenalian Internal X 1 Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel pengendalian internal, adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Distribusi Pernyataan Pengendalian Internal No. Pernyataan STS TS KS S SS 1. Kebijakan dan prosedur perusahaan tempat saya bekerja sangat ketat dan terkendali. 10 16,7 46 76,7 4 6,7 2. Pengelolaan atas resiko yang ada telah dikelola dengan baik. 1 1,7 52 86,7 7 11,7 3. Sistem kewenangan dan penugasan sudah sesuai dengan fungsi masing- masing bagian. 1 1,7 41 68,3 18 30,05 4. Ketersediaan informasi kelengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan tugas-tugas perusahaan sudah baik. 2 3,3 45 75,0 13 21,7 5. Pemantauan yang dilakukan pihak manajer atas kinerja pegawai sudah baik. 1 1,7 46 76,7 13 21,7 6. Manajemen melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kebijakandan prosedur yang ditetapkan perusahaan. 1 1,7 44 73,3 15 25,0 Universitas Sumatera Utara 67 b. Sistem informasi akuntansi Informasi X2 Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel sumber informasi, adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Distribusi Pernyataan Sumber Informasi Akuntansi No. Pernyataan STS TS KS S SS 1. Transaksi yang dilakukan dicatat dalam formulir, dishahkan, dan diperiksa datanya untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. 10 16,7 39 65,0 11 18,3 2. Data yang diterima disalin ke dokumen atau media lainnya, kemudian mengurutkan data menurut karakteristiknya. 7 11,7 40 66,7 13 21,7 3. Software yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi harus sesuai dengan keinginan perusahaan. 14 23,3 29 48,3 17 28,3 4. Spesifikasi program yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan keinginan perusahaan 12 20,0 32 53,3 16 26,7 5. Teknologi konektivitas seperti local area network LAN dan wide area networks WAN memudahkan sistem beroperasi dilokasi berbeda 5 8,3 43 71,7 12 20,0 6. Perusahaan harus menggunakan hardware yang dapat menangkap, menyimpan, dan mengelola sumber data dengan cepat 4 6,7 43 71,7 13 21,7 Universitas Sumatera Utara 68 c. Motivasi Kerja X3 Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel motivasi kerja, adalah sebagai berikut: Tabel 4.15 Distribusi Pernyataan Motivasi Kerja N o. Pernyataan STS TS KS S SS 1. Bekerja pada perusahaan ini membuat saya berguna dalam kehidupan masyarakat 5 8,3 34 56,7 21 35,0 2. Hubungan kerja antar atasan dan bawahan berjalan dengan baik 4 6,7 42 70,0 14 23,3 3. Atasan memberikan pelatihan- pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki karyawan 2 3,3 46 76,7 12 20,0 4. Pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasiakan memberikan motivasi kepada karyawan 2 3,3 39 65,0 19 31,7 5. Dalam menyelesaikan masalah atasan bertindak bijaksana 44 73,3 16 26,7 6. Hubungan kerja antar sesama rekan kerja berjalan dengan baik 1 1,7 44 73,3 15 25,0 d. Kapasitas Sumberdaya Manusia X4 Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel kapasitas sumberdaya manusia, adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Distribusi Pernyataan Kapasitas Sumber Daya Manusia No. Pernyataan STS TS KS S SS 1. Saya memiliki kemampuan akademik yang sesuai antara pendidikan dengan pekerjaan 2 3,3 40 66,7 18 30,0 2. Menurut saya, diperlukan kesesuaian antara keahlian dengan pekerjaan yang dimiliki sekarang ini 2 3,3 40 66,7 18 30,0 3. Dalam pembagian tugas 5 42 13 Universitas Sumatera Utara 69 diperlukan menatauraikan jabatan yang telah ada sesuai dengan keahlian masing-masing 8,3 70,0 21,7 4. Saya bersedia untuk melibatkan diri sepenuhnya dalam tugas- tugas jabatan dengan menerima risiko atas pelaksanaan tugas jabatan tersebut 6 10,0 37 61,7 17 28,3 5. Saya mempunyai keaahlian dalam melaksanakan tugas yang menggunakan teknologi 6 10,0 38 63,3 16 26,7 6. Saya memiliki teknik untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah. 7 11,7 37 61,7 16 26,7 e. Kinerja Karyawan X2 Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel kinerja karyawan, adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Distribusi Pernyataan Kinerja Karyawan No. Pernyataan STS TS KS S SS 1. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan 4 6,7 42 70,0 14 23,3 2. Saya selalu meningkatkan ketelitian saya dalam pekerjaan 6 10,0 35 58,3 19 31,7 3. Atasan sering meminta saya untuk memberikan ide dalam pengambilan keputusan 8 13,3 39 65,0 13 21,7 4. Saya sangat berminat bekerja secara inovatif melalui gagasan- gagasan baru yang dapat meningkatkan kinerja 2 3,3 43 71,7 15 25,0 5. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai standar kerja. 1 1,7 41 68,3 18 30,0 6. Saya bertanggung jawab atas tugas wewenang yang diberikan kepada saya 2 3,3 34 56,7 24 40 Universitas Sumatera Utara 70 4.3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik Hipotesis 1 4.3.3.1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF dan terjadi korelasi diantara variabel independen. Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Ptot .493 2.027 Stot .450 2.222 Mtot .686 1.458 Berdasarkan Tabel 4.18 diatas, dapat diketahui bahwa setiap variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan hasil perhitungan nilai VIF dari masing-masing variabel menunjukkan nilai disekitar angka 2 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi sehingga dapat digunakan sebagai alat analisis lebih lanjut.

4.3.3.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005: 105 Universitas Sumatera Utara 71 Berikut ini adalah pola scatterplot yang didapat dari perhitungan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 17. Dari grafik scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka heterokedastisitas tidak terjadi. Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan variabel pengendalian internal, sumber informasi dna motivasi kerja.

4.3.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal, sehingga sebelum dilakukan analisis regresi perlu dilakukan uji normalitas pada masing-masing variabel yaitu pengendalian internal pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansi X 2 , motivasi kerja X 3 dan kinerja Universitas Sumatera Utara 72 karyawan Y. sampel yang digunakan dalam uji asumsi klasik yaitu sebanyak 60 responden yang diambil dari populasi karyawan bank Bri cabang Kuala simpang dan pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik PP Plots.Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik. Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik: Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Histogram Universitas Sumatera Utara 73 Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Normal P-P Plot Dilihat dari grafik histogram dan grafik PP Plots diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titi-titik yang menyebar disekitar garis diagonal. Melakukan uji normaliats dengan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji kolmogrov smirnovdengan kriteria sebagai berikut: 1. Nilai signifikan 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai signifikan 0,05 maka distribusi data adalah normal Statistik uji kolmogrov smirnov dihitung dengan bantuan program SPSS forwindows versi 17 dan diperoleh nilai sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.19 Uji Kolmogorov Smirnov NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.52080489 Most Extreme Differences Absolute .117 Positive .117 Negative -.083 Kolmogorov-Smirnov Z .907 Asymp. Sig. 2-tailed .382 a. Test distribution is Normal. Hasil pengujian yang di tunjukkan pada tabel diatas yaitu nilai kolmogrov smirnov sebesar 0,907 dengan p-value 0,382. Karena p-value lebih besar dari 0,05 berarti data berdistribusi normal. 4.3.4. Uji Hipotesis I 4.3.4.1 Koefisien determinan � � dan adjusted � � Koefisien determinan digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen.Koefisien determinan bernilai antara 0 sampai dengan 1. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .770 a .593 .571 1.561 1.884 a. Predictors: Constant, Mtot, ptot, stot b. Dependent Variable: Kktot Universitas Sumatera Utara 75 Pada tabel diatas model summary menunjukkan bahwa � 2 sebesar 0,593. hal ini berarti pengendalian internal X1, sistem informasi akuntansi X2 dan motivasi kerja X3 memberi sumbangan yaitu sebesar 59,3 terhadap kinerja karyawan Y pada PT.Bank BRI cabang Kuala simpang. Sedangkan sisanya 40,7 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

4.3.4.2 .Uji Signifikan individual Uji Statistik t

Pengujian signifikansi parameter individual uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil pengujian statistik t disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.21 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.180 2.946 .740 .462 Ptot .312 .151 .251 2.064 .044 Stot .360 .113 .407 3.201 .002 Mtot .258 .111 .240 2.335 .023 a. Dependent Variable: Kktot Hasil uji t variabel pengendalian internal menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,064 pada probabilitas 0,044 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini Universitas Sumatera Utara 76 menunjukkan bahwa semakin tinggi pengendalian internal, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hasil uji t variabel sumber informasi menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 3,201 pada probabilitas 0,002 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel sumber informasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa sumber informasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sumber informasi, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hasil uji t variabel motivasi kerja menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,335 pada probabilitas 0,023 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi.

4.3.4.4. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik f

Uji f dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh antara pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansi X 2 , dan motivasi kerja X 3 secara simultan terhadap kinerja karyawan Y. Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.22 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 198.875 3 66.292 27.205 .000 a Residual 136.458 56 2.437 Total 335.333 59 a. Predictors: Constant, Mtot, ptot, stot b. Dependent Variable: Kktot Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai F hitung sebesar 27,205 dengan tingkat singnifikan 0,000. Karena probabilitas signifikansinya jauh lebih kecil dari 0,05, maka regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan atau dapat dikatakan bahwa pengendalian internal, sumber informasi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4.7.4 Hasil Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat.Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 2,180 + 0,312 X1 + 0,360 X2 + 0,258 X3 1. Nilai konstanta sebesar 2,180 menunjukkan setiap perubahan pengurangan satu skor, pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansi X 2 , dan motivasi kerja X 3 akan merubah skor kinerja karyawan Y. 2. Nilai koefisien regresi X 1 sebesar 0,312 menunjukkan bahwa variabel pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal Universitas Sumatera Utara 78 ini berarti bahwa bila pengendalian internal ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. 3. Nilai koefisien regresi X 2 sebesar 0,360 menunjukkan bahwa variabel sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa bila sistem informasi akuntansi ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. 4. Nilai koefisien regresi X 3 sebesar 0,258 menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa bila motivasi kerja ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. 5. Dari nilai beta maka pengendalian internal sebesar 0,251, sistem informasi akuntansi sebesar 0,407, dan motivasi kerja sebesar 0,240. Universitas Sumatera Utara 79 4.3.5 Hasil Uji Asumsi Klasik Hioptesis 2 4.3.5.1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor VIF dan terjadi korelasi diantara variabel independen. Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Ptot .493 2.028 Stot .433 2.309 Mtot .683 1.464 Ktot .889 1.125 Berdasarkan Tabel 4.18 diatas, dapat diketahui bahwa setiap variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan hasil perhitungan nilai VIF dari masing-masing variabel menunjukkan nilai disekitar angka 2 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi sehingga dapat digunakan sebagai alat analisis lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara 80

4.3.5.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005: 105 Berikut ini adalah pola scatterplot yang didapat dari perhitungan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 17. Dari grafik scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka heterokedastisitas tidak terjadi. Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model Universitas Sumatera Utara 81 regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan variabel pengendalian internal, sumber informasi, motivasi kerja dan kapasitas sumberdaya manusia.

4.3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal, sehingga sebelum dilakukan analisis regresi perlu dilakukan uji normalitas pada masing-masing variabel yaitu pengendalian internal pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansi X 2 , motivasi kerja X 3 , kapasitas sumber daya manusiaX 4 , dan kinerja karyawan Y. sampel yang digunakan dalam uji asumsi klasik yaitu sebanyak 60 responden yang diambil dari populasi karyawan bank Bri cabang Kuala simpang dan pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik PP Plots.Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik. Berikut ini hasil ujinormalitas berdasarkan grafik: Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Histogram Universitas Sumatera Utara 82 Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Normal P-P Plot Dilihat dari grafik histogram dan grafik PP Plots diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titi-titik yang menyebar disekitargaris diagonal. Melakukan uji normaliats dengan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji kolmogrov smirnovdengan kriteria sebagai berikut: 1. Nilai signifikan 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai signifikan 0,05 maka distribusi data adalah normal Statistik uji kolmogrov smirnov dihitung dengan bantuan program SPSS forwindows versi 17 dan diperoleh nilai sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4.24 Uji Kolmogorov Smirnov NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.45803042 Most Extreme Differences Absolute .111 Positive .111 Negative -.058 Kolmogorov-Smirnov Z .861 Asymp. Sig. 2-tailed .448 a. Test distribution is Normal. Hasil pengujian yang di tunjukkan pada table yaitu nilai kolmogrov smirnov sebesar 0,861 dengan p-value 0,448. Karena p-value lebih besar dari 0,05 berarti data berdistribusi normal. 4.3.6. Hasil Uji Hipotesis II 4.3.6.1 Koefisien determinan � � dan adjusted � � Koefisien determinan digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen.Koefisien determinan bernilai antara 0 sampai dengan 1. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .791 a .626 .599 1.510 1.958 a. Predictors: Constant, ktot, Mtot, ptot, stot b. Dependent Variable: Kktot Universitas Sumatera Utara 84 Pada tabel diatas model summary juga menunjukkan � 2 sebesar 0,626. hal ini berarti pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansiX 2 , motivasi kerja X 3 , dan kapasitas sumber daya manusia X 4 memberi sumbangan yaitu sebesar 62,6 terhadap kinerja karyawan Y pada PT.Bank BRI cabang Kuala simpang. Sedangkan sisanya 37,4 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

4.3.6.2 Uji Signifikan individual Uji Statistik t

Pengujian signifikansi parameter individual uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil pengujian statistik t disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.26 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.917 3.178 -.288 .774 Ptot .309 .146 .248 2.114 .039 Stot .313 .111 .353 2.818 .007 Mtot .243 .107 .226 2.264 .028 Ktot .188 .085 .192 2.200 .032 a. Dependent Variable: Kktot Hasil uji t variabel pengendalian internal menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,114 pada probabilitas 0,039 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara 85 pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengendalian internal, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hasil uji t variabel sumber informasi menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,818 pada probabilitas 0,007 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel sumber informasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa sumber informasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sumber informasi, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hasil uji t variabel motivasi kerja menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,264 pada probabilitas 0,028 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hasil uji t variabel kapasitas sumberdaya manusia menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,200 pada probabilitas 0,032 berada dibawah α = 0,05. Hal ini berarti secara individual variabel kapasitas sumberdaya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan Universitas Sumatera Utara 86 bahwa kapasitas sumberdaya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kapasitas sumberdaya manusia, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi.

4.3.6.3. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik f

Uji f dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh antara pengendalian internal X 1 ,sistem informasi akuntansi X 2 , motivasi kerja X 3 dan kapasitas sumber daya manusia X 4 secara simulta terhadap kinerja karyawan Y. Tabel 4.27 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 209.908 4 52.477 23.012 .000 a Residual 125.425 55 2.280 Total 335.333 59 a. Predictors: Constant, ktot, Mtot, ptot, stot b. Dependent Variable: Kktot Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai F hitung sebesar 23,012 dengan tingkat singnifikan 0,000. Karena probabilitas signifikansinya jauh lebih kecil dari 0,05, maka regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan atau dapat dikatakan bahwa pengendalian internal, sumber informasi, motivasi kerja dan kapasitas sumberdaya manusia secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 87

4.3.6.4 Hasil Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat.Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini. Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = -0,917 + 0,309X1 + 0,313X2 + 0,243X3 + 0,188X4 1. Nilai konstanta sebesar -0,917 menunjukkan setiap perubahan pengurangan satu skor, pengendalian internal X 1 , sistem informasi akuntansi X 2 , motivasi kerja X 3 dan kapasitas sumber daya manusia X 4 akan merubah skor kinerja karyawan Y. 2. Nilai koefisien regresi X 1 sebesar 0,309 menunjukkan bahwa variabel pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa bila pengendalian internal ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. 3. Nilai koefisien regresi X 2 sebesar 0,313 menunjukkan bahwa variabel sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa bila sistem informasi akuntansi ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. 4. Nilai koefisien regresi X 3 sebesar 0,243 menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa bila motivasi kerja ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 88 5. Nilai koefisien regresi X 4 sebesar 0,188 menunjukkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti bahwa bila kapasitas sumber daya manusia ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari kinerja karyawan. 6. Dari nilai beta maka pengendalian internal sebesar 0,248, sistem informasi akuntansi sebesar 0,353, motivasi kerja sebesar 0,226 dan kapasiatas sumber daya manusia sebesar 0,192. Universitas Sumatera Utara 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, Sistem Pengendalian Intern Dan Peran Internal Audit Terhadap Ku

0 2 14

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Ketera

0 2 15

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Ketera

0 3 17

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keter

2 37 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi, Dan Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap Keter

0 5 18

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemer

0 2 13

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Dinas Kabupaten

0 3 16

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA SISTEM Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Sistem Keuangan Berbasis Teknologi Informasi.

0 2 21

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan P

0 2 16

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Sumber Daya Manusia (Kompensasi)terhadap Motivasi Karyawan.

0 0 21