31 jeni
2.3 Kerangka Konseptual dan Logika Berpikir 2.3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
Pengendalian internal
X1
Sistem informasi
akuntansi X2
Motivasi kerja X3
Kinerja Karyawan
Y
Kapasitas sumber daya manusia
Z
Universitas Sumatera Utara
32
2.3.2 Logika Berfikir
Untuk memperjelas pelaksanaan penelitian dan sekaligus untuk mempermudah dalam pemahaman, maka perlu dijelaskan suatu logika berfikir
dari kerangka konseptual sebagai landasan dalam pemahaman. AICPA American Institute Of Certified Public Accountants dalam
Hartadi 1999: 3 memberikan defenisi sistem pengendalian internal seperti berikut “ pengendalian internal meliputi struktur organisasi, semua metode dan
ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data
akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan”.
Semakin efektifnya
pengendalian internal
akan menyebabkan
peningkatan kinerja karyawan dan organisasi dengan mendorong pengambilan keputusan dan pengendalian aktivitas keuangan oleh para manajer secara lebih
baik. Namun sebaik apapun struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang
sehat, semuanya tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Mutu dan kapasitas sumber daya manusia dari karyawan merupakan unsur sistem
pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang berkompeten dalam teknologi informasi dan jujur, serta bertanggung
jawab pada bidangnya, maka perusahaan tersebut akan mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan Mulyadi, 2001: 170.
Universitas Sumatera Utara
33
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja karyawan. Karena sistem informasi akuntansi
mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan di dalam menyelesaikan pekerjaannya yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi.
Menurut Widjajanto 2001. Sistem Informasi Akuntansi SIA merupakan kumpulan sumber daya manusia SDM beserta modal yang memiliki tugas
dalam menyiapkan informasi. Sistem informasi akuntansi dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan
mampu memenuhi harapan informasi secara tepat waktu timely, Akurat accurate
, dan dapat dipercaya reliable ”.
Pemakaian sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dilihat dari seorang pengguna komputer meningkatkan kemampuannya dalam
menggunakan komputer, dengan demikian semakin mahir pemakai maka akan semakin efektif penerapan sistem informasi akuntansi di suatu perusahaan
yang akan
mengakibatkan meningkatnya
kinerja Karyawan
yang bersangkutan. Namun apabila teknologi sistem informasi akuntansi tidak
diterapkan secara maksimal oleh individu pengguna sistem informasi, maka akan berakibat pada menurunnya kinerja karyawan tersebut. Dari hal-hal
berikut maka kapasitas sumber daya manusia mempengaruhi hubungan antara sistem informasi akuntansi dengan kinerja karyawan.
Menurut Mathis 2006: 114, motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang
bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi
Universitas Sumatera Utara
34
sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi.
Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan dengan demikian akan tercapai kinerja karyawan yang tinggi.
Karyawan yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi cendrung mempunyai kinerja yang tinggi, sebaliknya mereka yang mempunyai motivasi
kinerja yang rendah, dimungkinkan karena motivasinya rendah. Kapasitas sumber daya manusia yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang
dijalankannya aka meningkatkan motivasi kerja orang tersebut untuk terus meningkatkan kinerjanya.
2.4 Hipotesis Penelitian