18
b. Tujuan Pengendalian Internal
Mulyadi 2002: 180 tujuan pengendalian internal adalah sebagai berikut:
1. Keandalan informasi keuangan
Pengendalian internal ini membuat manajemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern dan
ekstern perusahaan. Laporan yang disajikan harus dapat diandalkan.
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Pengendalian internal ini dimaksudkan agar organisasi melakukan kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
3. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian internal dalam
perusahaan merupakan
alat untuk
mengurangi kegiatan
pemborosan dan mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien dalam operasi perusahaan.
4. Keterbatasan Bawaan dalam Pengendalian Intern yaitu
keterbatasan bawaan yang melekat dalam pengendalian internal yaitu kesalahan dalam pertimbangan, gangguan, kolusi, dan
pengabaian oleh manajemen.
c. Komponen Pengendalian Internal
Mulyadi 2002: 182 ada lima unsur atau komponen pengendalian intern, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian internal yang membentuk disiplin dan struktur.
Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas, antara lain integritas dan nilai etika, komitmen
terhadap kompetensi audit, dewan komisaris dan dewan audit, filosofi dan gaya operasi, struktur organisasi, kebijakan dan sumber
daya manusia.
2. Penilaian risiko risk assessment
Bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola risiko yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan
yang disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum
3. Informasi dan komunikasi information and communication
Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi adalah bahwa transaksi
dilaksanakan dengan cara mencegah salah saji dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang efektif dapat
Universitas Sumatera Utara
19
memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah sah, telah diotorisasi, dicatat dengan lengkap, dinilai
secara wajar,dicatat dalam priode yang seharusnya dan telah dirangkum secara benar.
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang
bagaimana aktiva mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik berada di dalam maupun di luar organisasi, mencakup sistem
pelaporan keuangan dan lain-lain.
4.
Aktivitas Pengendalian control activities
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memeberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat
oleh manajemen dilaksanakan.aktivitas pengendalian terdiri dari Pemisahaan fungsi yang memadai, Prosedur otorisasi yang
memadai, Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang cukup, Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan memerlukan
pengecekan secara terus menerus untuk membantu efektivitas pelaksanaanya.
5.
Pemantauanmonitoring
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan diperlukan
untuk menentukan apakah struktur pengendalian intern beroperasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah
struktur pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadi perubahan keadaan.
2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Bodnar dan Hopwood 2003: 1, “ sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan-peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi ”.
Widjayanto 2001: 7, menyebutkan “ sistem informasi akuntansi adalah
susunan berbagai formulir, catatan, peralatan,termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan
Universitas Sumatera Utara
20
yang dikoordinasikan secara erat yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuh
kan manajemen”. Sistem informasi akuntansi yang efektif dan dirancang dengan baik
penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun karena dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan. Sistem informasi yang akurat
dan tepat
waktu menjadikan
aktivitas-aktivitas perusahaan
dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.
SIA tidak hanya mengolah data keuangan saja, data non keuangan juga diikutsertakan karena pengambilan keputusan tidak hanya informasi
keuangan saja yang diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Pada prinsipnya SIA mempunyai peranan penting dalam kinerja karyawan. SIA memberikan bantuan dalam proses
pengambilan keputusan. Kesimpulannya bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki
prinsip-prinsip kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi dirancang dan dilaksanakan pada
dasarnya untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen perusahaan. Dari hasil sistem informasi akuntansi ini akan diperoleh informasi-informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
21
b. Komponen Sistem Informasi Akuntansi