Manajemen Inovasi Manajemen Inovasi pada Pelaku Usaha Kecil

18 disiplin inovasi ini memiliki keharusan, larangan dan persyaratan yang harus dipenuhi inovator Drucker, 1986. Guna mencapai tujuan, inovasi sistematik harus dimulai dengan analisa sumber-sumber peluang baru. Hal ini tergantung kepada konteks, keutamaan sumber peluang akan bergantung kepada waktu, sehingga inovator juga harus jeli dalam melihat peluang baru berdasarkan masa timing, karena setiap waktu sumber peluang akan menawarkan hal yang berbeda-beda Drucker, 2002. Inovasi adalah terapan yang bersifat konseptual dan perseptual, sehingga inovator harus keluar, melihat, bertanya dan mendengarkan fenomena yang ada disekitarnya. Inovator yang sukses menggunakan kedua sisi otaknya. Mereka mempelajari peluang apa yang bisa dikembangkan guna dijadikan inovasi. Mereka melihat dan mengamati setiap potensial kostumer apa harapan mereka, nilai yang mereka butuhkan dan kebutuhan mereka. Agar berjalan efektif, inovasi harus mudah dan dilakukan dengan fokus. Inovasi harus pada satu bidang, jika tidak akan membingungkan orang. Inovasi harus dimulai dari yang kecil, ini bukan merupakan perubahan yang besar. Perubahan kecil bisa membawa perubahan yang besar, sebaliknya jika perubahan dilakukan secara besar-besaran biasanya justru tidak akan efektif Drucker, 2002.

2.4. Manajemen Inovasi

Manajemen inovasi dapat didefinisikan sebagai perubahan dari prinsip- prinsip manajemen tradisional, proses, dan praktek atau perubahan dari bentuk- bentuk organisasi konvensional yang secara signifikan mengubah cara kerja Universitas Sumatera Utara 19 manajemen. Sederhananya, manajemen inovasi merupakan perubahan bagaimana manajer melakukan apa yang dahulu biasa mereka lakukan. Ruang lingkup dari pekerjaan manajerial meliputi: - Menetapkan tujuan serta menyusun rencana; - Memotivasi dan menyelaraskan usaha; - Koordinasi dan pengendalian kegiatan; - Menghimpun dan mengalokasikan sumber daya; - Mendapatkan dan menerapkan pengetahuan; - Membangun dan memelihara hubungan; - Mengidentifikasi dan mengembangkan bakat; - Memahami dan menyeimbangkan tuntutan konstituen luar Hamel, 2006. Dalam sebuah organisasi, salah satu cara untuk mengubah pola manajemen adalah dengan melakukan inovasi pada proses manajemen. Proses manajemen meliputi strategi perencanaan, kapitalisasi, manajemen proyek, pengukuran kinerja, pengembangan karyawan, dan manajemen sistem informasi, dimana hal-hal itu merupakan roda yang menggerakkan kerja manajemen setiap harinya. Proses manajemen membangun formula dan pelaksanaan manajerial perusahaan Hamel, 2006. Selanjutnya, Hamel 2006 menyatakan bahwa perubahan manajemen tidak harus dilakukan secara radikal ataupun secara menyeluruh dalam waktu yang singkat, tetapi bersifat gradual dengan melihat dampak akibat dari perubahan manajemen, karena perubahan manajemen yang tidak dipersiapkan Universitas Sumatera Utara 20 dengan matang justru mendatangkan kemunduran. Translasi manajemen lama ke manajemen baru membutuhkan usaha yang lebih gigih serta waktu, di lain pihak perusahaan dihadapkan pada biaya yang juga tidak sedikit dan perhitungan keuntungan yang diraih.

2.5. Manajemen Inovasi pada Pelaku Usaha Kecil

Pengalaman di negara-negara maju menunjukkan bahwa UKM adalah sumber dari inovasi produksi dan teknologi, pertumbuhan wirausaha yang kreatif, dan inovatif, penciptaan tenaga kerja trampil dan fleksibilitas proses produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar yang cepat. Industri kecil lebih efisien dibanding industri besar dalam memenuhi permintaan pasar yang cepat. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki industri kecil tersebut sangat ditentukan oleh sejumlah faktor. Diantaranya adalah SDM, penguasan teknologi, akses informasi, pasar, output dan input Tambunan, 2002. Inovasi sendiri pada awalnya lebih banyak diteliti pada perusahaan besar, kebanyakan secara tradisional dihubungkan dengan perusahaan multinasional yang besar Vossen, 1998. Kebangkitan inovasi dari perusahaan kecil adalah relatif baru, sementara perusahaan besar mempunyai keunggulan inovasi pada modal industri yang intensif dengan skala ekonomi sedangkan perusahan kecil telah dikenali sebagai inovator penting dalam bidang teknologi tinggi seperti komputer dan bioteknologi, tetapi juga instrumen dan sektor lain Schumpter, 1939; Acs and Audretch, 1990; Rothwell, 1991 dalam Soleh, 2008. Universitas Sumatera Utara 21 Perusahaan kecil menghadapi masalah khusus dalam perumusan strategi inovasi, mereka berkaitan dengan defisiensi yang timbul karena keterbatasan sumber daya dan cakupan dari kemampuan teknologi. Resiko dalam merespon pasar dan kesempatan teknologi serta memilih tindakan yang sesuai pada waktu yang tepat tidak terlalu awal atau terlambat membuat strategi inovasi sebagai sebuah tantangan utama untuk manajemen mereka Tidd dkk, 1997; Jones Smith, 1997 dalam Soleh, 2008. Perusahaan kecil dan besar mempunyai peranan yang berbeda dalam aktivitas inovasi bergantung pada sumber daya dan keterampilan yang diperlukan Rizzoni, 1991 dalam Soleh, 2008. Perusahaan kecil mempunyai sejumlah corak yang unik seperti sumberdaya yang langka, pengaruh terhadap pasar yang rendah dan komunikasi informal, yang membuat berbeda dari perusahan besar yang kemudian mengadopsi strategi inovasi yang digunakan oleh perusahaan besar Yap Sounder, 1994 dalam Soleh, 2008. Kekuatan dari perusahaan kecil tidak berada dalam sumberdaya sedikitnya secara fisikal, tapi karakteristik perilaku mereka, seperti fleksibilitas dan manajemen Vossen, 1998. Pemilihan strategi inovasi yang dilakukan perusahaan sendiri sangat bervariasi bergantung pada kondisi perusahaan dan responnya terhadap perubahan lingkungan Damanpour, 1996 dalam Soleh, 2008. Karakteristik yang melekat pada perusahaan kecil dan menengah bisa merupakan kelebihan atau kekuatan yang justu menjadi penghambat perkembangannya. Kombinasi dari kekuatan dan kelemahan serta interaksi keduanya dengan situasi eksternal akan menentukan prospek perkembanganya. Universitas Sumatera Utara 22 Secara singkat analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil dan menengah yang berkaitan dengan sumberdaya manusia dan ekonomi diuraikan dalam tabel berikut ini : Table 2.2. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil dan Menengah No Fakto-faktor Kekuatan Kelemahan 1 Manusia - Motivasi yang kuat untuk mempertahankan usahanya - Suplai tenaga kerja berlimpah dan upah murah - Kualitas SDM terutama pendidikan formal rendah, termasuk kemampuan melihat peluang bisnis terbatas - Produktivitas rendah - Etos kerja dan disiplin rendah - Penggunaan tenaga kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan mengejar target - Sering mengandalkan anggota keluarga sebagai tenaga kerja tidak dibayar 2 Ekonomi - Mengandalkan sumber- sumber keuangan informal yang mudah dipeoleh - Mengandalkan bahan baku lokal tergantung pada jenis produk yang dibuat - Melayani segmen pasar bawah yang tinggi permintaan proporsi dari populasi paling besar Sumber : Sjaifudin dkk 1995 dalam Tambunan 2002 Universitas Sumatera Utara 23

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual yang dijadikan landasan berpikir dalam geladikarya ini dijabarkan dalam gambar berikut : Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian Universitas Sumatera Utara