78
Dari resume intepretasi EPPS pada tabel 5.15 diatas tampak jelas terlihat bahwa hanya 2 orang yang layak untuk menjadi wirausaha, sedangkan 4 orang
belum layak menjadi wirausaha. Tabel diatas juga menjelaskan bahwa hampir semua testee memiliki kebutuhan untuk bergantung dengan pihak lain. Hal ini
mendukung dengan apa yang penulis temukan di lapangan bahwa mereka selalu bergantung kepada pemerintah ataupun pihak lainnya dalam mengembangkan
usaha mereka.
5.3.3. Analisa Penerapan Manajemen Inovasi
Pearce dan Robinson 2009 menyatakan bahwa beberapa hasil studi menyatakan bahwa pengembangan inovasi merupakan kritikal penting bagi
pemimpin perusahaan baik skala besar maupun kecil guna menetapkan tujuan mereka berikutnya. Hasil studi yang dilakukan IBM dalam Pearce II dan
Robinson 2009 menyatakan bahwa pemimpin perusahaan besar fokus utama pengembangan inovasi yang mereka lakukan adalah pada sisi produk termasuk
didalamnya pelayanan dan pemasaran, model bisnis dan operasional. Mereka memberi contoh bagaimana Apple melalui Steven Jobs melakukan inovasi pada
produk dengan memberikan pelayanan lebih dan sistem pemasaran yang juga eksklusif dan proses operasional Apple yang berbeda dari gadget merk lainnya
dan model bisnis yang juga berbeda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa new knowledge sebagai prediktor
utama dalam manajemen inovasi. Perkembangan informasi saat ini menuntut orang bergerak cepat, mendapat informasi terbaru, sehingga wajar hal ini terus
Universitas Sumatera Utara
79
mempengaruhi selera dan keinginan manusia. Hal inilah yang menyebabkan new knowledge sebagai peluang utama bagi para pelaku usaha, jika ingin melakukan
inovasi. Pelaku usaha tidak boleh hanya mengandalkan selera mereka sendiri. Mereka harus bergerak maju dan cepat dalam antisipasi perkembangan teknologi
jika ingin produk mereka bisa diterima. Kuncoro 2000 menyatakan bahwa salah satu hal yang tidak diperhatikan
oleh pelaku usaha UMKM adalah pentingnya informasi. Padahal dengan informasi kita bisa mendapatkan pengetahuan dan berita mengenai perkembangan
bisnis yang terjadi. Hal ini seharusnya menjadikan peluang bagi pelaku usaha PIK Menteng Medan agar bisa ketidakpahaman mengenai informasi bagi pelaku usaha
lainnya kompetitor. Kurangnya informasi pelaku usaha UMKM sering membuat mengalami keluhan dari konsumen, seperti barang yang tidak update, kualitas
yang tidak baik, jika hal ini bisa mereka kendalikan bukan tidak mungkin mereka bisa meraih pasar yang lebih condong kepada produk fabrikasi Kuncoro, 2000.
Berikutnya adalah the incongruity, adalah suatu penyimpangan, ketidaksesuaian antara yang ada dengan yang seharusnya, atau antara yang ada
dengan yang diasumsikan setiap orang. Kita mungkin tidak mengerti sebabnya dan seringkali kita tidak dapat menduganya, tetapi ketidakserasian ini adalah
gejala peluang untuk mengadakan inovasi Drucker, 1986. Berdasarkan interview yang penulis lakukan dengan salah satu pelaku
usaha PIK Menteng Medan, Sofyan M. Nur menyatakan bahwa bisnis di dalam UKM ini sulit untuk ditebak. Pada tahun 2008, saat ekonomi dunia, khususnya
Indonesia mengalami gejolak, tidak begitu mempengaruhi bisnis di PIK Menteng
Universitas Sumatera Utara
80
Medan, meskipun mengalami penurunan pendapatan, namun penurunan tersebut tidak mempengaruhi secara signifikan. Seharusnya, hal ini memberi gambaran
peluang kepada para pelaku usaha, seperti bagaimana mereka menjawab kebutuhan konsumen pada masa itu yang menginginkan produk bagus namun
dengan harga terjangkau. Produk PIK bisa menjadi solusi terhadap permasalahan itu. Tetapi Nur menyatakan bahwa penjualan PIK pada saat itu bisa bertahan saja
sudah lumayan. Peluang-peluang seperti ini yang sering gagal dimanfaatkan para pelaku usaha. Penulis akan mencoba mengkaji lebih jauh mengenai hal ini pada
pembahasan-pembahasan berikut. Nur selanjutnya menyatakan bahwa salah satu keunggulan dari sisi teknis
bagi mereka adalah produk mereka adalah hand-made, atau buatan tangan bukan mesin fabrikasi.Ini menjamin pekerjaan mereka lebih teliti, rapi dan dikerjakan
lebih fokus, sehingga kualitasnya bisa terjaga. Siregar 2006 menyatakan bahwa dalam menyusun mengembangkan
inovasi, para saintis lebih menekankan pada faktor teknologi, padahal sisi sosiologis perlu diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan persepsi yang berkembang
di tengah masyarakat. Sebaiknya, sebelum mengembangkan inovasi teknologi, harus mampu memahami kondisi sosiologis masyarakat dengan mempelajari
persepsi yang berkembang di tengah masyarakat, berkaitan dengan apa kebutuhan mereka, apa yang diharapkan mereka dan bagaimana cara pandang masyarakat
terhadap suatu produk. Martin Radenakers dalam Hermana, 2008 menyatakan bahwa jenis-jenis
atau tipe dari inovasi adalah inovasi produk, inovasi proses, inovasi organisasi dan
Universitas Sumatera Utara
81
inovasi bisnis. Pelaku usaha PIK Menteng Medan perlu melakukan inovasi terhadap jenis inovasi tersebut dengan bersumber pada elemen new knowledge
dan the incongruity. Adapun grafik manajemen inovasi yang dapat dikembangkan di PIK Menteng Medan adalah sebagai berikut:
Gambar 5.8. Proses Manajemen Inovasi bagi Pelaku Usaha PIK Menteng Medan Sumber: Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan gambar diatas, pelaku usaha PIK Menteng Medan dapat mengembangkan jenis inovasi dengan sumber inovasi dari new knowledge dan
change in perception, dan berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan konsumen PIK Menteng Medan, berikut resume hal yang menjadi sumber inovasi
pelaku usaha:
Universitas Sumatera Utara
82
- Inovasi produk Semakin maraknya produk yang beredar di masyarakat membuat
masyarakat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dalam membeli. Saat ini persepsi masyarakat terhadap produk unggulan UKM di Sumatera
Utara sudah cukup baik, masyarakat sudah menilai kualitas produk UKM di Sumatera Utara layak untuk disandingkan dengan produk-produk luar
Tambunan dan Nasution, 2006. Bahkan salah satu pembeli percaya bahwa produk yang dibuat di PIK Menteng Medan itu diekspor ke Negara
lain, namun akan kembali lagi ke Indonesia dengan barang yang sama tetapi sudah berbeda merk, dan tentu saja harganya pun menjadi jauh lebih
mahal, padahal produk itu adalah buatan anak karya bangsa sendiri. Guna dapat memenuhi kebutuhan konsumen, pelaku usaha perlu
melakukan diversifikasi produk. Diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat dilakukan
oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak
akan bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan jenis produk lainnya produk diversifikasi. Karena
jika salah satu jenis produknya tengah mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi dengan produk jenis lainnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gozali 2006 menemukan bahwa diversifikasi produk mampu meningkatkan volume penjualan, karena
suatu perusahaan tidak lagi dikenal oleh satu produk saja, namun bisa
Universitas Sumatera Utara
83
beragam produk. Hal ini bisa dilihat dari PT Wings, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai produsen sabun colek saja, tetapi Wings juga sudah
dikenal dengan produk mereka yakni Mie Sedap, bahkan Mie Sedap mampu berada di posisi 5 besar untuk pasar mie instant di Indonesia.
- Inovasi Proses Proses yang digunakan pelaku usaha PIK Menteng Medan hingga saat ini
secara umum masih menggunakan tenaga konvensional. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa terdapat 67 masih
menggunakan teknologi konvensional. Guna melakukan inovasi, maka pelaku usaha PIK Menteng Medan melihat apa perubahan persepsi yang
bagaimana yang berkembang bagi para konsumen. Hasil interview yang penulis lakukan dengan salah seorang pengguna produk PIK Menteng
Medan menyatakan bahwa saat ini persepsi masyarakat adalah penggunaan teknologi yang terintegrasi dengan sistem informasi, tentu
saja berkaitan dengan kemajuan tekhnologi. Hal ini bisa dilihat dari pelaku usaha di Bandung yang sudah menerapkan teknologi sistem informasi ke
dalam usaha mereka, seperti mesin yang terintegrasi dengan komputer, sehingga presisi produk lebih akurat.
Semakin berkembangnya teknologi membuat masyarakat juga semakin melek terhadap teknologi. Begitu juga seharusnya dengan pelaku usaha.
Saat ini marak berkembang teknoprener, dimana para pelaku usaha menggunakan teknologi untuk bisnis mereka. Namun, guna dapat
menumbuhkan pelaku usaha berbasis teknologi perlu adanya inkubator.
Universitas Sumatera Utara
84
Salah satu kelompok anak muda mahasiswa yang aktif dalam memfasilitasi inkubator adalah UKM Inkubator Sains Universitas
Sumatera Utara dengan alamat link http:inkubatorsains.blogspot.com Para pelaku usaha bisa menghubungi mereka dengan mengunjungi situs
tersebut. Inkubator membantu pelaku usaha guna mendapatkan ide pengembangan teknologi yang tepat guna sesuai dengan produk yang
dihasilkan. - Inovasi Organisasi
Organisasi yang ada di PIK Menteng Medan tidak memiliki struktur yang jelas, masih dijalankan per-orangan atau keluarga. Persepsi yang
berkembang diantara pengguna menyatakan bahwa proses kekeluargaan seperti ini sulit untuk berkembang ke depannya, oleh karena itu pelaku
usaha meskipun berbasiskan bisnis keluarga namun perlu juga menerapkan sistem manajemen yang jelas. Think globally act locally, tampaknya frase
itu perlu untuk dikembangkan di PIK Menteng Medan. Dengan melihat kebutuhan proses, perubahan organisasi sebaiknya yang
bersifat mandiri. Memahami apa yang dibutuhkan secara internal, kemudian berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan secara swa-
daya. Pelaku usaha tidak perlu terlalu bergantung kepada pihak III, seperti pemerintah ataupun akademis. Ada baiknya mereka hanya menjalin kerja-
sama, dimana pemerintah menyediakan jalan dan akademis memberikan bimbingan dan pelaku usaha yang melaksanakan. Hal ini bermanfaat demi
Universitas Sumatera Utara
85
terwujudnya perubahan organisasi yang masih kaku menuju fleksibilitas dan lebih empati memahami kebutuhan konsumen.
- Inovasi Bisnis Sama halnya dengan sistem proses, saat ini masyarakat pengguna
mengharapkan strategi bisnis yang dikedepankan lebih mengedepankan sistem informasi tekhnologi. Pemasaran bisa dilakukan secara on-line, jika
kita melihat pengrajin usaha di Bandung sudah lebih dahulu menggunakan teknologi internet dalam memasarkan produk mereka. Kita bisa melihat
salah pelaku usaha yang memasarkan produk mereka melalui internet dan broadcast blackberry yaitu Custum Kick Rules CKR Shoes lihat
http:www.handmadeckrshoes.blogspot.com
Pemerintah saat ini tengah mendorong program inovasi secara nasional melalui program Sistem Inovasi Nasional SINAS. Guna mencapai proses
tersebut pemerintah melalui Perpres RI No. 32 tahun 2010 tentang Komite Inovasi Nasional mencoba merumuskan bagaimana sinas bisa berjalan dengan baik.
Dalam Perpres tersebut yang dimaksud dengan sinas adalah suatu jaringan rantai antara institusi publik, lembaga riset dan teknologi, universitas serta sektor swasta
dalam suatu pengaturan kelembagaan yang secara sistemik dan berjangka panjang dapat mendorong, mendukung, dan menyinergikan kegiatan untuk menghasilkan,
mendayagunakan, merekayasa inovasi-inovasi di berbagai sektor, dan menerapkan serta mendiseminasikan hasilnya dalam skala nasional agar manfaat nyata temuan
dan produk inovatif dapat dirasakan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
86
Sinas mencoba mensinergikan peran akademisi, pebisnis dan pemerintah guna mendorong pengembangan inovasi terutama bagi masyarakat. Dalam rangka
penguatan Sistem Inovasi Nasional, dibentuk Komite Inovasi Nasional yang selanjutnya disebut KIN yang terdiri dari pakar ademisi, praktisi dan perwakilan
pemerintah.
5.4. Prinsip dasar dalam Penerapan Manajemen Inovasi 5.4.1. Hal yang Harus dilakukan