Informan Pertama Informan Kedua

62 prasarana kesehatan pada bidan yaitu sebanyak 2 buah juga. Yang terakhir prasarana kesehatan pada apotek atau toko obat yaitu sebanyak 1 buah.

4.2 Profil Informan

4.2.1 Informan Pertama

Tipe Rumah “Tidak Punya Tanah tapi Punya Rumah Sendiri” Nama : Ibu Yeli Umur : 32 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan Terakhir : SMA Ibu Yeli adalah salah satu warga masyarakat yang tinggal di lingkungan 11 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun. Ibu Yeli ini memiliki 4 orang anak. Ibu Yeli memiliki kriteria tempat tinggal yaitu ada yang tidak punya tanah, tetapi punya rumah sendiri. Ibu Yeli sudah tinggal selama 28 tahun di daerah ini. Dimana latarbelakang ibu ini tinggal disini dikarenakan karena sudah lahir tinggal disini. Ibu Yeli tidak mengetahui bagaimana sejarahnya tanah ini, hanya orang tuanyalah yang lebih mengetahui sejarah lengkap mengenai tanah di daerah ini. Mereka dapat tinggal disini dikarenakan orang tuanyalah yang meminta izin untuk tinggal disini kepada tuan tanah yang bernama Ibu Asia yang juga tinggal di daerah tersebut. Dia juga membayar kontribusi sebesar Rp 100.000 tahun kepada tuan tanah tersebut yaitu kepada Ibu Asia. Jumlah kontribusi yang harus dibayar tidak semuanya sama dengan warga masyarakat lainnya, karena tergantung dengan ukuran rumahnya. 63 Ibu Yeli ini juga membayar PBB sebesar Rp 20.000 tahun. Tanah yang ditempati oleh Ibu Yeli ini juga menjadi incaran oleh developer. Ibu Yeli ini sebelumnya sudah mengetahui bahwa tanah di daerah ini akan dibangun CBD Central Bussiness District, tetapi belum adanya kepastian dari pihak tuan tanah dan developer. Karena developer berencana akan membangun CBD Central Bussiness District di tanah tersebut. Sebelumnya Ibu Yeli ini sudah pernah berjumpa dengan dengan developer tersebut. Menurut Ibu Yeli ini jika sewaktu- waktu rumah yang dia tempati akan digusur, maka yang akan dilakukannya adalah pindah dan akan mencari rumah lagi.

4.2.2 Informan Kedua

Tipe Rumah “Tidak Punya Tanah tapi Punya Rumah Sendiri” Nama : Bapak Muhardi Umur : 67 Tahun Pekerjaan : Pensiunan Wiraswasta Pendidikan Terakhir : SMA Bapak Muhardi adalah salah satu warga masyarakat yang tinggal di lingkungan 11 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun. Yang melatarbelakangi bapak ini tinggal di daerah ini adalah dikarenakan orang tuanya sudah lama tinggal disini. Dia memiliki 4 orang anak. Dia tidak mengetahui bagaimana sejarahnya tanah ini. Karena yang lebih mengetahui sejarahnya lebih lengkap adalah orang tuanya. Tanah yang ditempatinya memiliki kriteria tempat tinggal yaitu ada yang tidak punya tanah, tetapi punya rumah sendiri. 64 Kemudian dia membayar kontribusi sebesar Rp 100.000tahun kepada Ibu Asia selaku tuan tanah. Juga membayar PBB sebesar Rp 20.000tahun. Bapak Muhardi ini sudah pernah berjumpa dengan pihak developer, karena tanah ini sudah menjadi incaran oleh pihak developer. Karena akan dibangun pusat bisnis seperti CBD Central Bussiness District di tanah tersebut. Menurut Bapak Muhardi, jika sewaktu-waktu tempat tinggal mereka akan digusur, maka yang akan dia lakukan adalah pindah dan akan mencari tempat tinggal baru lagi. Cuma untuk sampai saat ini, belum adanya kepastian antara pihak developer dengan tuan tanah. Sehingga sampai sekarang ini Bapak Muhardi masih tetap tinggal di lahan tersebut.

4.2.3 Informan Ketiga