79
dikarenakan banyaknya kendala-kendala yang terjadi pada pihak developer seperti adanya makam perkuburan di sekitar lingkungan tersebut, serta saat ini pihak
developer sedang mengalami kekurangan dana untuk melanjutkan pembangunan di tanah tersebut.
4.2.12 Informan Keduabelas
Nama : Bapak Heri
Usia : 52 Tahun
Pekerjaan : Kontraktor di PT Kastil Kencana
Pendidikan Terakhir : SMA Bapak Heri ini adalah salah satu pegawai yang bekerja di PT Kastil
Kencana. Bapak ini adalah merupakan salah satu orang yang dipercaya dan dekat dengan pihak developer tersebut. Dia memiliki 6 orang anak. Tadinya dia tinggal
di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun tersebut, tetapi sekarang dia tinggal di Jalan Krakatau Medan. Menurutnya, masalah yang terjadi di Kelurahan
Sei Mati Kecamatan Medan Maimun ini pada awalnya dari pemerintah Kota Medan bekerja sama dengan PT Kastil Kencana untuk menanggulangi masalah
banjir di Kelurahan Sei Mati tersebut. Maka mereka akan melakukan pelurusan serta penimbunan pada Sungai Deli tersebut. Tetapi pihak developer mengajukan
diri untuk melakukan kegiatan tersebut. Jadi agar kegiatan tersebut dapat terlaksana, maka pihak developer membeli rumah serta tanah milik masyarakat
yang ada di sekitar sungai tersebut. Maksud pihak developer membeli tanah tersebut, yaitu agar daerah tersebut kosong dan tidak ada lagi yang tinggal di
daerah tersebut.
80
Tetapi hanya sebagian saja masyarakat yang mau menjual rumah sekaligus tanah mereka. Pihak developer memiliki surat-surat tanah yang telah dibelinya.
Dia membeli tanah tersebut dengan uang milik sendiri. Tanah yang dibelinya pada tahun 2002 sd sekarang ini. Melihat cara yang dilakukan pihak developer kepada
masyarakat tersebut, maka masyarakat berspekulasi bahwa pihak developer bukan untuk melakukan pelurusan serta penimbunan pada Sungai Deli, tetapi akan
membangun pusat bisnis kota di daerah tersebut. Sehingga sebagian masyarakat tetap akan mempertahankan tanah yang dimilikinya dan tidak mau menjual
tanahnya kepada pihak developer. Sehingga kegiatan tersebut sampai sekarang terhenti, karena daerah tersebut masih adanya permukiman masyarakat yang
tinggal disitu dan juga adanya kendala seperti adanya kuburan-kuburan di daerah tersebut.
Tanah milik pihak developer tersebut sekarang sudah ditempati oleh masyarakat disana karena masyarakat nekat untuk membangun rumahnya disitu.
Ada sekitar 25 rumah yang telah ditempati oleh masyarakat tersebut. Pihak developer sudah pernah bertemu dengan masyarakat yang ada di Kelurahan Sei
Mati tersebut. Dulu adanya batas-batas ataupun slogan-slogan yang diletakkan di tanah tersbeut, tetapi sekarang ini sudah tidak ada batas-batas tersebut. Padahal
dulunya dia dan teman-teman lainnya mendapatkan surat tugas untuk mengamankan daerah di tanh tersebut. Tetapi masyarakat tetap nekad tinggal di
tanah milik pihak developer tersebut. Padahal masyarakat tersebut sudah mengetahui dari awal bahwasanya tanah tersebut adalah milik developer, tetapi
mereka tetap membangun rumah di atas tanah developer.
81
Padahal pihak developer memberikan surat kepada Kelurahan, Camat serta Pemko setempat untuk melakukan pembongkaran terhadap rumah-rumah warga
yang telah menempati tanah developer tersebut, tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari mereka. Pihak developer sudah lama berbisnis dan sudah
membuka cabang perusahaan di Jakarta dan Malaysia. Pihak developer membayar PBB sebesar 6 jutaantahun seluruhnya. Pihak developer merasa beruntung
membeli tanah warga masyarakat yang ada disitu dikarenakan harganya sama- sama sesuai sehingga tanh tersbeut dapat dibelinya. Tetapi dikarenakan sekarang
ini kegiatan tersebut terhenti karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh pihak developer, serta sekarang ini pihak developer sedang mengalami ketidakadanya
biaya yang mana pihak pemko tidak mau ikut membantu. Sedangkan pihak developer sudah banyak mengeluarkan dana untuk melakukan kegiatan tersebut
dengan dana milik sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak pemko setempat. Sehingga sampai saat ini belum adanya kejelasan dari kejadian tersebut.
4.3 Hasil Interpretasi Data 4.3.1 Relasi Aktor-Aktor Dalam Spekulasi Tanah di Perkotaan