Fitted Surface; Variable: Var1 2 factors, 1 Blocks, 11 Runs; MS Residual=1533,119
DV: Var1
1300 1200
1100 1000
Gambar 10. Surface optimasi 2
Fitted Surface; Variable: Var1 2 factors, 1 Blocks, 11 Runs; MS Residual=1533,119
DV: Var1
1300 1250
1200 1150
1100 1050
1000 950
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
26 Waktu ekstraksi hari
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
26
Gliserin 50 ml
Gambar 11. Kontur optimasi 2
3. OPTIMASI TIGA
Optimasi tiga adalah proses optimasi maserasi dengan tiga variabel yaitu waktu maserasi, konsentrasi sukrosa dan konsentrasi gliserin. Level
tinggi variabel sukrosa dan gliserin ditentukan berdasarkan tinjauan pustaka Purseglove et al, 1981. Gliserin digunakan dalam bentuk larutan
murni 99.6. Kadar vanillin diukur dengan menggunakan HPLC. Matrik orde pertama optimasi tiga dapat dilihat pada Tabel 12. Analisis Varian
orde pertama dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 12. Matrik orde pertama proses optimasi tiga
Variabel Kode Variabel Asli X
1
X
2
X
3
X
1
X
2
X
3
Respon ppm
Respon gl
-1 -1
-1 8
4 2
2621 2.621
1 -1
-1 16 4
2 3226
3.226 -1
1 -1
8 10 2
3002 3.002
1 1
-1 16 10 2
2981 2.981
-1 -1
1 8
4 6
3098 3.098
1 -1
1 16 4
6 3084
3.084 -1
1 1
8 10 6
3219 3.219
1 1
1 16 10 6
2858 2.858
0 12 7
4 3351
3.351 0 12
7 4
3343 3.343
0 12 7
4 3597
3.597 Tabel 13. Analisis varian orde pertama proses optimasi tiga
Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Regression 7 652570 652570 93224 5.44 0.096
Linear 3 28585 28585 9528 0.56 0.679 Square 1 383423 383423 383423 22.37 0.018
Interaction 3 240561 240561 80187 4.68 0.119 Residual Error 3 51429 51429 17143
Lack- of-Fit 1 9730 9730 9730 0.47 0.565 Pure Error 2 41699 41699 20849
Total 10 703999
Berdasarkan analisis varian di atas, diketahui bahwa pengaruh kuadratik signifikan dengan nilai F hitung sebesar 22.37 sedangkan
pengaruh linier tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel yang dipilih telah mendekati titik optimum. Grafik surface dan kontur
dapat dilihat pada Gambar 13-16. Model orde pertama dari variabel kode adalah sebagai berikut,
Y = 3430.33 + 26.1250X
1
+ 3.87500X
2
+ 53.6250X
3
-419.208X
1
X
1
-121.625X
1
X
2
-119.875X
1
X
3
-30.1250X
2
X
3
Dimana : Y
= kadar vanillin ppm X
1
= waktu maserasi hari
8 2600
9 10
3100
11 12
13 14
Vanillin ppm
Waktu maserasi hari
3600
5 15
4 16
9 8
7
Sukrosa g
6 5
10
Sukrosa g
2600 3100
Vanillinppm
Waktu maserasi hari
8 9
10 11
12 13
14
Waktu maserasi hari
3600
6 5
4
Gliserin ml
3 15
2 16
3 0 0 0 3 1 0 0
3 2 0 0 3 3 0 0
3 4 0 0
4 5
6 7
8 9
10 8
9 10
11 12
13 14
15 16
Sukrosa g W
a kt
u m
a s
e ra
s i
h a
ri
X
2
= sukrosa g X
3
= gliserin murni 96 ml R
2
= 92.7
Gambar 13. Surface optimasi tiga
Gambar 14. Surface optimasi tiga
Gambar 15.Kontur optimasi tiga
2920 3020
3120 3220
3320 3420
2 3
4 5
6 8
9 10
11 12
13 14
15 16
Gliserin ml W
a kt
u m
a s
e ra
s i
ha ri
Gambar 16. Kontur optimasi tiga Dengan bantuan Minitab diketahui bahwa titik variabel optimum
berada pada waktu maserasi 12 hari, sukrosa 7 g, dan gliserin 4,7 ml dengan kadar vanillin yang terekstrak sebanyak 3449.592 ppm atau sama
dengan 3.4 gl. Variabel sukrosa optimum pada konsentrasi 7 bv. Hal ini sesuai dengan hasil optimasi satu. Variabel gliserin optimum pada
konsentrasi 4,7 vv. Hal ini juga mendukung hasil optimasi dua. Penambahan gliserin yang terlalu banyak dapat memperlambat proses
ekstraksi. Penambahan sukrosa dan gliserin secara bersama-sama dalam jumlah yang tepat dapat mempercepat waktu ekstraksi.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk scale up maserasi panili adalah kadar air bahan, komposisi pelarut etanol : air, Konsentrasi sukrosa,
konsentrasi gliserin, dan dimensi tangki ekstraktor. Bagian tangki ekstraktor yang kontak langsung dengan bahan dan pelarut harus terbuat
dari stainless steal atau gelas. Tangki ekstraktor dapat dilengkapi dengan agitator untuk mengatur pergerakan pelarut disekitar bahan.
4. ANALISIS EKSTRAK DARI BUAH SETENGAH KERING SELAIN