sehingga dapat meningkatkan kelarutan vanillin. Berdasarkan hasil analisis regresi menggunakan Minitab, waktu maserasi berpengaruh positif
terhadap kadar vanillin. Hal ini berarti bertambahnya waktu maserasi mampu meningkatkan kadar vanillin yang terekstrak. Sedangkan sukrosa
dan gliserin berpengaruh ne gatif. Hal ini berarti penambahan sukrosa dan gliserin yang berlebih akan mengakibatkan penurunan kadar vanillin yang
terekstrak. Penambahan sukrosa dan gliserin yang berlebih dapat meningkatkan viskositas larutan sehingga menurunkan resistensi larutan
untuk berdifusi ke dalam sel. Data kadar vanillin hasil perlakuan waktu maserasi, sukrosa dan gliserin dapat dilihat pada Lampiran 11 dan 12.
B. PENELITIAN UTAMA
1. OPTIMASI SATU
Optimasi satu adalah optimasi proses maserasi dengan penambahan sukrosa. Variabel pada optimasi ini adalah waktu maserasi dan banyaknya
sukrosa yang ditambahkan. Rentang variabel dipilih berdasarkan penelitian pendahuluan Gambar 7. Sampai hari ke -16, kadar vanillin
terus menunjukan peningkatan. Waktu maserasi berpengaruh positif terhadap kadar vanillin. Hal ini berarti ada kemungkinan dengan
ditambahnya waktu maserasi maka kadar vanillin yang terekstrak akan terus meningkat. Karena pada penelitian pendahuluan waktu maserasi
hanya dicoba sampai 16 hari maka, penetuan level tinggi waktu maserasi mengacu pada waktu maserasi Arvillal 2001 yaitu 21 hari. Sedangkan
level rendah waktu maserasi adalah 7 hari dan titik tengah waktu maserasi 14 hari. Level tinggi untuk variabel sukrosa adalah 10.5 g, level rendah
adalah 3.5 g dan titik tengah 7 g. Matrik orde pertama optimasi satu dapat dilihat pada Tabel 6. Analisis varian orde pertama dapat dilihat pada
Tabel 7. Model orde pertama dari variabel kode untuk optimasi satu adalah sebagai berikut :
Y = 1504.25 + 78.0185 X
1
- 30.2660 X
2
Tabel 6. Matrik orde pertama proses optimasi satu Variabel kode
Variabel asli Respon
X1 hari
X2 g
X1 hari
X2 g
Y µgg
Y gl
-1 -1
7 3.5
1343.725 3.977
1 -1
21 3.5
1431.160 4.236
-1 1
7 10.5
1214.591 3.595
1 1
21 10.5
1439.230 4.259
14 7
1491.691 4.415
14 7
1509.178 4.466
14 7
1511.868 4.474
Tabel 7. Analisis varian untuk orde pertama proses optimasi satu
Regression Degrees of
Freedom Type I Sum
of Squares Total
Regress F-
Ratio Prob F
Linear 2
28012 0.4000
116.7 0.0085
Quadratic 1
37079 0.5294
308.9 0.0032
Crossproduct 1
4706.234404 0.0672
308.9 0.0246
Total Regress
4 69797
0.9966 145.4
0.0068
Berdasarkan analisis varian diketahui bahwa, efek kuadratik lebih signifikan dibanding efek linier dengan F hitung sebesar 308.9. Hal ini
mengindikasikan bahwa interval variabel yang dipilih telah mendekati titik optimum. Empat titik observasi central composite design perlu
ditambahkan untuk mendapatkan lokasi titik optimum yang tepat. Matrik orde kedua proses optimasi satu dapat dilihat pada Tabel 8. Grafik
permukaan respon dan kontur hasil dari optimasi satu dapat dilihat pada Gambar 9 dan 10.
Tabel 8. Matrik orde dua proses optimasi satu Variabel kode
Variabel asli Respon
X1 hari
X2 g
X1 hari
X2 g
Y µgg
Y gl
-1 -1
7 3.5 1343.725
3.977 1
-1 21
3.5 1431.160 4.236
-1 1
7 10.5 1214.591
3.595 1
1 21
10.5 1439.230 4.259
14 7 1491.691
4.415 14
7 1509.178 4.466
14 7 1511.868
4.474 1.414
24 7 1318.167
3.901 -1.414
4 7 1258.981
3.726 1.414
14 12 1483.620
4.391 -1.414
14 2 1441.921
4.267
Berdasarkan analisis varian ANOVA orde dua, Pengaruh kuadratik signifikan pada tingkat kepercayaan 95 dengan nilai signifikan sebesar
99.62. X
1
dan X
1 2
signifikan dengan nilai signifikan sebesar 99.66 dan 99.86. X
2
dan interaksi antara X
1
X
2
tidak signifikan dengan nilai sigifikan sebesar 86.75 dan 89.12.
Dengan memperhatikan bentuk kontur yang memusat, dapat diketahui bahwa titik optimum sudah dicapai. Berdasarkan hasil running
program SAS dapat diketahui bahw a, titik optimum diperoleh dari respon waktu maserasi 15.9 hari dan sukrosa sebanyak 7.3 g dengan kadar
vanillin rata -rata yang terekstrak sebanyak 1509.075097 mikrogramg berat kering atau sama dengan 4.5 gl. Kadar vanillin ekstrak hasil
optimasi satu 1. 5 kali lebih tinggi dibandingkan kadar vanillin ekstrak dari buah hasil pengeringan Balitro II tanpa penambahan sukrosa Kontrol.
Data kadar vanillin ekstrak hasil optimasi satu dapat dilihat pada Lampiran 13. Hasil running SAS dapat dilihat pada Lampiran 14.
Fitted Surface; Variable: Var1 2 factors, 1 Blocks, 11 Runs; MS Residual=2368,931
DV: Var1
1500 1400
1300 1200
1100 1000
900
Gambar 9. Surface respon optimasi 1
Fitted Surface; Variable: Var1 2 factors, 1 Blocks, 11 Runs; MS Residual=2368,931
DV: Var1
1500 1400
1300 1200
1100 1000
900
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
26 Waktu ekstrasi hari
2 4
6 8
10 12
14
Sukrosa g
Gambar 10. Kontur optimasi 1 Persamaan matematis untuk optimasi satu adalah :
Y = 1014.069771 + 60.466625X
1
+ 7.187069X
2
- 2.259138X
1 2
+ 1.400041X
1
X
2
- 2.068691X
2 2
Dimana : Y = kadar vanillin mikrogramml
X
1
= waktu maserasi hari X
2
= banyaknya sukrosa yang ditambahkan g. R
2
= 89.04
2. OPTIMASI DUA