LEAD NUMBER ANALISIS EKSTRAK DARI BUAH SETENGAH KERING SELAIN

adalah banyaknya H + yang bereakasi dengan OH - membentuk H 2 O Harjadi, 1993. H + + OH - H 2 O Adanya asam organik dapat digunakan untuk identifikasi keaslian ekstrak panili karena asam-asam organik merupakan unsur yang terkandung dalam panili yang terbentuk selama proses curing. Herman et al, 1990. Sebagian senyawa vanillin akan mengalami oksidasi enzimatik enzim peroksidase mengasilkan asam organik seperti asam benzoat dan asam vanillin. Senyawa golongan asam karboksilat juga dapat terbentuk dari reaksi oksidasi alkohol. Reaksi oksidasi alkohol dapat dilihat pada Gambar 17. Asam-asam organik seperti asam asetat, asam ferulat, dan asam malat juga dapat terbentuk dari hasil fermentasi glukosa yang ada dalam buah panili. Menurut Civolani et al 1999, asam ferulat dapat terbentuk melalui proses biokonversi dari asam vanillin oleh Pseudomonas flourescens. Menurut Purseglove et al 1981, ekstrak panili sedikitnya mengandung 20 asam organik. Berdasarkan hasil analisis GC-MS acetic acid adalah yang komponen asam yang paling dominan. Ekstrak panili dari buah panili setengah kering memiliki nilai total asam 380- 410 ml 0.1 N NaOHl. Nilai ini sesuai dengan standar yang dibuat oleh FDA. Data nilai total asam dapat dilihat pada Lampiran 19. Gambar 17. Reaksi oksidasi alkohol

b. LEAD NUMBER

Prinsip analisis lead number adalah asam organik dari panili diendapkan dengan PbCH 3 COO 2 , garam Pb yang tidak larut dirubah, [O] RCH RCH 2 OH [O] RCCO 2 H dan kelebihan Pb ditentukan dengan titrasi chelometric dengan Na 2 EDTA. Menurut Harjadi 1993, EDTA merupakan asam berbasa empat. Bentuk sederhananya adalah H 4 Y. Sebagai asam lemah, EDTA mengalami pengionan bertahap melepaskan ion hidrogen satu per satu. EDTA mampu membentuk kompleks dengan ion logam dan memiliki konstanta ke stabilan yang besar sehingga reaksi berjalan sempurna. Pembentukan kelat logam dengan EDTA dapat ditulis secara umum sebagai berikut: M n+ + Y 4- MY n-4 Lead number sering digunakan untuk menentukan asam organik dalam ekstrak secara cepat. Lead number ekstrak dari buah panili setengah kering adalah 4,5-4,6. Nilai lead number ini memenuhi persyaratan FDA yaitu sebesar 4.0-7.4. Lead number dan total asam adalah dua metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya senyawa organik yang ada dalam ekstrak panili. Ekstrak panili alami mengandung senyawa organik yang terbentuk dari oksidasi senyawa vanillin selama proses curing dan dari hasil proses oksidasi alkohol selama proses conditioning. Kandungan senyawa organik yang rendah mengindikasikan adanya pencampuran. Data lead number dapat dilihat pada Lampiran 20. Selain dengan uji lead number, kemurniaan ekstrak dapat diuji dengan menggunakan metode paper chromatography, ion exchange resin, dan thin -layer chromatrography. Namun, metode tersebut memiliki sensitivitas yang rendah, kesalahan eksperimen tinggi, dan memerlukan waktu yang lama. Metode lain yang dapat digunakan adalah Gas-liquid chromatography GLC dan High-performance liquid chromatography HPLC. Metode analisis mass spectrometry SIRA-MS juga dapat digunakan untuk mendeteksi adulteration. Metode ini mengukur dan membandingkan isotop seperti karbon 13 C 1 2 C antara ekstrak panili alami dan panili sintetik. Ekstrak panili alami memiliki karbon 13 C yang lebih banyak dibandingkan ekstrak panili sintetik yang dibuat dari lignin, eugenol atau guaiacol Peter, 2004.

c. KADAR ABU