III. BAHAN DAN METODE
A. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah buah panili segar Vanilla planifolia
Andrews yang berumur 6-8 bula n. Buah tersebut diperoleh dari Sulawesi dan Lampung.
2. Bahan Kimia
Bahan kimia yang digunakan adalah larutan butanol 0.3 M dan sistein 0.001 M, gliserin murni 96, larutan gliserin 48, sukrosa,
vanillin standar, 0.1 N NaOH, 0.1 N HCl, 0.025 N Na
2
EDTA, 0.1 N NaCH
3
COO, 0.1 N CH
3
COOH, PbCH
3
COO
2
, xylenol orange, indikator PP, indikator methyl orange, etanol p.a, etanol teknis 60,
metanol p.a, air bebas ion HPLC grade , dan asam asetat glasial p.a.
3. Alat
Bak perendam, rak penirisan, kain hitam, kotak peram ya ng dilengkapi lampu putih 18 watt, termometer, waterbath, oven, pipet
200 µl, pipet 1000 µl, pipet 10 ml, spektrofotometer Simadzu, HPLC, GC-MS, pH meter, neraca analitik, milipore 0.45 µm, cawan
alumunium, cawan porselin, tanur, destilasi alkohol, desikator, filter flask
, pompa vakum, buret, pisau, botol 100 ml, jar dan peralatan gelas.
B. METODE PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
Pada penelitian pendahuluan dilakukan pemilihan cara maserasi yaitu maserasi satu tahap Lampiran 1, maserasi dua tahap dengan
satu kali penyaringan Lampiran 2 dan maserasi dua tahap dengan dua kali penyaringan Lampiran 3. Kemudian dilanjutkan dengan
pemilihan jenis bahan yang akan digunakan pada proses optimasi
yaitu panili setengah kering, panili kering 1, dan panili kering 2 serta pemilihan komposisi pelarut etanol : air. Panili setengah kering
adalah panili yang diperoleh dari hasil pengeringan hari ke -5 pengeringan selama lima hari pada suhu 40
o
C, 3 jam per hari, panili kering 1 adalah panili yang diperoleh dari hasil pengeringan hari ke-10
pengeringan pertama pada suhu 40
o
C, 3 jam perhari selama 5 hari dan pengeringan kedua pada suhu 60
o
C, tiga jam per hari selama 5 hari. Sedangkan panili kering 2 adalah panili kering yang diperoleh dari
hasil pengeringan hari ke -8 pengeringan pertama pada suhu 40
o
C, 3 jam per hari selama 5 hari dan pengeringan kedua pada suhu 60
o
C, 6 jam perhari selama 3 hari. Ketiga bahan tersebut dikeringkan dengan
metode kuring yang telah dimodifikasi. Cara untuk mendapatkan jenis bahan dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada penelitian pendahuluan
juga dicari pengaruh waktu, penambahan gliserin dan sukrosa terhadap kadar vanillin ekstrak yang hasilnya akan digunakan untuk
panduan awal melakukan optimasi satu dan dua.
2. Penelitian Utama
Penelitian utama adalah mencari variabel optimum waktu maserasi, sukrosa, dan gliserin yang dapat memaksimalkan kadar
vanillin dalam ekstrak panili single fold. Pencarian variabel optimum ini menggunakan metode respone surface dengan rancangan
percobaan 2
2
faktorial da n 2
3
faktorial. Proses optimasi dapat dilihat pada Lampiran 5-7.
3. Prosedur Pengujian
Pengujian yang dilakukan pada ekstrak single fold terdiri dari analisis kadar vanillin dengan metode spektrofotometer dan HPLC,
total asam dengan metode titrasi, kadar abu dengan metode tanur, alkalinitas abu dengan metode titrasi, abu terlarut dengan metode
oven, lead number dengan metode titrasi chelometrik , dan analisis senyawa volatil dengan metode GC-MS. Prosedur uji dapat di lihat
pada Lampiran 8.
k k
i=1 i=1
ij
C. RANCANGAN PERCOBAAN