Jenis-Jenis Membaca Hakikat Membaca

29 Menu rut Syafi’ie 1996:47 tujuan pengajaran keterampilan membaca yaitu; 1 mengenal dan menguasai sistem tulisan, 2 mengenal dan menggunakan kata-kata beserta artinya, 3 memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam bacaan, 4 memahami implikasi yang tidak dinyatakan secara eksplisit dalam bacaan, 5 memahami hubungan-hibungan dalam berbagai macam kalimat, 6 memahami hubungan antar bagian-bagian teks bacaan, 7 memahami ide pokok informasi-informasi yang penting, 8 membedakan ide pokok dengan ide-ide penjelas, 9 membuat simpulan bacaan, 10 membuat penilaian terhadap isi bacaan, 11 memahami nilai-nilai dan fungsi komunikatif bacaan, dan 12 menggunakan pemerolehan kegiatan membaca untuk berbagai kepentingan praktis serta memperluas wawasan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai tujuan membaca, dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca yaitu, 1 untuk mendapatkan informasi dari bacaan, 2 untuk mendapatkan hiburan saat membaca, 3 untuk memahami isi bacaan, 4 untuk menyimpulkan isi bacaan, 5 untuk membandingkan bacaan dengan bacaan yang lain, dan 6 memperoleh pengetahuan dari bacaan.

2.2.1.3 Jenis-Jenis Membaca

Proses seseorang dalam melakukan kegiatan membaca bergantung pada tujuan yang ingin dicapai dalam membaca. Ada berbagai jenis membaca dan masing-masing mempunyai spesifikasi dan fungsi khusus. Menurut Nurhadi 2005:57-60 dilihat dari tingkat kemampuan membaca, ada tiga jenis membaca, yaitu 1 membaca literal adalah kemampuan membaca untuk mengenal dan 30 menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat eksplisit. Pembaca hanya menangkap informasi yang tercetak secara literal tampak jelas dalam bacaan. 2 Membaca kritis adalah kemampuan mengolah bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya, melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai. 3 Membaca kreatif adalah kemampuan untuk menerapkan hasil membaca, artinya pembaca tidak hanya sekadar menangkap makna tersurat, makna antarbaris, dan makna di balik baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Berbeda dengan pendapat Nurhadi, menurut Turahmat 2010:16 secara umum kegiatan membaca dibagi berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan tingkatan dan berdasarkan prosesnya. Berdasarkan tingkatannya, kegiatan membaca dibagi menjadi empat, sedangkan berdasarkan proses atau cara yang digunakan, kegiatan membaca dibagi menjadi dua. 1 Berdasarkan Tingkatannya Membaca berdasarkan tingkatannya diukur berdasarkan kualitas pembacaan, bukan berdasarkan tingkatan usia. Berdasarkan tingkatannya, kegiatan membaca dibagi menjadi membaca permulaan, membaca inspeksional, membaca analitis, dan membaca sintopikal. 1 Membaca Permulaan Membaca permulaan adalah kegiatan membaca yang lebih menitik beratkan pada kegiatan jasmani atau fisik. Salah satu kegiatan yang dilakukan 31 adalah menyuarakan lambang-lambang bahasa tulis dan menangkap makna yang berada di balik lambang-lambang tersebut. Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan proses kognitif. Proses ketrampilan merujuk pada pengenalan an penguasaan lambang-lambang fonem atau huruf, sedangkan proses kognitif merujuk pada penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat. 2 Membaca Inspeksional Membaca inspeksional adalah kegiatan membaca yang mementingkan keefektifan waktu. Pembaca hanya mempunyai waktu yang relatif singkat untuk menyelesaikan proses membaca dengan target tertentu. Sehingga pembaca tidak akan berlama-lama menekuti teks bacaan. pembaca hanya akan mencari informasi yang ia butuhkan saja dan menghiraukan informasi-informasi lain yang tidak dibutuhkan. 3 Membaca Analitis Membaca analitis adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menyuarakan lambang bahasa dan menangkan maknanya saja, tetapi juga memperhatikan kegiatan mental sebagai pengaruh informasi yang terdapat dalam bacaan. membaca analitis merupakan proses membaca yang lengkap serta dilakukan alam waktu yang tidak terbatas dengan tujuan menganalisa informasi yang terdapat dalam bacaan. 32 4 Membaca Sintopikal Membaca sintopikal adalah proses membaca dengan cara menganalisis lebih dari satu buku, untuk menemukan perbandingan informasi yang sama ari berbagai sumber, dengan tujuan menemukan keakuratan an kelengkapan informasi yang diperoleh.membaca sintopikal atau membaca perbandingan ini, memungkinkan pembaca memperoleh kepuasan, karena banyak informasi akurat yang dapat diperoleh melalui membaca pada tingkatan ini. 2 Berdasarkan Prosesnya 1 Membaca Nyaring Membaca nyaring adalah proses membaca dengan cara bersuara yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca, intonasi, tempo, dan tekanan secara tepat, agar pendengar dapat menangkap informasi yang disampaikan penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, maupun pengalaman penulis. Membaca nyaring sering disebut dengan membaca bersuara atau membaca teknik. Pembaca mengeluarkan suara dengan nyaring atau terdengar oleh orang lain pada saat membaca. Hal yang menjadi titik perhatian adalah lafal, jeda, tekanan, intonasi, dan isi bacaan. 2 Membaca Dalam Hati Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca tanpa mengeluarkan suara atau menggerak-gerakkan bibir, dan hanya mengandalkan kemampuan fisual, pemahaman, serta ingatan dalam menghadapi bacaan. Secara garis besar, 33 membaca dalam hati dibedakan menjadi dua yaitu membaca intensif dan membaca ekstensif. Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat ditarik simpulan bahwa terdapat berbagai jenis membaca dan masing-masing mempunyai spesifikasi dan fungsi khusus. Jenis membaca menurut Turahmat dan Tarigan memiliki persamaan yaitu dilihat dari segi terdengar atau tidaknya suara terbagi menjadi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Jenis-jenis membaca tersebut perlu dipahami secara mendalam agar dapat meningkatkan kemampuan membaca baik membaca secara intensif maupun membaca secara ekstensif.

2.2.2 Gagasan Utama

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA SEBUAH BACAAN MELALUI PENERAPAN MEMBACA INTERAKTIF Peningkatan Keterampilan Menemukan Kalimat Utama Sebuah Bacaan Melalui Penerapan Membaca Interaktif Dengan Metode Kontektual Learning Pada Siswa Kel

0 2 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menemukan Kalimat Utama Sebuah Bacaan Melalui Penerapan Membaca Interaktif Dengan Metode Kontektual Learning Pada Siswa Kelas IV SDN Karangwono 01 Tahun 2013/2014.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA SEBUAH BACAAN MELALUI PENERAPAN MEMBACA INTERAKTIF Peningkatan Keterampilan Menemukan Kalimat Utama Sebuah Bacaan Melalui Penerapan Membaca Interaktif Dengan Metode Kontektual Learning Pada Siswa Kel

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TIAP PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

0 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE Penigkatan Kemampuan Membaca Huruf Jawa Dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Wonoboyo Won

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS BACAAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 KUDUS.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS BACAAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 KUDUS.

2 19 159

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE.

0 0 4

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN2 PURWOREJO MELALUI METODE PQ4R.

3 12 383