156
percaya diri dan menyatukan pendapat apabila terdapat perbedaan pendapat yang muncul.
Gambar 20 Kepercayaan Diri Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II
Berdasarkan uraian hasil observasi, jurnal, dan dokumentasi foto dapat diketahui kepercayaan diri siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi. Siswa
sudah menunjukkan sikap percaya diri saat menyampaikan hasil diskusi kelompok. Dengan demikian dapat dismipulksn, bahwa kepercayaan diri siswa
meningkat setelah mengikuti pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode think, pair, and share melalui metode
membaca kalimat.
4.1.2.4 Refleksi Siklus II
Pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode think, pair, and share melalui metode membaca kalimat
yang diberikan oleh guru pada siklus II sudah bisa diikuti siswa dengan baik. Pada saat proses pembelajaran siswa terlihat antusias selama mengikuti pembelajaran
membaca untuk menemukan gagasan utama. Siswa menunjukkan perhatian yang
157
besar pada saat guru memaparkan manfaat dan tujuan pembelajaran serta pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan
utama. Pada saat siswa bergabung dalam kelompok, kondisi kelas lebih kondusif dibangding pada pembelajaran siklus I. Siswa tampak serius saat membaca teks
bacaan yang diberikan guru. Kemudian siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk menentukan gagasan utama dalam tiap paragraf maupun
gagasan utama dalam teks bacaan secara keseluruhan. Siswa mampu bekerja sama dengan baik dan saling bertukar pikiran. Siswa dengan percaya diri
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama dengan
menggunakan metode think, pair, and share melalui metode membaca kalimat pada siklus II lebih disenangi oleh siswa dibanding pada siklus I. Hal ini terlihat
dari antusias dan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama. Hasil tes yang diperoleh pada siklus II, skor rata-rata
siswa secara klasikal meningkat dari 58,91 pada siklus I dengan kategori cukup menjadi 73,91 pada siklus II dengan kategori baik. Dari pencapaian nilai rata-
rata kelas siklus I dan sklus II ini diperoleh peningkatan sebesar 15. Sebagian besar siswa telah mencapai batas tuntas yaitu mencapai nilai
KKM yang telah ditentukan sebesar 70. Namun masih ada beberapa siswa yang belum mencapai batas tuntas nilai KKM. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
tidak semua siswa mencapai nilai yang telah ditentukan. Pertama, siswa masih belum bisa menentukan kalimat utama pada tiap paragraf sehingga akan
berpengaruh saat siswa harus menentukan gagasan utama. Sebelum siswa
158
menentukan gagasan utama dalam tiap paragraf, siswa harus bisa menentukan terlebih dahulu kalimat utama paragraf karena gagasan utama merupakan inti dari
kalimat utama. Meskipun guru sudah menjelaskan secara teori mengenai cara untuk menemukan gagasan utama dan memberikan contoh bagaimana cara untuk
menemukan gagasan utama, namun beberapa siswa masih belum mampu untuk menemukan gagasan utama dengan tepat.
Kedua, pemahaman siswa terhadap isi bacaan tidak maksimal. Pada pembelajaran siklus I teks bacaan yang digunakan sesuai dengan pilihan guru.
Banyak siswa yang mengeluh karena teks bacaan yang terlalu panjang, sehingga pada pembelajaran siklus II guru menggunakan teks bacaan dengan tema yang
diinginkan oleh siswa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi bacaan karena tema yang dipilih sesuai dengan keinginan siswa.
Namun pada kenyataannya masih ada beberapa siswa yang kurang memahami isi bacaan. Hal ini tentu berpengaruh pada tugas yang harus dikerjakan oleh siswa
yaitu menentukan gagasan utama. Jika pemahaman siswa terhadap isi bacaan kurang, maka siswa akan kesulitan untuk menentukan gagasan utama dalam tiap
paragraf maupun gagasan utama dalam teks bacaan secara keseluruhan. Ketiga, yaitu ada beberapa siswa yang tidak serius pada saat mengerjakan
tugas yang diberikan guru. Beberapa siswa mengerjakan tugas dari guru tidak dengan baik. Siswa kurang memperhatikan perintah yang terdapat pada lembar
kerja. Siswa mengerjakan tugas dari guru untuk menemukan gagasan utama pada tiap paragraf dan gagasan utama dalam teks bacaan secara keseluruhan pada
lembar kerja. Siswa seharusnya menuliskan gagasan utama pada lembar kerja.
159
Namun, masih ada siswa yang tidak menuliskan gagasan utama tetapi menuliskan kalimat utama pada lembar kerja dan ada juga siswa yang menuliskan gagasan
utama dengan tidak tepat, baik itu gagasan utama pada tiap paragraf maupun gagasan utama dalam teks bacaan secara keseluruhan. Hal ini tentunya akan
berpengaruh pada nilai yang akan diperoleh siswa. Beberapa faktor di atas merupakan penyebab tidak semua siswa mencapai nilai tuntas. Meskipun
demikian, sebagian besar siswa telah mencapai batas tuntas dengan nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70.
Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto diperoleh hasil perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran membaca untuk
menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode think, pair, and share melalui metode membaca kalimat semakin baik. Hal ini diungkapkan siswa
bahwa pembelajaran membaca untuk menemukan gagasan utama yang telah dilakukan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya semangat belajar pada diri siswa sehingga mampu meningkatkan keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama. Siswa
bersungguh-sungguh, aktif, dan antusias selama mengikuti pembelajaran. Situasi kelas selama pembelajaran berlangsung juga lebih terkendali dan kondusif.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian keterampilan membaca untuk menemukan gagasan utama dengan menggunakan metode think, pair, and share melalui
metode membaca kalimat ini didasarkan pada hasil siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian meliputi proses pembelajaran membaca untuk