Pengujian Hipotesis secara Simultan uji F Pengujian Hipotesis secara Parsial uji t

produksi akan mengalami peningkatan sebanyak 2 dengan asumsi variabel lain tetap. Nilai koefisien variabel bahan baku sebesar 0.245274 artinya apabila terjadi peningkatan bahan baku sebesar 1 maka nilai produksi akan mengalami peningkatan sebesar 24 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.3.2 Pengujian Hipotesis

4.3.2.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan uji F

Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F dilakukan dengan menentukan tingkat signifikansi sehingga diperoleh F-tabel, kemudian membandingkan nilai F-hitung dengan F- tabel pada derajat kepercayaan α =5. Apabila F-hitung lebih besar dari F-tabel maka hipotesis nol ditolak sehingga terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dependent Variable: PRODUKSI Method: Least Squares Date: 032413 Time: 17:44 Sample: 1 61 Included observations: 61 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.732975 1.098105 6.131448 0.0000 MODAL 0.378160 0.078630 4.809387 0.0000 TK 0.024656 0.007638 3.227994 0.0021 BB 0.245274 0.038734 6.332205 0.0000 R-squared 0.968054 Mean dependent var 17.70198 Adjusted R-squared 0.966373 S.D. dependent var 0.310541 S.E. of regression 0.056946 Akaike info criterion -2.830093 Sum squared resid 0.184844 Schwarz criterion -2.691675 Log likelihood 90.31783 Hannan-Quinn criter. -2.775846 F-statistic 575.7551 Durbin-Watson stat 2.008835 ProbF-statistic 0.000000 Berdasarkan hasil pengolahan data di atas didapatkan nilai F-hitung sebesar 575.7551 dengan probabilitas sebesar 0,000000 dengan df = 3.57 , α = 5 sebesar 2.766. Hal ini menunjukkan bahwa F-hitung lebih besar F-tabel maka keputusannya adalah signifikan sehingga hasil dari uji F dapat disimpulkan bahwa variabel modal, tenaga kerja, dan bahan baku secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna.

4.3.2.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu modal, tenaga kerja, dan bahan baku terhadap variabel terikatnya yaitu produksi usaha kecil dan menengah krupuk mie di Desa Harjosari Lor Kecamatan Adiwerna. Tabel 4.11 Hasil Uji t Pada Tingkat Signifikan 0,05 Variabel Probabilitas t-hitung t-tabel Kesimpulan Modal 0.0000 4.809387 1.672 Signifikan Tenaga kerja 0.0021 3.227994 1.672 Signifikan Bahan baku 0.0000 6.332205 1.672 Signifikan Sumber : Data Primer diolah Keterangan:  Signifikan = T-hitung T-tabel 1 Pengaruh Modal Terhadap Produksi Nilai t-hitung variabel modal sebesar 4.809387 dengan t-tabel sebesar 1,672 uji satu sisi maka H ditolak, artinya bahwa tingkat signifikansi 5 variabel modal mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil nilai produksi krupuk mie. Sedangkan nilai koefisien variabel modal sebesar 0.378160 artinya apabila terjadi peningkatan modal sebesar 1 rupiah maka nilai produksi akan mengalami peningkatan sebesar 0.378160 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap. 2 Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi Nilai t-hitung variabel tenaga kerja sebesar 3.227994 dengan t-tabel sebesar 1,672 uji satu sisi maka H diterima, artinya bahwa tingkat signifikansi 5 variabel modal mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil nilai produksi krupuk mie. Sedangkan nilai koefisien variabel tenga kerja sebanyak 0.024656 artinya apabila terjadi peningkatan tenaga kerja sebesar 1 orang maka nilai produksi akan mengalami peningkatan sebanyak 0.024656 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap. 3 Pengaruh Bahan Baku Terhadap Produksi Nilai t-hitung variabel bahan baku sebesar 6.332205 dengan t-tabel sebesar 1,672 uji satu sisi maka H ditolak, artinya bahwa tingkat signifikansi 5 variabel bahan baku mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil nilai produksi krupuk mie. Sedangkan nilai koefisien variabel bahan baku sebesar 0.245274 artinya apabila terjadi peningkatan bahan baku sebesar 1 rupiah maka nilai produksi akan mengalami peningkatan sebesar 0.245274 rupiah dengan asumsi variabel lain tetap.

4.3.2.3 Koefisien Determinasi Ganda R

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus Desa Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat)

13 111 74

Peramalan Tingkat Produksi Jagung Di Kabupaten Simalungun Tahun 2013 Dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda

2 63 65

KEBERLANGSUNGAN USAHA INDUSTRI MIE SO’ON DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN TULUNG Keberlangsungan Usaha Industri Mie So’on dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatan Tulung Kabupaten klaten.

1 1 16

PENDAHULUAN Keberlangsungan Usaha Industri Mie So’on dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatan Tulung Kabupaten klaten.

0 1 26

KEBERLANGSUNGAN USAHA INDUSTRI MIE SO’ON DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KECAMATAN TULUNG Keberlangsungan Usaha Industri Mie So’on dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatan Tulung Kabupaten klaten.

0 1 15

Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Penurunan Kelelahan Kerja Pada Pengrajin Di Home Industry Mie Krupuk Desa Harjosari Kidul Kabupaten Tegal Tahun 2011.

1 5 1

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

0 0 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi padi di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang AWAL

0 1 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK MIE SEDAP DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI

0 2 12