pangan lokal di Kampung Cigeurut. Sehingga apabila terjadi krisis moneter atau kenaikan harga pangan di pasar, kebutuhan pangan masyarakat Cigeurut dapat
terpenuhi dari produksi pangan lokal.
5.1.3 Pendidikan responden masyarakat Cigeurut
Responden masyarakat Kampung Cigeurut sebagian besar mengenyam pendidikan hanya sampai sekolah dasar saja, bahkan ada beberapa masyarakat
yang tidak melanjutkan sekolah dasar. Masyarakat Cigeurut Kulon sebanyak 16 orang hanya melanjutkan sekolahnya sampai tingkat SD, 13 orang tidak sekolah,
dan hanya 1 orang yang melanjutkan sampai tingkat SMP. Sedangkan, masyarakat Cigeurut Wetan sebanyak 21 orang melanjutkan sampai tingkat SD, 7 orang tidak
sekolah, 1 orang lulusan tingkat SMP, dan 1 orang lulusan tingkat SMA Tabel 3. Ketertinggalan pendidikan tersebut dikarenakan lokasinya yang sangat jauh
dengan sekolah, yaitu jarak dari Kampung Cigeurut menuju SD harus menempuh jarak ± 5 km, dan mereka harus berjalan kaki untuk menempuh jarak tersebut
karena sebagian besar masyarakat Kampung Cigeurut tidak memiliki kendaraan. Tabel 3 Tingkat pendidikan responden masyarakat Kampung Cigeurut Kulon dan
Wetan
No Pendidikan
Cigeurut Kulon Cigeurut Wetan
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
1 TS
13 43.33
7 25.93
2 SD
16 53.33
21 66.67
3 SMP
1 3.33
1 3.70
4 SMA
0.00 1
3.70 Keterangan : TS Tidak Sekolah, SD Sekolah Dasar, SMP Sekolah Menengah
Pertama, SMA Sekolah Menengah Atas
Siswa-siswi SD Kampung Cigeurut membutuhkan waktu ± 1,5 jam untuk menempuhnya. Jam masuk SD Cipakem adalah jam 08.00, sehingga mereka
berangkat dari rumah sekitar ± pukul 06.00 WIB. Selain itu, dorongan motivasi yang rendah dari pihak orang tua. Orang tua masih beranggapan bahwa untuk
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi memerlukan biaya yang sangat besar. Selain itu juga, anak-anak disibukkan dengan membantu orang tuanya
dalam mengelola sawah, kebun, dan ternak peliharaannya. Sepulang sekolah, mereka khususnya anak laki-laki mengambil rumput untuk pakan ternak sapi dan
kambing peliharaannya. Kesibukan tersebut membuat waktu belajar mereka
tersita. Akan tetapi pihak sekolah memberi kelonggaran kepada siswa-siswi Kampung Cigeurut dengan hanya 4 atau 5 hari masuk sekolah dalam seminggu.
5.1.4 Luas kepemilikan lahan