Kesehatan Mandiri melalui Pengobatan Tradisional

terhadap pola konsumsi dan keseimbangan gizi yang mempertimbangkan budaya dan kelembagaan lokal Riyadi 2002.

2.4 Kesehatan Mandiri melalui Pengobatan Tradisional

Obat tradisional adalah obat asli yang berasal dari bahan alam baik komposisi tunggal ataupun campuran dalam bentuk obat jadi berbungkus atupun obat jadi tidak berbungkus jamu gendong ataupun jamu hasil ramuan sendiri yang digunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman Soenardi 1989. Katno dan Pramono 2001 mendefinisikan obat tradisional sebagai obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan tradisional merupakan semua upaya pengobatan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran berdasarkan pengetahuan yang berakar pada tradisi tertentu Salan et al. 1989. Pengobatan tradisional masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat bukan hanya karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang terjangkau oleh masyarakat, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial budaya dari masyarakat tersebut. Pengobatan tradisional sudah merupakan bagian integral dari lingkungan sosial budaya dan terdapat nilai-nilainya yang patut dipertahankan dan ditingkatkan, yang dapat memberikan sumbangan positif bagi upaya kesehatan. Hikmat dan Wahid 1994 pun menyatakan bahwa pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembanguan nasional, dilaksanakan untuk mencapai tujuan hidup sehat bagi penduduk. Pengobatan tradisional secara langsung atau tidak langsung mempunyai kaitan dengan upaya pelestarian pemanfaatan sumberdaya alam hayati, khususnya tumbuhan obat. Kaitan tersebut dapat dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam pengobatan tradisional, antara lain pandangan tentang sakit, pengetahuan ramuan obat tradisional, serta aturan adat dalam pemanfaatan sumberdaya alam hayati Aliadi Roemantyo 1994. Tax 1953 diacu dalam Rahayu et al. 2006 menyatakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungannya ditentukan oleh kebudayaan setempat sebagai pengetahuan yang diyakini serta menjadi sumber sistem nilai. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya Sari 2006.

2.5 Strategi Konservasi Tumbuhan Pangan dan Obat Keluarga POGA