PENDAHULUAN Study of Conservation Village Development of Family’s Edible and Medicinal Plants A Case Study in Cigeurut Village, Cipakem, Maleber, Kuningan, West Java

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pangan dan obat-obatan merupakan kebutuhan esensial bagi masyarakat untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan pangan dan obat-obatan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Dilihat dari tingkat konsumsi pangan, masyarakat Indonesia selama ini masih mengandalkan pangan impor untuk memenuhi kecukupan pangan dalam negeri. Padahal Indonesia menempati posisi kedua setelah Brazil dari segi tingkat keanekaragaman hayati di dunia Rahayu et al. 2000. Hal tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya keanekaragaman hayati tumbuhan belum dimanfaatkan secara optimal di setiap daerah. Upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan menggali potensi sumberdaya pangan lokal di setiap daerah. Sastraatmadja 2006 menyatakan bahwa pangan lokal yang dimiliki oleh Indonesia merupakan potensi yang besar untuk menciptakan kemandirian pangan serta dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pangan impor. Sehingga pemanfaatan spesies tumbuhan pangan lokal menjadi alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat daerah di seluruh Indonesia. Di samping itu, bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tumbuhan obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa upaya kesehatan tradisional telah ada sejak dahulu dan dilaksanakan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern menyentuh masyarakat luas. Salah satu bentuk peran serta masyarakat sebagaimana disebut dalam Sistem Kesehatan Nasional SKN adalah pengobatan tradisional dengan berbagai obat tradisionalnya. Pengobatan tradisional juga merupakan sumber informasi bagi spesies-spesies tumbuhan obat yang telah digunakan berdasarkan pengalaman turun-temurun Aliadi Roemantyo 1994. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dibandingkan obat modern. Bagi masyarakat pedesaan, biaya berobat ke dokter terbilang mahal, selain itu akses menuju lokasi yang sangat jauh sehingga masyarakat pedesaan memilih obat- obatan tradisional untuk mengobati penyakitnya secara tradisional. Kampung Cigeurut merupakan salah satu kampung di Desa Cipakem yang berada di wilayah Kecamatan Maleber yang lokasinya berada di dekat hutan dan jauh dari perkotaan. Aksesibilitas yang sangat terbatas, mengakibatkan Kampung Cigeurut menjadi terisolasi dari beberapa aspek, seperti halnya transportasi, pendidikan, kesehatan, dan teknologi. Keberadaan sarana-sarana dalam menunjang kebutuhan hidup pun sangat terbatas, terutama sarana kesehatan yang sangat vital bagi kelangsungan hidup masyarakat. Masyarakat Kampung Cigeurut mengandalkan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan serta mengobati penyakit yang dideritanya. Maka dari itu perlu dilakukan pengkajian terkait pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat yang digunakan oleh masyarakat Kampung Cigeurut untuk mengetahui potensinya yang dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta menciptakan ketahanan pangan lokal dan kesehatan mandiri.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi potensi spesies tumbuhan pangan dan obat keluarga POGA 2. Mengidentifikasi pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan POGA untuk menciptakan kesehatan dan ketahanan pangan mandiri 3. Mengidentifikasi kearifan lokal dalam aksi konservasi keanekaragaman POGA 4. Menyusun strategi pengembangan kampung konservasi POGA

1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait data tumbuhan pangan dan obat keluarga yang digunakan untuk mengembangkan kesehatan dan ketahanan pangan mandiri masyarakat Kampung Cigeurut Desa Cipakem Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA