2.2.6 Peletakan plot erosi
Pembuatan plot erosi di bekas jalan sarad dengan ukuran 20 m x 4 m memanjang dan tegak lurus dengan garis kontur Gambar 2.7. Di dalam plot erosi
tersebut ditanam semai S. leprosula dan S. parvifolia. Pembuatan drum penampung erosi dan aliran permukaan terdapat satu pasang yang terdiri dari
drum utama dan drum luapan. Drum utama diberi 8 lubang yang setiap lubangnya berdiameter 3 inci dengan jarak antar lubang sama, 2 dari lubang tersebut
dihubungkan dengan pipa ukuran 3 inci ke drum luapan. Hal ini bertujuan agar air yang tidak tertampung pada drum utama akan mengalir ke drum luapan. Drum-
drum ini diletakkan di ujung bagian bawah lereng petak pengamatan. Setiap plot percobaan membutuhkan 8 drum sehingga untuk 3 ulangan dibutuhkan 24
drum.
Gambar 2. 7 Plot erosi
2.2.7 Pengumpulan data Pengambilan sampel tanah
Sebelum pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisika, kimia dan biologi tanah, maka dibuat profil tanah. Profil tanah dibuat di tiga bekas jalan
sarad utama yang sudah ditentukan berdasarkan overlay peta ITSP, kelerengan dan peta bekas jalan sarad. Tujuan pembuatan profil untuk mengetahui sebaran
ketebalan masing-masing horizon tanah O, A, B,C.
Sampel tanah untuk analisis sifat fisika tanah diambil pada kanan, kiri dan tengah bekas jalan sarad dengan kedalaman 0-10 cm, 10-20 cm dan 20-30 cm
pada setiap plot dengan tiga kali ulangan . Hal ini untuk mengetahui efek dari ban traktor kiri dan kanan bekas jalan sarad dan log yang disarad tengah terhadap
kepadatan tanah. Pengambilan contoh tanah untuk sifat fisika tanah dengan menggunakan ring sample diameter 5 cm dan panjang 6 cm.
20m
Sampel tanah untuk analisis sifat kimia dan biologi tanah di ambil di lima titik tengah dan empat sudut di setiap plot sedalam 5 cm, kemudian dicampur
secara homogen komposit Gambar 2.8.
Keterangan: 1-5 adalah titik contoh tanah per plot
Gambar 2. 8 Lokasi pengambilan contoh tanah Contoh tanah untuk analisis sifat fisika, kimia dan biologi tanah diambil
sebelum dan sesudah penanaman S. leprosula dan S. parvifolia. Sampel tanah juga di ambil di hutan bekas tebangan yang berdekatan dengan lokasi plot penelitian
untuk mengetahui perubahan sifat fisika dan kimia dan biologi tanah antara bekas jalan sarad dan hutan bekas tebangan Tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Parameter dan metode analisis fisika, kimia dan biologi tanah dan tanaman
Indikator kualitas tanah
Parameter Metode
Fisika Bobot isi
Porositas Indeks stabilitas agregat
Kapasitas lapang dan air tersedia
Tekstur Infiltrasi
Ring sampel Dihitung bobot isi dan kerapatan
partikel Pengayakan basah
Ring sampel Hidrometer
Kimia pH H
2
O, KCL N-total
C-organik P-Bray 1
Basa-basa dpt ditukar K, Ca, Mg
P-total Ca-total
- Kjeldahl
Pengabuan kering Bray 1
N NH
4
OAC pH 7.0 Pengabuan kering
Pengabuan kering Biologi tanah
Total fungimikoriza Total mikroorganisme
Hitungan plate counting Hitungan plate counting
Pengukuran 1. Pengamatan erosi dan aliran permukaan dilakukan pada setiap kejadian hujan
dengan mencatat curah hujan, jumlah air yang tertampung dalam drum, dan contoh air diambil dari air yang tertampung dalam drum. Pengukuran erosi
dilakukan dengan metode evaporasi, yaitu contoh air ditempatkan dalam
1 4
2 5
3 4m
20 m