Peletakan plot erosi Metode .1 Lokasi dan waktu
Sifat fisika tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain hilangnya solum tanah pada bekas jalan sarad, kepadatan tanah, porositas,
permeabilitas, pori drainase, dan air tersedia Soepardi 1983; Foth 1990; Wasis 2005. Sifat fisika tanah yang baik akan memberikan fasilitas perkembangan akar
dan mikroba tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Hal tersebut ditentukan oleh lapisan tanah yang mengandung bahan organik. Salah satu peran
bahan organik yaitu sebagai granulator yang mampu memperbaiki struktur tanah. Peranan bahan organik dalam pembentukan agregat yang stabil disebabkan oleh
mudahnya tanah membentuk senyawa kompleks dengan bahan organik. Hal ini dapat berlangsung melalui mekanisme penambahan bahan organik yang dapat
meningkatkan populasi mikroorganisme tanah, diantaranya jamur dan cendawan. Bahan organik digunakan oleh mikroorganisme tanah sebagai penyusun tubuh dan
sumber energinya. Miselia atau hifa cendawan tersebut mampu menyatukan butir tanah menjadi agregat, sedangkan bakteri berfungsi seperti semen yang
menyatukan agregat. Peningkatan butir-butir agregat dibantu oleh miselia jamur dan aktinomisetes. Dalam kondisi tersebut sifat biologi tanah menjadi lebih baik
yang ditandai dengan peningkatan laju respirasi mikroba tanah. Dengan demikian keberadaan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisika tanah sangat diperlukan.
Perubahan sifat fisika tanah yang sangat penting adalah kepadatan tanah.
Hasil analisis perubahan kepadatan tanah sebelum dan sesudah perlakuan di hutan bekas tebangan dan bekas jalan sarad di sajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2. 4 Perubahan rata-rata kepadatan tanah sebelum dan setelah pemasangan bangunan CD dan LRB di hutan bekas tebangan HBT dan bekas
jalan sarad Lokasi
Penelitian Kedalaman
cm Sebelum
perlakuan gcm
3
Setelah perlakuan
gcm
3
Perubahan turunnaik
gcm
3
Persentase turunnaik
Hutan bekas 0-10
1.16 0.94
Turun 0.22 18.97
tebangan 10-20
1.14 1.22
Naik 0.08 7.02
HBT 20-30
1.22 1.23
Naik 0.01 0.89
Bekas jalan sarad kanan
0-10 1.30
0.99 Turun 1.20
92.31 10-20
1.33 1.08
Turun 0.25 18.80
20-30 1.32
1.01 Turun0.31
23.08 Bekas jalan
sarad tengah 0-10
1.27 1.07
Turun 0.20 15.75
10-20 1.35
0.97 Turun 0.38
28.15 20-30
1.31 1.05
Turun 0.26 15.85
Bekas jalan sarad kiri
0-10 1.36
1.08 Turun 0.28
20.59 10-20
1.23 0.72
Turun 0.51 41.46
20-30 1.28
0.63 Turun 0.65
50.78 Sebelum pemasangan LRB dan CD menunjukkan bahwa kepadatan tanah di
bekas jalan sarad kanan, kiri dan tengah pada kedalaman 0 – 10 cm, 10 – 20 cm
dan 20 – 30 cm lebih tinggi daripada di hutan bekas tebangan. Hal ini sebagai