Panjang akar Hasil dan Pembahasan .1

3.3.4 Kolonisasi ektomikoriza

Simbiosis mikoriza memainkan peran penting dalam biologi dan ekologi pohon hutan. Simbiosis tersebut melibatkan jamur tanah dan akar pohon, yang bersama-sama sebagai simbiosis menyediakan jamur dengan karbohidrat dan meningkatkan penyerapan air dan nutrisi bagi pohon, dan juga memiliki peran protektif utama untuk akar Smith dan Read 2008. Pengaruh LRB pada S. leprosula dan S. parvifolia pada persentase mikoriza tidak berbeda nyata Tabel 3.4.. Kolonisasi ektomikoriza pada akar S. leprosula dan S. parvifolia berada pada tingkat sedang 40 - 60. Hal ini menjelaskan bahwa Dipterocarpaceae bersimbiosis dengan ektomikoriza secara alami. Peterson et al. 2004, Tata et al. 2010 menyebutkan bahwa Dipterocarpaceae dilaporkan bersimbiosis dengan ektomikoriza. Kedua jenis ini juga dilaporkan bersimbiosis dengan jenis ektomikoriza Scleroderma sp. Hadi 2000. Perlakuan tidak berpengaruh terhadap kolonisasi FMA diduga perlakuan tidak berpengaruh langsung terhadap persentasi kolonisasi mikoriza. Namun demikian, ketersedian air, kelembapan udara yang cukup dapat mendukung perkembangan ektomikoriza Hadi 2000. Secara keseluruhan, LRB meningkatkan kolonisasi ektomikoriza pada tanaman S. leprosula dan S. parvifolia. Hal ini juga mungkin bahwa perlakuan memiliki pengaruh yang sama pada kolonisasi mikoriza karena kondisi lingkungan. Tabel 3. 4 Rataan perlakuan LRB terhadap persentase kolonisasi pada jenis tanaman Shorea leprosula dan Shorea parvifolia Perlakuan S. leprosula S. parvifolia Tanpa LRB 56.1 tn 46.8 tn Dengan LRB 62.7 57.2 Tanpa CD 56.1 tn 46.8 tn Dengan CD 62.7 57.2 Keterangan : tn= tidak berbeda nyata Gambar 3.4. menunjukkan dengan jelas akar tanpa mikoriza dan bermikoriza pada bibit S. leprosula dan S. parvifolia. Akar bermikoriza adalah akar yang diselubungi oleh hifa berwarna putih Gambar 3.4 B dan D. Struktur ektomikoriza Struktur ektomikoriza pada akar S. leprosula dan S. parvifolia disajikan pada Tabel 3.5 dan 3.6 Hartig net dan mantel pada akar S. leprosula pada interaksi perlakuan dengan LRB dengan guludan lebih panjang 14.7 m dan 14.8 m Tabel 3.5. Diameter akar terbesar pada S. leprosula ditemukan pada kombinasi perlakuan LRB dan Cd 197.6 m, sedangkan Haug et al. 2014 menemukan bahwa diameter akar yang berkolonisasi sebesar 0.3 hingga 0.6 m tertutup oleh mantel hifa. Hartig net berkembang antara hasil pertumbuhan akar rambut seperti sel epidermis dalam sistem akar Neea off floribunda. Secara keseluruhan kehadiran LRB meningkatkan kolonisasi mikoriza pada S. leprosula. A B C D Gambar 3. 3 Akar Shorea leprosula A tidak berektomikoriza dan berektomikoriza B; dan akar Shorea parvifolia tidak berektomikoriza C dan berektomikoriza D Tabel 3. 5 Struktur Hartig net, mantel, dan diameter akar Shorea leprosula 12 bulan setelah perlakuan LRB dan CD LRB CD Hartig net m Mantel m Diameter akar m Tanpa B1 Tanpa Cd1 12.3 ab 13.4 a 107.6 c Dengan Cd2 10.4 b 7.3 b 127.4 b Dengan B2 Tanpa Cd1 13.7 ab 14.8 tn 197.6 a Dengan Cd2 14.7 a 14.8 tn 133.0 b Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata DMRT P 0.05. tn= tidak berbeda nyata