Simpulan Kajian Teknik Cross Drain, Lubang Resapan Biopori dan Penanaman Meranti di Bekas Jalan Sarad

density yang tinggi Bennie 1991. Pasokan air dan nutrisi yang kurang mungkin ikut berperan, namun seringkali, baik pertumbuhan tunas dan transpirasi pertama kali yang berkurang, terlepas dari unsur hara dan status air. Pada tanah yang dipadatkan, pertumbuhan tunas juga sering kali lebih tertekan dibandingkan pertumbuhan akar, diduga akar mengirimkan sinyal hormonal yang diturunkan dalam menanggapi pemadatan tanah Masle dan Passioura 1987. Kemungkinan besar tudung akar berfungsi sebagai sensor untuk menanggapi pemadatan tanah. Tunas dalam merespon pemadatan tanah terdapat perbedaan yang mencolok baik antar jenis tanaman maupun genotype dalam jenis. Ada kecenderungan, untuk genotipe dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah di tanah tidak terpadatkan kurang responsif terhadap pemadatan tanah dibandingkan genotipe dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi Masle 1992.

3.3.3 Pembatasan volume akar

Pembatasan volume akar, misalnya, dengan ukuran pot kecil, memiliki pengaruh hambatan pada pertumbuhan akar yang mirip dengan pemadatan tanah. Pertumbuhan tunas terhambat oleh tekanan pembatasan akar efek bonsai kemungkinan disebabkan oleh nutrisi dan pasokan air yang terbatas untuk tunas. Namun, efek yang sama terjadi pada kultur pasir saring dengan cairan nutrisi Robbins dan Pharr 1988 atau dalam wadah dengan sistem kultur hidroponik melalui aliran. Aktivitas akar yang ditunjukkan oleh konsumsi O 2 per unit berat akar akan nyata lebih rendah dalam kondisi di bawah tekanan pembatasan akar, dan terjadi peningkatan pembentukan gas etilen, tetapi hal ini mungkin merupakan kejadian sekunder Peterson et al. 1991. Di bawah tekanan pembatasan akar akan terjadi penurunan berat kering relatif sama baik di akar maupun pucuk seiring dengan penurunan ukuran pot Robbins dan Pharr 1988. Penurunan ukuran panjang daun adalah respon yang paling nyata terhadap tekanan pembatasan akar, dan penurunan ini terutama disebabkan oleh pembelahan sel yang berkurang dan tidak terlalu besar dari ukuran selnya Cresswell dan Causton 1988. Dengan demikian, pertumbuhan tunas yang terhambat di bawah tekanan pembatasan akar sepertinya diatur oleh sinyal hormonal akar yang diturunkan dimana faktor gizi atau hubungan air dan tanaman yang mungkin, atau mungkin tidak, memainkan peran sekunder. Tekanan pembatasan akar memiliki implikasi praktis untuk tanaman dalam pot di hortikultura, tetapi juga patut mendapat perhatian lebih dalam plot percobaan di kehutanan. Pada bekas jalan sarad yang padat, lubang tananam yang dibuat akan membentuk seperti pot tanaman, sehingga akar tanaman sulit berkembang. Pengaruh kadar air tanah atau dari potensi air tanah terhadap pertumbuhan akar dinyatakan dalam bentuk kurva optimum khas yang kimia dan fisik tanah sebagai parameter yang berperan. Pada impedansi mekanik tanah kering dan potensi air tanah rendah merupakan faktor stres yang dominan. Perkembangan akar S.leprosula dan S.parvifolia di bekas jalan sarad nampak tidak berkembang dengan baik ketika tidak ada LRB dan CD Gambar 3.1 dan 3.2. Akar primer di bagian bawah menjadi bengkok dan tumbuh ke arah horizontal ketika menghadapi kepadatan tanah yang tinggi. Pada tanah salin, akumulasi garam pada umumnya dan permukaan akar khususnya, menurunkan potensi air tanah dan dalam kombinasi dengan ketidakseimbangan ion dalam rhizosfer, merupakan faktor stres tambahan pertumbuhan akar dan fungsinya Kafkafi 1991. Perlakuan interaksi antara LRB dan CD menunjukkan bahwa akar primer tanaman S. leprosula lebih panjang 7.62 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya Tabel 3.2. Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar sekunder. Berbeda dengan S. leprosula, panjang akar sekunder S. parvifolia tidak dipengaruhi oleh perlakuan interaksi antara LRB dan CD Tabel 3.3. Pemanfaatan LRB dan CD di bekas jalan sarad dan untuk mengurangi aliran tanah diharapkan dapat memperkuat daya serap tanah terhadap air karena air akan lebih mudah masuk ke dalam profil tanah sehingga terjadi peningkatan kesuburan tanah dan mengurangi aliran permukaan. Selain itu, tingkat kelembaban tanah akan meningkat sehingga memberikan tempat yang sesuai untuk berkembangknya akar. Respons jenis tanaman tampaknya berbeda antara jenis. LRB dan CD mempengaruhi panjang akar primer S. leprosula dan sebaliknya pada jenis S. parvifolia mempengaruhi panjang akar sekunder. Aktivitas akar yang ditunjukkan oleh konsumsi O 2 per unit berat akar akan nyata lebih rendah dalam kondisi di bawah tekanan pembatasan akar, dan terjadi peningkatan pembentukan gas etilen, tetapi hal ini mungkin merupakan kejadian sekunder Peterson et al. 1991. Di bawah tekanan pembatasan akar akan terjadi penurunan berat kering relatif sama baik di akar maupun pucuk seiring dengan penurunan ukuran pot Robbins dan Pharr 1988. Penurunan ukuran panjang daun adalah respon yang paling nyata terhadap tekanan pembatasan akar, dan penurunan ini terutama disebabkan oleh pembelahan sel yang berkurang dan tidak terlalu besar dari ukuran selnya Cresswell dan Causton 1988. Dengan demikian, pertumbuhan tunas yang terhambat di bawah tekanan pembatasan akar sepertinya diatur oleh sinyal hormonal akar yang diturunkan dimana faktor gizi atau hubungan air dan tanaman yang mungkin, atau mungkin tidak, memainkan peran sekunder. Tekanan pembatasan akar memiliki implikasi praktis untuk tanaman dalam pot di hortikultura, tetapi juga patut mendapat perhatian lebih dalam plot percobaan di kehutanan. Pada bekas jalan sarad yang padat, lubang tananam yang dibuat akan membentuk seperti pot tanaman, sehingga akar tanaman sulit berkembang. Pengaruh kadar air tanah atau dari potensi air tanah terhadap pertumbuhan akar dinyatakan dalam bentuk kurva optimum khas yang kimia dan fisik tanah sebagai parameter yang berperan. Pada impedansi mekanik tanah kering dan potensi air tanah rendah merupakan faktor stres yang dominan. Perkembangan akar S. leprosula dan S. parvifolia di bekas jalan sarad nampak tidak berkembang dengan baik ketika tidak ada LRB dan CD Gambar 3.1 dan 3.2. Akar primer di bagian bawah menjadi bengkok dan tumbuh ke arah horizontal ketika menghadapi kepadatan tanah yang tinggi. Pada tanah salin, akumulasi garam pada umumnya dan permukaan akar khususnya, menurunkan potensi air tanah dan dalam kombinasi dengan ketidakseimbangan ion dalam rhizosfer, merupakan faktor stres tambahan pertumbuhan akar dan fungsinya Kafkafi 1991. Perlakuan interaksi antara LRB dan CD menunjukkan bahwa akar primer tanaman S. leprosula lebih panjang 7.62 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya Tabel 3.2. Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar sekunder. Berbeda dengan S. leprosula, panjang akar sekunder S. parvifolia tidak