Metode Penelitian Pembuatan plot percobaan
                                                                                Tabel 4. 6  Kandungan dan serapan hara bagian akar tanaman Shorea leprosula 12 bulan setelah perlakuan LRB atau CD
Perlakuan
Kandungan Serapan
N P
K C-org
N mg
P mg
K mg
C-org mg
Tanpa LRB B1 0.80 tn
0.12b 0.40 tn
56.4 a  18.3 tn 2.86 tn
9.15tn 1271 tn
Dengan LRB B2 0,.2
0.14 a 0.35
55.5 b 15.3
2.88 7.63
1183 Tanpa CD Cd1
0.76 tn 0.13 tn
0.37tn 56.2 tn
16.1 tn 2.72tn
8.15 tn 1190 tn
Dengan CD Cd2 0.76
0.13 0.38
55.7 17.6
3.03 8.63
1263 Keterangan:  angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata P 0.05. tn: tidak berbeda nyata
Hasil  yang  diperoleh  pada  Tabel  4.5  perlakuan  LRB  dan  CD  tidak mempengaruhi kandungan hara N, P, K, dan C-organik pada pucuk tanaman S.
leprosula  sedangkan  pada  serapan  hara  P  terjadi  peningkatan  12.1,  K peningkatan 23.01 dan C-organik 10.47 pucuk tanaman. Peningkatan serapan
unsur hara tersebut disebabkan oleh kehadiran CD kecuali N.
Pada  Tabel  4.6  menunjukkan  perlakuan  LRB  dan  Cd  tidak  mempengaruhi kandungan hara N, K akar tanaman S.leprosula kecuali pada kandungan hara P
terjadi  peningkatan    sebesar  14.29  dan  penurunan  C  sebesar  1.5  hal  ini dipengaruhi  oleh  LRB  begitu  pula  pada  serapan  akar  tanaman  N,  P,  K,  C-
organik tidak dipengaruhi  oleh  LRB dan Cd. Serapan hara pada pucuk tanaman S.  leprosula  lebih  besar  daripada  serapan  hara  di  akar    tanaman  hal  ini
dikarenakan biomassa tanaman berkembang kearah pembentukan batang, cabang dan daun.
Faktor  lain  adalah  unsur  P  tanah  merupakan  hara  makro  penting  kedua setelah  N  bagi  pertumbuhan  tanaman  dan  unsur  K  merupakan  unsur  hara  makro
penting  bagi  pertumbuhan  tanaman  dan  berperan  sebagai  katalisator  proses enzimatik  dalam  jaringan  tananam.  Unsur  C-organik  merupakan  kadar  bahan
organik  tanah  dan  parameter  kesuburan  tanah  yang  cukup  penting  disamping reaksi pH dan kandungan hara.
Tabel 4. 7  Kandungan dan serapan hara bagian pucuk tanaman Shorea parvifolia 12 bulan setelah perlakuan LRB atau CD
Perlakuan
Kandungan Serapan
N P
K C-org
N mg
P mg
K mg
C-org mg
Tanpa LRB B1 1.06
tn 0.13
tn 0.68tn  56.3
tn 53.4 tn
6.4 tn 35.0
tn 2826 tn
Dengan LRB B2 1.21
0.13 0.67
56.3 73.8
8.1 40.9
3415 Tanpa CD Cd1
1.16t n
0.13t n
0.65 tn
56.2 tn
56.6 tn 6.3 b  32.1t
n 2676 tn
Dengan CD Cd2 1.12
0.13 0.71
56.4 70.6
8.2 a 43.9
3565 Keterangan:  angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata P 0.05. tn: tidak berbeda nyata
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa perlakuan LRB dan Cd pada kandungan hara N,  P,  K,  C  organik  pucuk  tanaman  S.  parvifolia  dan  serapan  hara  tidak
berpengaruh  kecuali  pada  P  terjadi  peningkatan  sebesar  23.17  dan    C  organik
sebesar  24.94  .  Hara  P  sangat  penting  bagi  proses  metabolisme  di  dalam tanaman  dan  P  berperan  dalam  transfer  energi  sebagai  bagian  dari  adesonis
triposfat, penyusunan asam nukleat dan substrat metabolisme.
Tabel 4. 8  Kandungan dan serapan hara bagian akar tanaman Shorea parvifolia 12 bulan setelah perlakuan LRB atau CD
Perlakuan
Kandungan Serapan
N P
K C-org
N mg
P mg
K mg
C-org mg
Tanpa LRB B1 0.67
tn 0.13
tn 0.36
tn 56.3
tn 18.3 tn
2.87tn  9.15t n
1271 tn Dengan LRB B2
0.67 0.13
0.36 55.5
15.3 2.88
7.63 1183
Tanpa CD Cd1 0.64
tn 0.13
tn 0.41a
55.9 tn
17.6 tn 3.03
tn 8.15
tn 1190 tn
Dengan CD Cd2 0.70
0.13 0.31 b  55.8
16.1 2.71
8.63 1263
Keterangan:  angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata P 0.05. tn: tidak berbeda nyata
Tabel  4.8 menunjukkan pengaruh perlakuan  LRB dan CD pada kandungan hara dan serapan hara  akar tanaman S. parvifolia tidak nyata kecuali kandungan
hara K  terjadi penurunan sebesar 24.39  dan dipengaruhi oleh CD. Secara  umum,  peran  tanaman  S.  leprosula  dan  S.  parvifolia  memiliki
kemampuan  beradaptasi  pada  tanah-tanah  subsoil  sehingga  menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Oleh sebab itu penggunaan teknik konservasi tanah
dan  air  serta  inovasinya  seperti  LRB  pada  areal  bekas  jalan  sarad  sangatlah diperlukan agar dapat mengendalikan kehilangan hara.
Kemampuan LRB dalam menyimpan unsur hara, air dan bahan organic akan meningkatkan kesehatan lingkungan tanah. Pada saat lingkungan tanah telah saat
maka  kepadatan  tanah  akan  menurun,  permeabilitas  semakin  meningkat,  dan kandungan  unsur  hara  meningkat  maka  akar  tanaman  akan  lebih  mudah
berkembang  dengan  baik  yang  pada  gilirannya  akan  meningkatkan  pertumbuhan bibit meranti.