Erosi Hasil dan Pembahasan .1 Sifat fisika tanah

4. Pembuatan preparat jaringan akar. Penyiapan preparat untuk pengamatan anatomi akar dilakukan dengan metode Sass 1958. Metode ini di mulai dengan fiksasi akar menggunakan FAA Formaldehida-Asam acetat-alkohol selama 24 jam, lalu diteruskan dengan proses dehidrasi, yaitu upaya pengeluaran air dari dalam jaringan tanaman, proses ini menggunakan alkohol. Proses selanjutnya adalah praparafinasi, yang bertujuan menghilangkan alkohol dari jaringan tanaman agar dapat diisi dengan parafin, proses ini menggunakan alkohol 99 dan xylol dengan beberapa tahapan. Proses parafinasi dilakukan dengan menggunakan xylol dan parafin dengan konsentrasi yang berbeda dalam empat tahapan dan selama 24 jam. Proses ini dilakukan di dalam oven dengan suhu 55 o C. 5. Hasil parafinasi kemudian dicetak dan hasilnya dipotong menggunakan mikrotom putar dengan ketebalan ukuran 5 – 10 um, kemudian dilanjutkan dengan tahapan perwarnaan akar. Teknik perwarnaan akar dilakukan dengan tahapan fiksasi dalam FAA, dehidrasi, praparafinasi, parafinasi, blocking, pemotongan akar, pewarnaan akar dan pengamatan akar. Pewarna yang digunakan adalah safranin 0.5 dan alcian blue 1. Setelah keseluruhan proses ini dilakukan maka preparat akar diamati di bawah mikroskop untuk melihat anatomi akar. Pengamatan yang dilakukan pada morfologi akar kolonisasi, sistem perakaran dan anatomi akar berektomikoriza. Untuk pengamatan anatomi akar dilakukan dengan mengamati ketebalan mantel dan kedalaman Hartig net hasil histologi akar, pengamatan dilakukan pada beberapa sampel akar S. leprosula dan S. parvifolia yang terkolonisasi. 3.2.3 Analisis data Distribusi perakaran dengan menghitung shoot-root ratio Shoot-root ratio dihitung dari perbandingan kuadrat diameter batang d 2 dan jumlah kuadrat semua diameter akar ∑ d r 2 H roots +V roots dari setiap individu pohon sesuai formula berikut Van Noordwijk dan De Willigen 1991: Keterangan: n = jumlah semua akar horisontal dan vertikal d = diameter batang d r = diameter akar H roots = akar horisontal V roots = akar vertikal Persentase akar bermikoriza Persentase akar bermikoriza diamati secara visual, kemudian dihitung tingkat kolonisasinya. Pengamatan akar bermikoriza dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan metoda Brundrett et al. 1996.