Pembuatan Cross Drain Metode .1 Lokasi dan waktu
Sampel tanah untuk analisis sifat kimia dan biologi tanah di ambil di lima titik tengah dan empat sudut di setiap plot sedalam 5 cm, kemudian dicampur
secara homogen komposit Gambar 2.8.
Keterangan: 1-5 adalah titik contoh tanah per plot
Gambar 2. 8 Lokasi pengambilan contoh tanah Contoh tanah untuk analisis sifat fisika, kimia dan biologi tanah diambil
sebelum dan sesudah penanaman S. leprosula dan S. parvifolia. Sampel tanah juga di ambil di hutan bekas tebangan yang berdekatan dengan lokasi plot penelitian
untuk mengetahui perubahan sifat fisika dan kimia dan biologi tanah antara bekas jalan sarad dan hutan bekas tebangan Tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Parameter dan metode analisis fisika, kimia dan biologi tanah dan tanaman
Indikator kualitas tanah
Parameter Metode
Fisika Bobot isi
Porositas Indeks stabilitas agregat
Kapasitas lapang dan air tersedia
Tekstur Infiltrasi
Ring sampel Dihitung bobot isi dan kerapatan
partikel Pengayakan basah
Ring sampel Hidrometer
Kimia pH H
2
O, KCL N-total
C-organik P-Bray 1
Basa-basa dpt ditukar K, Ca, Mg
P-total Ca-total
- Kjeldahl
Pengabuan kering Bray 1
N NH
4
OAC pH 7.0 Pengabuan kering
Pengabuan kering Biologi tanah
Total fungimikoriza Total mikroorganisme
Hitungan plate counting Hitungan plate counting
Pengukuran 1. Pengamatan erosi dan aliran permukaan dilakukan pada setiap kejadian hujan
dengan mencatat curah hujan, jumlah air yang tertampung dalam drum, dan contoh air diambil dari air yang tertampung dalam drum. Pengukuran erosi
dilakukan dengan metode evaporasi, yaitu contoh air ditempatkan dalam
1 4
2 5
3 4m
20 m
cawan porselen dan di oven pada suhu 105
o
C selama 24 jam. Sedimen yang tersisa dalam cawan porselen ditimbang dan dihitung erosi yang terjadi pada
setiap perlakuan. 2. Untuk mengetahui kehilangan unsur hara dilakukan analisis laboratorium
terhadap contoh sedimen yang tertampung di drum dan contoh air limpasan yang masuk ke dalam drum.