Keseimbangan antara keterampilan fisikal hardskills dan keterampilan mental softskills

15 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri

10. Pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Dalam agama Khonghucu, menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap orang, mulai dari tiang ayunan hingga liang lahat. Berkaitan dengan ini, pendidik harus mendorong peserta didik untuk belajar sepanjang hayat “long life Learning.”

11. Perpaduan antara Kompetisi, Kerja sama, dan Solidaritas.

Kegiatan pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat, bekerja sama, dan solidaritas. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dapat dirancang dengan strategi diskusi, kunjungan ke tempat-tempat yatim piatu dan ke tempat-tempat lain yang berhubungan dengan materi pembelajaran, ataupun pembuatan laporan secara berkelompok.

12. Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah.

Tolak ukur kepandaian peserta didik banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, perlu diciptakan situasi yang menantang kepada pemecahan masalah agar peserta didik peka, sehingga peserta didik bisa belajar secara aktif.

13. Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik.

Setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda dan beragam antara satu dengan yang lain, ini yang harus disadari oleh para pendidik. Kegiatan pembelajaran seyogyanya didesain dengan memberikan kesempatan dan kebebasan secara konstruktif agar masing-masing peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Ini merupakan bagian dari pengembangan kreativitas peserta didik. 16 Buku Guru Kelas III SD

B. Pendekatan Pembelajaran

Sejalan dengan Kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu mengacu pada pendekatan saintifik scientific approach. Kriteria dan langkah-langkah pendekatan saintifik :

1. Kriteria Pendekatan Saintifik

- Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. - Penjelasan pendidik, respon peserta didik, dan interaksi edukatif pendidik-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. - Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. - Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. - Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. - Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung- jawabkan. - Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, tetapi menarik sistem penyajiannya.

2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mengomunikasikan, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.