Sumber Belajar Kelas 03 SD Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Guru

34 Buku Guru Kelas III SD

B. Kompetensi Inti KI

Kompetensi Inti adalah gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotor yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Dengan kata lain, KI adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran: Ada empat aspek Kompetensi Inti yaitu : 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya, merupakan kompetensi spiritual yang berkaitan dengan keimanan. Kompetensi dasar yang terkait keimanan dikelompokkan dalam kompetensi inti pertama. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; merupakan kompetensi yang berkaitan dengan interaksi sosial kemasyarakatan. Kompetensi dasar yang terkait dengan kompetensi sikap sosial kemasyarakatan dikelompokkan dalam kompetensi inti kedua. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya ber- dasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah; merupakan kompetensi yang terkait dengan pengetahuan. Kompetensi dasar yang terkait dengan kompetensi pengetahuan dikelompokkan dalam kompetensi inti ketiga. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia; merupakan kompetensi yang terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan. Kompetensi dasar yang terkait dalam ranah psikomotorikketerampilan dikelompokkan dalam kompetensi inti keempat. 35 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Meskipun keempat aspek yang tercakup dalam Kompetensi Inti tersebut merupakan satu kesatuan, namun dalam pengajarannya tidaklah mudah. Seseorang yang dapat berperilaku menyimpang, belum tentu merasa telah melakukan tindakan yang menyimpang. Perilaku tersebut pasti didasari oleh pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Kematangan dan kedewasaan dalam berfikir, bersikap dan berperilaku inilah merupakan hasil yang ingin dicapai. Materi pokok umumnya kompetensi yang terkait dengan pengetahuan KI atau KD ketiga dan keterampilan KI atau KD keempat. Hal ini dikarenakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan adalah kompetensi yang mudah diukur. Berbeda dengan kompetensi sikap, kompetensi inti atau kompetensi dasar pertama dan kedua, relative lebih sulit diukur. Namun dalam penguasaan kompetensi ketiga dan keempat, kompetensi pertama dan kedua sangat berpengaruh. Sebagai contoh, seseorang yang lurus menjaga kebenaran akan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dan menghindari jalan pintasmenyontek. Karena bersungguh- sungguh, tentu penguasaan materi akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, pemahaman pengetahuan tentang pentingnya pengendalian diri akan lebih menguatkan sikap dan perilaku. Jadi, meskipun kompetensi sikap tidak secara langsung tersirat dalam materi, namun dapat dilatih sebagai dampak pengiring dalam pembelajaran kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi sikap merupakan kemampuan dalam meng- internalisasi nilai-nilai dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh implementasi kompetensi sikap di antaranya adalah: 1. Kesungguhan dalam belajar dan menyelesaikan tugas, kejujuran, pantang menyerah, dengan kata lain ‘belajar tidak merasa lelah.’ 2. Keterampilan memilah dan memutuskan mana yang prioritas dan mana yang kemudian, kemampuan menunda kesenangan untuk hal yang lebih penting. 3. Kemampuan untuk saling menghormati, menghargai, toleransi, dan dapat bekerjasama.