43
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran otentik, pendidik harus
memenuhi kriteria tertentu:
- Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.
- Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka
sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta
didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
- Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman
peserta didik. - Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar
peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
5. Proses penilaian yang mendukung kreativitas
Pendidik dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban
benar, mentolerir jawaban yang nyeleneh, menekankan pada proses bukan hanya hasil saja. memberanikan
peserta didik untuk: mencoba, menentukan sendiri yang kurang jelaslengkap informasi, memiliki interpretasi
sendiri terkait pengetahuankejadian,
memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan
ekspresif
D. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap
Sikap seseorang mencakup perasaan seperti suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan orang tersebut dalam
merespon sesuatu atau objek tertentu. Sikap juga merupakan suatu ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang. Ada tiga komponen sikap, yakni: afektif, kognitif, dan konatifperilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang
dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan
44
Buku Guru Kelas III SD
seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara
tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Terkait dengan penilaian hasil belajar peserta didik, penilaian terhadap sikap seorang peserta didik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yang salah satunya adalah melalui pengamatan atau observasi. Di samping observasi, penilaian terhadap sikap peserta
didik dapat juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian diri self-assessment, penilaian oleh teman sebaya atau
penilaian antar-teman peer-assessment, atau menggunakan jurnal. Berikut ini adalah uraian secara rinci tentang teknik
dan langkah-langkah dalam pengembangan instrumen untuk penilaian sikap peserta didik.
1. Teknik Pengembangan Instrumen Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera,
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
a. Observasi perilaku
Pendidik dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan
sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku
catatan khusus tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.
Contoh Isi Buku Catatan Harian:
No. HariTanggal
Nama peserta didik Kejadian