42
Buku Guru Kelas III SD
didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja.
Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks.
Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
- Penilaian otentik akan bermakna bagi pendidik untuk
menentukan cara-cara terbaik agar semua peserta didik dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan
waktu yang berbeda.
- Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta
didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. - Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas
sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka. - Dalam pembelajaran otentik, peserta didik diminta
mengumpulkan informasi dengan pendekatan sain -
tifik, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta
mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah.
- Pendidik dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang
mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggung jawab untuk tetap pada
tugas.
- Penilaian otentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis,
mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan meng- evaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya
menjadi pengetahuan baru.
4. Pembelajaran Otentik dan Guru Otentik
Pada pembelajaran otentik, pendidik harus menjadi “guru otentik.” Peran pendidik bukan hanya pada proses
43
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran otentik, pendidik harus
memenuhi kriteria tertentu:
- Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.
- Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka
sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta
didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
- Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman
peserta didik. - Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar
peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
5. Proses penilaian yang mendukung kreativitas
Pendidik dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban
benar, mentolerir jawaban yang nyeleneh, menekankan pada proses bukan hanya hasil saja. memberanikan
peserta didik untuk: mencoba, menentukan sendiri yang kurang jelaslengkap informasi, memiliki interpretasi
sendiri terkait pengetahuankejadian,
memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan
ekspresif
D. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap
Sikap seseorang mencakup perasaan seperti suka atau tidak suka yang terkait dengan kecenderungan orang tersebut dalam
merespon sesuatu atau objek tertentu. Sikap juga merupakan suatu ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang. Ada tiga komponen sikap, yakni: afektif, kognitif, dan konatifperilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang
dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan