27
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
sintesis, reflection reviu, rangkuman, tindak lanjut, authentic assessment penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran,
penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha peserta didik, penilaian portofolio, penilaian secara objektif dari berbagai aspek dengan
berbagai cara.
E. Pembelajaran Langsung Direct Learning
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar akan lebih efektif jika
disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Langkahnya adalah menyiapkan peserta didik, sajian informasi dan prosedur,
latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori ceramah
bervariasi.
Misalnya: Pada pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu khususnya dalam pembelajaran tata ibadah seperti tata cara
sembahyang kepada Tian, Nabi Kongzi, para Shenming atau leluhur.
F. Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning
Kehidupan identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual peserta didik, untuk merangsang kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman
dan menyenangkan agar peserta didik dapat berpikir optimal.
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi analisis, interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi,
konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri. Misalnya: Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam
materi perilaku junzi, dimana peserta didik diberikan masalah sosial yang terjadi di masyarakat yang pada akhirnya mereka
mencari penyelesaian sampai didapatlah sebuah kesimpulan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi perilaku
junzi.
28
Buku Guru Kelas III SD
G. Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru
problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian menemukan pola, aturan, atau algoritma. Langkahnya adalah:
sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria di atas, peserta didik berkelompok atau individual mengidentifikasi pola atau aturan
yang disajikan, peserta didik mengidentifkasi, mengeksplorasi, menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi.
Misalnya: Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam materi perilaku berlandaskan kebajikan, dimana peserta didik
diberikan suatu masalah atau konflik yang menjadikan peserta didik seakan berada dalam konflik tersebut yang pada akhirnya mereka
mencari penyelesaian sampai didapatlah sebuah kesimpulan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi perilaku
berkebajikan.
H. Problem Posing
Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu pemecahan masalah dengan
melalui elaborasi, merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana
sehingga mudah dipahami. Langkahnya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan, meminimalisasi tulisan-hitungan,
cari alternatif, menyusun soal-pertanyaan.
Misalnya: Pada pembelajaran pendidikan Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan,
dimana peserta didik didorong kemampuannya untuk menyusun pertanyaan dari materi yang telah diberikan, agar kekayaan materi
dapat bervariasi melalui pembuatan soal.
I. Probing Prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara pendidik menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya
menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengkaitkan pengetahuan setiap peserta didik dan pengalamannya
dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya peserta didik mengkonstruksi konsep-prinsip-aturan menjadi