3.9.4 Uji Hipotesis II
Uji beda rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara pembelajaran dengan model pembelajaran Creative Problem
Solving CPS berbantuan CD Pembelajaran dan pembelajaran dengan model ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. :
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada kelas kontrol :
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas eksperimen lebih dari kemampuan pemecahan masalah
peserta didik kelas kontrol Pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik
yang rumusnya: ̅
̅ √
dengan
Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika
Sudjana, 2005: 243. Dalam penelitian ini, digunakan taraf signifikansi α = 0,05. Nilai α
digunakan untuk menunjukkan nilai
tabel
t sebelum dibandingkan dengan nilai
hitung
t . Apabila
tabel hitung
t t
maka
H ditolak. Jika H ditolak maka kemampuan
pemecahan masalah peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving CPS berbantuan
CD Pembelajaran lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran menggunakan model pembelajaran
ekspositori .
71
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Juwana Kabupaten Pati pada tanggal 24 Maret
– 14 April 2014 dengan menggunakan kelas VIII sebagai populasi dan kelas VIII-A dan VIII-B sebagai sampel.
Pengambilan data dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII. Peneliti menganalisis nilai awal siswa berupa nilai
mid semester genap kelas VIII-A dan VIII-B tahun ajaran 20132014 mata pelajaran matematika dengan menggunakan uji data awal.
Uji data awal yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa populasi berdistribusi normal, homogen variansnya sama, dan memiliki rata-rata yang tidak berbeda. Dari populasi siswa yang terbagi atas
sembilan kelas, dipilih dua kelas sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara acak dari sembilan kelas dengan teknik cluster random
sampling. Pada tahap awal sebelum diberikan perlakuan, terlebih dahulu dipilih dengan cara mengambil satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII B,
satu kelas lagi sebagai kelas kontrol yaitu kelas VIII A, dan satu kelas sebagai kelas uji coba yaitu kelas VIII I.