Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy

pilihan yang dibuat, individu kemudian meningkatkan kemampuan, minat dan hubungan sosial mereka yang lainnya Bandura, 1997: 160. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapt empat proses psikologis yang mempengaruhi self efficacy seseorang, yaitu proses kognitif yang menggunakan pikiran, proses motivasi yang dapat menguatkan keyakinan individu, proses afeksi yang mempengaruhi tingkat stres dari suatu tugas dan proses seleksi yang mempenaruhi pemilihan individu terhadap situasi tertentu.

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy

Bandura 1997:82 menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy pada diri individu antara lain : 1 Budaya Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai values, kepercayaan belief. Dan proses pengaturan diri self-regulatory process yang berfungsi sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari keyakinan akan self efficacy. 2 Jenis kelamin Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Bandura 1997 yang menyatakan bahwa wanita self efficacy lebih tinggi dalam mengelola perannya. Wanita yang memiliki peran selain sebagai ibu rumah tangga juga sebagai wanita karir akan memiliki self efficacy yang tinggi dibandingkan dengan pria yang bekerja. Pada penelitian yang lainnya pada beberapa bidang pekerjaan tertentu pria memiliki self efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, begitu juga sebaliknya self efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibaningkan dengan pria. Pria biasanya memiliki self efficacy yang tinggi dengan pekerjaan yang menuntut keterampilan teknis matematis. 3 Sifat dari tugas yang dihadapi Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai kemampuannya. 4 Insentif eksternal Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah insentif yang diperolehnya. Bandura menyatakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive, yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang mereflesikan keberhasilan seseorang. 5 Status atau peran individu dalam lingkungan Individu akan memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh derajat kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya juga rendah 6 Informasi tentang kemampuan diri Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh informasi positif mengenai dirinya, sementara individu akan memiliki self efficacy yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif mengenai dirinya. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi self efficacy adalah budaya, jenis kelamin, sifat dari tugas yang dihadapinya, insentif eksternal, status dan peran individu dalam lingkungan, serta informasi tentang kemampuan dirinya.

2.2.6 Fungsi Self Efficacy

Dokumen yang terkait

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

5 30 219

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA SELF DISCLOSURE DENGAN INTIMASI PERTEMANAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2012.

8 28 150

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2008 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 19 153

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan saat Bimbingan Skripsi pada Mahasiswa Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Hubungan Antara Kontrol Diri (Self Control) dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa FTIK Jurusan PAI Angkatan 2012 IAIN Salatiga - Test Repository

0 0 116