Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang

4.3.2 Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Yang Sedang

Menyusun Skripsi Self efficacy adalah penilaian yang berupa keyakinan subyektif individu mengenai kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas, mengatasi masalah, dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hasil tertentu. Fungsi self efficacy diantaranya adalah mempengaruhi pilihan perilaku, pilihan karier, serta berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas usaha. Perbedaan tingkat self efficacy individu dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, status individu dalam lingkungan, informasi tentang kemampuan diri dipengaruhi oleh pengalaman keberhasilan dan pencapaian prestasi, pengalaman orang lain, persuasi verbal serta, keadaan fisiologis dan psikologis. Dari hasil analisis deskriptif persentase dipeorleh hasil bahwa sebagian besar mahasiswa dengan self efficacy yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini terlihat sebanyak 75,0 mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi dan sebanyak 25,00 mahasiswajurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah tidak ada 0,00. Hal ini memberikan gambaran mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil outcome. Aspek dimensi tingkat levelmagnitude pada mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini mengacu pada derajat kesulitan tugas individu, yang mana individu merasa mampu untuk melakukannya. Dalam Aspek dimensi tingkat Level Magnitude ini meliputi keyakinan akan kemampuan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi, kayakinan yang dimiliki mahasiswa menghadapi tingkat kesulitan dalam penulisan skripsi, dan keyakinan akan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan mencari literatur dan sumber pustaka. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang memiliki self efficacy tinggi dalam aspek dimensi tingkat levelmagnitude, menyatakan bahwa mereka yakin dapat menjelaskan sesulit apapun teori yang digunakan dalam skripsi item no 1, dan yakin mampu menyusun skripsi secara utuh sesuai panduan dalam penulisan skripsi item no 10, serta yakin mampu mendapatkan jurnal penelitian untuk mendukung penelitian saya sekalipun rumit item no 14. Hal ini memberikan gambaran bahwa Dimensi tingkat Level Magnitude para mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self efficacy cenderung tinggi dalam menyusun skripsi, memiliki keyakinan akan kemampuan untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi dan memiliki keyakinan akan kemampuaannya menghadapi tingkat kesulitan dalam proses bimbingan skripsi. Aspek dimensi kekuatan strength pada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata- rata termasuk dalam kategori tinggi. Dimensi ini menunjuk pada seberapa yakin individu dalam menggunakan kemampuannya pada pengerjaan tugas. Dalam Aspek dimensi kekuatan strenght ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk bertahan dalam mengerjakan perbaikan skripsi dalam kurun waktu tertentu, keyakinan mahasiswa untuk mempertahankan konsentrasi dalam mengikuti bimbingan dan keyakinan mahasiswa untuk berusaha menghadapi hambatan dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling yang memiliki self efficacy tinggi dalam aspek dimensi kekuatan strenght, menyatakan bahwa mereka akan tetap mengerjakan perbaikan skripsi meskipun ada hal yang tidak saya kurang tidak pahami item no 22, sanggup bertahan mengerjakan perbaikan skripsi hingga larut malam item no 24, yakin mampu berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan ketika bimbingan item no 29, akan tetap berjuang ketika mendapat kesulitan untuk menentukan topik penelitian item no 31. Dengan demikian dapat diartikan bahwa mahasiswa yang memiliki self efficacy cenderung tinggi dalam menyusun skripsi, memiliki keyakinan untuk bertahan mengerjakan skripsi meskipun menghadapi hambatan atau sesuatu yang tidak dipahami dalam menyusun skripsi, akan menghadapi apapun hambatannya untuk segera menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Bandura 1995, yaitu individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan merasa mampu melakukan suatu tugas mulai dari yang sederhana sampai yang teramat sulit dan akan terus berusaha untuk menyelesaikan tugas, meskipun menghadapi suatu hambatan atau kesulitan. Aspek dimensi generalisasi pada mahasiswa jurusan bimbingan dan kenseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi rata-rata termasuk dalam kategori sedang. Dimensi ini mengacu pada keyakinan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan tuntas dan baik. Dalam Aspek dimensi generalisasi generality ini meliputi keyakinan mahasiswa untuk mengerjakan revisi skripsi pada berbagai situasi, keyakinan mahasiswa untuk menjalani serangkaian aktivitas penyusunan skripsi, keyakinan mahasiswa untuk memotivasi diri pada setiap aktivitas penyusunan skripsi. Hal ini memberikan gambaran bahwa para mahasiswa memiliki Dimensi Generalisasi Generality yang cukup tinggi sedang. Dimensi Generalisasi Generality tersebut dapat berupa mensugestikan diri bahwa saya pasti mampu menyelesaikan skripsi disemester ini item no 50, melihat teman-teman yang sudah lulus untuk memotivasi saya bahwa saya juga bisa segera menyelesaikan skripsi item no 53, yakin dengan kemampuan saya untuk membuat pembahasan hasil penelitian item no 47. Dengan demikian mahasiswa yang memiliki self efficacy yang tinggi pada aspek dimensi generalisasi dapat dilihat bahwa mahasiswa mengerahkan segala usahanya untuk bisa mengerjakan perbaikan skripsi pada berbagai situasi dan kondisi untuk bisa tetap menyelesaikan penyusunan skripsinya, serta mahasiswa selalu memotivasi dirinya bahwa bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat. Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling Universitas Negeri Semarang yang memiliki self efficacy dalam kategori tinggi dalam menyusun skripsi akan mengerahkan segala kemampuannya untuk mengusahakan dan bertahan dalam keadaan serta hambatan apapun yang dihadapi untuk bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan tepat waktu. Dengan keyakinan yang tinggi, hambatan sesulit apapun tidak akan mengurangi kegigihan untuk dapat menyelesaikan skripsinya. Self efficacy yang tinggi yang dimiliki mahasiswa akan memberikan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Self efficacy sebagai pertimbangan seseorang akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang diperlukan dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Hal ini tidak tergantung pada jenis ketrampilan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tetapi berhubungan dengan keyakinan tentang apa yang dapat dilakukang menyangkut seberapa besar usaha yang dikeluarkan seseorang dalam suatu tugas dan seberapa dan seberapa lama ia akan bertahan. Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus berusaha sampai tujuannya tercapai. Namun, apabila keyakinan akan kemampuan diri tidak kuat, seseorang cenderung akan mengurangi usahanya bila menemui masalah. Self efficacy membantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukan dalam menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka. Self efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin tinggi self efficacy seseorang maka semakin besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika dihadapkan dengan kesulitan, individu yang memiliki self efficacy yang tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi tantangan tersebut. Sedangkan orang yang meragukan kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah sama sekali. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu tugas tertentu, sekalipun tugas-tugas tersebut merupakan tugas yang sulit. Mereka tidak memandang tugas sebagai suatu ancaman yang harus mereka hindari. Selain itu, mereka mengembangkan minat instrinsik dan ketertarikan yang mendalam terhadap suatu aktivitas, mengembangkan tujuan dan berkomitmen dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga meningkatkan usaha mereka dalam mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka setelah mengalami kegagalan tersebut Bandura. 1997. Ketahanan individu terhadap keadaan tidak nyaman, dalam situasi tidak nyaman, individu dengan self efficacy diri tinggi menganggap sebagai suatu tantangan, bukan merupakan sesuatu yang harus dihindari. Ketika individu mengalami keadaan tidak nyaman dalam usaha untuk mencapai tujuan yang diminati, ia akan tetap berusaha bertahan dengan mengabaikan ketidaknyamanan tersebut dan berkonsetrasi penuh.

4.3.3 Korelasi Dukungan Sosial dan Self Efficacy Mahasiswa Bimbingan

Dokumen yang terkait

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

5 30 219

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA SELF DISCLOSURE DENGAN INTIMASI PERTEMANAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2012.

8 28 150

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2008 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 19 153

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan saat Bimbingan Skripsi pada Mahasiswa Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Hubungan Antara Kontrol Diri (Self Control) dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa FTIK Jurusan PAI Angkatan 2012 IAIN Salatiga - Test Repository

0 0 116