Sumber-Sumber Dukungan Sosial 7Manfaat Self Efficacy

Dukungan ini terjadi melalui ekspresi orang mengenai hal yang positif tentang orang tersebut, membesarkan hati, setuju dengan ide-ide atau perasaan individu, perbandingan positif antara individu tersebut dengan individu lain, seperti pada orang lain yang memiliki kekurangan atau lebih buruk. Dukungan ini menyediakan terbangunnya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Dukungan penghargaan bernilai khususnya selama penilaian terhadap stress seperti jika seseorang menilai bahwa tuntutan melebihi kemampuan atau sumber-sumber personalnya. 3 Dukungan Instrumen Dukungan ini meliputi bantuan langsung seperti jika seseorang diberi atau dipinjami uang atau dibantu dengan cara melaksanakan tugas atau pekerjaan pada saat individu tersebut berada dalam kondisi stress. 4 Dukungan Informasi Dukungan ini meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik mengenai bagaimana orang tersebut berada dalam kondisi stress. 5 Dukungan jaringan Sosial Dukungan ini terjadi dengan memberikan perasaan bahwa individu adalah anggota dari kelompok tertentu dan memiliki minat yang sama. Rasa kebersamaan dengan anggota kelompok merupakan dukungan bagi individu.

2.3.3 Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Wills dalam Sarafino 1994:103 mengatakan bahwa setiap fungsi sosial memiliki sumber-sumber dukungan yang berbeda. Misalnya, sumber dukungan bagi individu untuk mendapatkan saran atau pendapat adalah orang tua, teman, atau rekan kerja. Sedangkan sumber dukungan bagi individu untuk memperoleh kedekatan adalah pasangan hidup, sahabat, dan anggota keluarga. Agar fungsi dukungan sosial dapat berjalan dengan baik, maka harus ada sumber bagi individu untuk mendapatkan dukungan sosial. Orang yang memberikan dukungan sosial disebut sumber dukungan sosial. Ketika seseorang menerima dukungan sosial akan bergantung pada komposisi dan struktur jaringan sosialnya dan itu berarti seberapa besar hubungan yang mereka miliki antara orang-orang dikeluarga dan lingkungan sekitarnya. Menurut Mitchell, dkk dalam Sarafino 1994:104 hubungan itu dapat bervariasi pada masing-masing individu, tergantung pada siapa yang memiliki hubungan terdekat, seperti : 1 Frekuensi dari hubungan, seberapa sering individu bertemu dengan orang tersebut 2 Komposisinya, apakah orang tersebut termasuk dalam keluarga, teman, dan sebagainya. 3 Kedekatan keintiman adalah hubungan seseorang dengan adanya keinginan untuk bersama dan untuk percaya anatara satu dengan yang lainnya. Dukungan sosial dapat berasal dari orang penting yang dekatbagi individu yang membutuhkan. Tetapi orang yang memberikan dukungan tidak hanya berasal dari pihak keluarga saja namun sumber dukungan sosial dapat lebih luas lagi bahwa dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, teman, psikolog, dan organisasi masyarakat. Menurut Sarafino 1994:107 ada beberapa faktor yang berhubungan dengan penolakan dari sebuah dukungan faktor tersebut antara lain: 1 Bantuan yang diberikan orang lain tidak disarankan sebagai kebutuhan. Hal ini dapat terjadi karena individu tidak menginginkan bantuan atau berlaku bingung untuk menyadari bantuan 2 Kesesuaian antara dukungan sosial dengan kebutuhan menekankan pentingnya jenis dukungan sosial dengan kebutuhan individu. Efek positif dari dukungan sosial sangat jelas terlihat jika orang yang menyediakan dukungan sosial menyadari kebutuhan-kebutuhan khusus yang ditimbulkan oleh stressor. Dengan kata lain, penting bagi pemberi dukungan sosial untuk tidak hanya menentukan kebutuhan akan dukungan tetapi juga menentukan jenis dukungan yang dibutuhkan.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Dokumen yang terkait

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

5 30 219

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA SELF DISCLOSURE DENGAN INTIMASI PERTEMANAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2012.

8 28 150

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2008 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 19 153

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan saat Bimbingan Skripsi pada Mahasiswa Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Hubungan Antara Kontrol Diri (Self Control) dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa FTIK Jurusan PAI Angkatan 2012 IAIN Salatiga - Test Repository

0 0 116