daftar isian, inventori dan lain-lain. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah :
1 Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden.
2 Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal. 3 Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga dan
biaya. 4 Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah
banyak, dalam waktu singkat. 5 Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologis
karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden.
6 Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan. 7 Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang
diajukan kepada setiap responden adalah sama. Data yang diperoleh dari hasil skala psikologi masih bersifat kualitatif.
Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor berdasarkan skala interval dengan metode likert.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala dukungan sosial
dan skala self efficacy yang telah dikembangkan peneliti berdasarkan teori. Skala dukungan sosial adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan
bentuk-bentuk dukungan yang diterima mahasiswa baik dari orang tua, keluarga teman maupun dosen yang berupa dukungan emosi, dukungan penghargaan
dukungan instrumen, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial, dalam proses menyusun skripsi yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah
subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian peneliti mengambil kesimpulan bekenaan dengan subyek yang diteliti. Sedangkan skala self efficacy
adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang berkenaan dengan tingkat keyakinan mahasiswa dalam proses menyelesaikan atau menyusun skripsi yang
terbagi menjadi dimensi level, strenght, generality yang harus dijawab atau diisi berdasarkan sejumlah subyek, dan atas jawaban atau isian tersebut kemudian
peneliti mengambil kesimpulan berkenaan dengan subyek yang diteliti. Pernyataan yang diajukan dirancang untuk mengumpulkan indikasi dari aspek
kepribadian dan responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan. Pertanyaan-pertanyaan dalam skala dukungan sosial dan self efficacypada
mahasiswa bimbingan dan konseling dalam penelitian ini akan disajikan dalam dua arah yaitu + dan -. Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh
Likert, yang sering disebut skala Likert. Dalam skala Likert mempunyai lima tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu
Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Ragu-ragu R, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS.
Dengan pengisian skala, peneliti menghilangkan alternatif jawaban ragu- ragu R guna menghindari responden yang pasif, alternatif jawaban ragu-ragu
diganti dengan pilihan jawaban Cukup Sesuai CS. Sehingga dengan demikian
skala yang disebarkan kepada responden memiliki pilihan jawaban sebanyak lima yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Cukup Sesuai CS, Tidak Sesuai TS, dan
Sangat Tidak Sesuai STS. Pertanyaan favorable adalah pertanyaan yang memihak objek penelitian,
sedangkan pertanyaan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak memihak objek penelitian. Skor pada pertanyaan favorable dan unfavorable adalah:
Tabel 3.2 Penskoran Alternatif Jawaban Skala Dukungan Sosial dan
Self Efficacy
Alternatif Jawaban Skor Item
favorable Unfavorable
Sangat Sesuai SS 5
1 Sesuai S
4 2
Cukup Sesuai CS 3
3 Tidak Sesuai TS
2 4
Sangat Tidak Sesuai STS 1
5
Seperti halnya skala self efficacy, skala dukungan sosial yang disusun dengan mengembangkan aspek-aspek yang ada. Skor yang tinggi pada skala
diartikan bahwa subjek memiliki tingkat dukungan sosial dan self efficacy yang tinggi, sedangkan skor yang rendah akan menunjukan tingkat dukungan sosial dan
self efficacy yang rendah pula.
3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian