Metode Pengumpulan Data Metode dan AlatPengumpulan Data

sebagai subjek uji coba, dan sekaligus subjek penelitian. Arikunto, 1989:223” Senada dengan pendapat tersebut, Purwanto 2008: 194 subjek atau peserta uji coba suatu penelitian dapat berupa: 1 Sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel responden penelitian 2 Kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian 3 Peserta uji coba sekaligus menjadi responden penelitian Dengan demikian, solusi atas permasalahan ini adalah peneliti mengambil kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian untuk dijadikan subjek uji coba yaitu, 36 mahasiswa yang sedang menempuh semester 9 dan sedang dalam proses menyusun skripsi yang terdiri dari berbagai jurusan di Universitas Negeri Semarang.

3.4 Metode dan AlatPengumpulan Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data untuk menguji hipotesis penelitian. Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data yang diperoleh berupa data interval dan ratio. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak memiliki nilai absolute mutlak. Sedangkan data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa S1 jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang yang sedang menyusun skripsi. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 48 mahasiswaI. Pengumpulan data sangat penting dalan suatu penelitian, data yang diperoleh akan digunakan untuk membuat kesimpulan dalam penelitian tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi. “Skala psikologis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut psikologis” Azwar, 2005:1. Skala psikologis memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh alat pengumpul data lainnya. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh skala psikologi adalah: 1 Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan 2 Atribut diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item 3 Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah” tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpratsikan berbeda pula Azwar,2007:3-4 Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai instrumen yang dapat mengungkapkan indikator perilaku, berupa pernyataan maupun pertanyaan sebagai stimulus.Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pernyataan maupun pertanyaan tersebut.Hasil jawaban responden tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak diukur. Skala psikologi sebagai alat ukur mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dari bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket, daftar isian, inventori dan lain-lain. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah : 1 Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden. 2 Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal. 3 Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga dan biaya. 4 Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah banyak, dalam waktu singkat. 5 Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologis karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden. 6 Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan. 7 Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden adalah sama. Data yang diperoleh dari hasil skala psikologi masih bersifat kualitatif. Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor berdasarkan skala interval dengan metode likert.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

5 30 219

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

Upaya Mengembangkan Empati Mahasiswa dengan Memanfaatkan Media Bimbingan (Penelitian pada Mahasiswa Angkatan 2005 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2005/2006).

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN 2010.

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA SELF DISCLOSURE DENGAN INTIMASI PERTEMANAN PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2012.

8 28 150

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 142

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2008 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 19 153

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Kecemasan saat Bimbingan Skripsi pada Mahasiswa Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Hubungan Antara Kontrol Diri (Self Control) dengan Prokrastinasi Akademik dalam Menyelesaikan Skripsi pada Mahasiswa FTIK Jurusan PAI Angkatan 2012 IAIN Salatiga - Test Repository

0 0 116