dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran, sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh siswa.
Selain itu, model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan dengan setrategi, metode atau prosedur. Menurut Kardi dan Nur
dalam Trianto 2007:6 model pegajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
1. Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaiman siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Tigkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.2.3.3 Model Pembelajaran Quantum
1. Pengertian Pembelajaran
Quantum
Model pembelajaran quantum merupakan model pembelajaran yang mengubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen
belajar untuk meningkatkan potensi siswa dePorter 2010:34. Interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif yang yang memaksimalkan momen belajar
siswa. Interaksi yang terjadi akan mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi sebuah potensi diri yang akan bermanfaat bagi mereka dan orang lain.
Model quantum digagas oleh Bobbi DePorter, yang dikenal dengan quantum teaching. Sebelumnya, quantum teaching merupakan program
pemercepatan belajar yang dimulai di super camp, sebuah program percepatan quantum learning yang ditawarkan learning forum. Model quantum
menggabungkan suggestologi, teknik pemercepatan belajar, NLP dengan teori keyakinan, dan metode yang spesifik. Termasuk dalam metode spesifik di
antaranya adalah konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti teori otak kanan dan otak kiri, teori otak triune, pilihan
modalitas, pendidikan holistic, belajar dengan simbol, dan simulasi. Falsafah dasar dari quantum adalah agar belajar dapat berhasil dengan efektif, maka
aktivitas belajar harus menyenangkan Harimurni 2012:56. Asas utama model quantum terletak pada kemampuan guru untuk
menjembatani antara dunia guru dengan dunia siswa, yaitu “Bawalah dunia
mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Asas ini berarti
bahwa untuk dapat mengajar, guru harus dapat memasuki dunia siswa; caranya dengan melakukan pendekatan dan memahami kondisi siswa. Hal tersebut
dilakukan untuk mendapatkan hak mengajar dari siswa. Setelah siswa dapat menerima guru, barulah guru dapat membawa siswa ke dunia guru dan memberi
pemahaman mengenai hal-hal baru.
2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran
Quantum
Model pembelajaran quantum memiliki lima prinsip. Prinsip-prinsip ini memengaruhi seluruh aspek pembelajaran quantum dePorter 2010:36-37.
Berikut kelima prinsip tersebut. a. Segalanya berbicara
Segalanya berbicara berarti bahwa segala sesuatu yang ada seperti lingkungan belajar, bahan pelajaran, hingga bahasa tubuh mempunyai fungsi
dalam menyampaikan pesan yang berhubungan dengan belajar. Guru tidak hanya terfokus pada perkataan semata, apapun yang dilakukan guru mengandung makna
dan pesan tentang materi pelajaran yang akan disampaikan. b. Segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran semuanya memiliki tujuan. Tujuan pembelajaran ini harus dijelaskan kepada siswa agar siswa dapat diajak
untuk mencapai tujuan tersebut bersama. c. Pengalaman sebelum memberikan nama
Dalam mempelajari sesuatu konsep, rumus, teori dan sebagainya harus dilakukann dengan cara memberikan tugas terlebih dahulu kepada siswa. Dengan
tugas tersebut akhirnya siswa mampu menyimpulkan sendiri konsep, rumus dan teori. Dalam hal ini guru harus mampu merancang pembelajaran yang mendorong
siswa untuk melakukan penelitian sendiri dan berhasil menyimpulkannya. d. Akui setiap usaha
Setiap usaha yang siswa lakukan harus diakui dan dihargai oleh guru, sekecil apapun itu. Jika usaha yang dilakukan siswa salah, guru harus mampu
memberi pengakuan atau penghargaan meskipun usaha siswa salah, dan secara
perlahan membentuk jawaban siswa yang salah. Hal ini dimaksudkan agar guru tidak mematikan semangat siswa untuk belajar.
e. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan Maksud perayaan disini adalah memberikan umpan balik mengenai
kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
3. Sintakmatik