Sistem Pendukung Dampak Instruksional dan Pengiring

Jadi model quantum menggabungkan semua unsur-unsur tersebut untuk mengubah suasana belajar menjadi menggairahkan. Komponen utama untuk membangun suasana belajar yang bagus adalah niat, hubungan, kegembiraan, ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling memiliki dan keteladanan. Guru membantu siswa untuk memahami materi dan memberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi terbuka dan mengakui setiap usaha yang telah dilakukan siswa.

5. Prinsip-prinsip PengelolaanReaksi

Dalam pembelajaran quantum, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Guru juga mengarahkan siswa untuk menggali manfaat dari pembelajaran yang dilakukan Ambak agar siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi dan dukungan pun diberikan oleh guru kepada siswa untuk menyemangati siswa dan memberi siswa sebuah penghargaan baik berbentuk fisik maupun non fisik. Selain itu, guru juga memberikan respon kepada siswa ketika ada siswa ada yang bertanya mengenai teks cerita pendek, langkah-langkah menyusun teks cerita pendek dan hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran. Guru membangun ikatan emosional, yaitu dengan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan menjalin keakraban dengan siswa.

6. Sistem Pendukung

Sarana pendukung yang diperlukan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan model quantum adalah buku-buku yang memuat teks cerita pendek, proyektor dan laptop untuk menayangkan media audio visual dan papan atau tempat sebagai sarana apresiasi karya siswa. Selain itu, dalam pembelajaran quantum lagu-lagu dengan genre baroque diperlukan untuk mendukung proses belajar, misalnya music klasik dengan frekuaensi suara 55 Herzt. Frekuensi tersebut sama dengan frekuensi gelombang otak saat berkonsentrasi Setiabudi dan Maruta 139:2013. Penggunaan sarana-sarana pendukung tersebut dirancang sedemikian rupa agar pembelajaran menulis teks cerita pendek dapat dilaksanakan secara efektif. Perancangan penggunaan sarana pendukung yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran akan membentuk suatu sistem pembelajaran yang memberikan dampak bagi siswa.

7. Dampak Instruksional dan Pengiring

Setiap penerapan model pembelajaran membawa dampak instruksional dan pengiring. Demikian pula penerapan model quantum dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Penerapan model pembelajaran quantum membantu siswa untuk meningkatkan rasa percaya dirinya dalam mengungkapkan pendapat, jujur dalam menilai dan menghargai karya orang lain dan menerima perbedaan pendapat. Agar lebih mudah dipahami, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.3 Dampak Instruksional dan Pengiring Model pembelajaran Quantum sumber: DePorter 2010

2.2.3.4 Penerapan Model Quantum dalam Pembelajaran Menyusun Teks

Cerita Pendek Secara Tertulis Berikut adalah tahapan yang dilalui siswa dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek secara tertulis dengan model quantum: 1. Tumbuhkan, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan apa saja manfaat menulis cerpen, apa yang diperlukan untuk membuat teks cerita pendek dan bagaimana memulai menulis teks cerita pendek. Peran guru pada tahapan ini adalah menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dengan mengajak siswa untuk mencari manfaat dari pembelajaran yang akan berlangsung. Selain itu, guru juga mendampingi siswa dalam diskusi. Tertanamnya rasa percaya diri pada siswa Terciptanya kreativitas dan sikap saling menghargai Kemampuan bekerja sama dan tanggung jawab Pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan siswa Pengetahuan diperoleh secara kolaboratif dari kecerdasan yang dimiliki Memaknai pengetahuan untuk berpikir kreatif Model Quantum 2. Alami, setelah melakukan hal tersebut, siswa diminta untuk menyusun teks cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi. 3. Namai, setelah siswa menyusun teks cerita pendek, guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan dan menamai bagian-bagian teks cerita pendek yang telah dibuat berdasarkan struktur dan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek. Siswa diminta untuk mengidentifikasi cerita pendekyang telah dibuatnya dan mendiskusikannya dengan kelompok. 4. Ulangi, guru mengarahkan siswa untuk kembali menyusun cerita pendekyang telah dibuat berdasarkan umpan balik dari pembaca. 5. Rayakan, siswa merayakan hasil kerja mereka dengan cara menempelkan karya siswa di tempat yang telah disediakan dan saling memberi avirmasi kepada siswa lain.

2.2.3.5 Model Pembelajaran Project Based Learning

1. Pengertian