Pengertian Prinsip-prinsip Model Poject Based Learning

2. Alami, setelah melakukan hal tersebut, siswa diminta untuk menyusun teks cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi. 3. Namai, setelah siswa menyusun teks cerita pendek, guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan dan menamai bagian-bagian teks cerita pendek yang telah dibuat berdasarkan struktur dan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek. Siswa diminta untuk mengidentifikasi cerita pendekyang telah dibuatnya dan mendiskusikannya dengan kelompok. 4. Ulangi, guru mengarahkan siswa untuk kembali menyusun cerita pendekyang telah dibuat berdasarkan umpan balik dari pembaca. 5. Rayakan, siswa merayakan hasil kerja mereka dengan cara menempelkan karya siswa di tempat yang telah disediakan dan saling memberi avirmasi kepada siswa lain.

2.2.3.5 Model Pembelajaran Project Based Learning

1. Pengertian

Pembelajaran Project Based Learning PBL merupakan pengembangan dalam pembelajaran yang dikembangkan dari teori John Dewey. Dalam perkembangannya PBL menjadi sebuah model pembelajaran yang bermakna yang mengasah kratifitas siswa dengan menunjukkan suatu produk untuk menghadapi sebuah permasalahan yang otentik Mihradi 2013:189 Menurut Thomas dalam Wena 2013:144 pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Selanjutnya dalam Buck Institute for Education BIE 2014 mendefinisikan PBL adalah metode pengajaran dimana siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dengan bekerja untuk menyelidiki suatu masalah, pertanyaan yang kompleks atau tantangan dalam jangka waktu tertentu. Jadi berdasarkan beberapa pendapat di atas, model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk menunjukkan eksistensi dirinya dalam menghadapi sebuah masalah dengan melibatkan kerja proyek.

2. Prinsip-prinsip Model Poject Based Learning

Menurut Okudan dkk dalam Rais 2010:4. Project-based learning berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama central dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya, memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya mahasiswa bernilai, dan realistik. PBL dapat menstimulasi motivasi, proses, dan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelajaran tertentu tertentu pada situasi nyata Pembelajaran berbasis proyek didukung oleh teori belajar konstruktivistik, yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri di dalam konteks pengalamannya sendiri. Pembelajaran PBL menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan secara personal maupun kelompok. Dalam pembelajaran PBL ada peluang untuk menyampaikan ide dan mendengarkan ide orang lain serta merefleksikannya. Proses interaktif dengan kawan sejawat pun dapat membantu proses konstruksi pengetahuan siswa. Jadi, dari perspektif teori ini pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah baik secara individual maupun kolaboratif. Menurut Thomas dalam Wena 2013:145 Prinsip-prinsip model pembelajaran Project based Learning PBL

a. Prinsip Sentralistis

Prinsip sentralistis merupakan penegasan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran di mana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis dari konsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran di kelas.

b. Prinsip Pertanyaan PendorongPenuntun Driving Question

Pembeajaran berbasis proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu. Jadi dalam hal ini pertanyaan berfungsi sebagai motivasi eksternal untuk menggugah siswa motivasi internal untuk menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.

c. Prinsip Infestigasi Konstruktif Constructive Investigation

Prinsip ini merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat proses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery dan pembentukan model. Dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek harus terdapat proses transformasi dan konstruksi pengetahuan.

d. Prinsip Otonomi Autonomy

Otonomi di sini diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan bertanggung jawab.

e. Prinsip Realistis

Prinsip realistis disini berarti bahwa pembelajaran berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas, dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya. Pembelajaran berbasis proyek mengandung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan yang autentik bukan simulasi, bukan dibuat- buat, dan solusinya dapat diimplementasikan di lapangan. Untuk itu, guru harus mampu mebrancang proses pembelajaran yang nyata. Jadi, guru harus mampu menggunakan dunia nyata sebagai sumber belajar bagi siswa. Kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, sekaligus kemandirian siswa dalam pembelajaran.

3. Sintakmatik